Notes

Seorang turis berjalan kesebuah hotel untuk memesan kamar selama seharian.
Resepsionis yang ada pun segera memberikan kunci dan memberitahunya bahwa di lorong menuju kamarnya,ada sebuah kamar tanpa nomor yang terkunci dan tidak boleh ada satupun yang masuk kedalamnya.Ia mengatakan bahwa itu adalah sebuah gudang yang terlalu penuh.
Resepsionis itu terus meyakinkan sang turis beberapa kali lagi untuk tidak memasuki kamar itu.
Sang turis pun mengikuti kata2 resepsionis itu dan langsung menuju kamarnya.

Bagaimanapun, sang turis merasa penasaran dikarenakan sikap sang resepsionis.
Kemudian ia berjalan keluar menuju kamar itu dan mencoba membuka ganggang pintunya.
Ternyata pintu itu benar2 terkunci. Ia kemudian mencoba membungkuk dan melihat dari lubang kuncinya.Udara dingin menyapu matanya. Dalam pandangannya, ia melihat interior kamar yang sama dengan kamar yang ia tempati. Di salah satu sudutnya, berdiri seorang wanita dengan kulit yang pucat. Kepalanya menghadap kearah tembok dan membelakangi pintu. Ia sedikit kebingungan, siapakah ia? Seorang selebriti? Atau mungkin anak dari pemilik hotel. Ia awalnya mencoba untuk mengetuk pintu, namun kemudian ia berpikir bahwa itu adalah kelakuan yang bodoh

Saat ia masih tetap memandang, tiba-tiba saja wanita itu menolehkan wajahnya hingga membuatnya terkejut dan meloncat kebelakang. Ia berharap bahwa wanita itu tidak menuduhnya bahwa ia sedang mengintip. Dia ketakutan dan cepat-cepat balik ke kamarnya. Keesokan harinya, ia berjalan kembali ke kamar itu dan mencoba melihat lagi dari lubang kunci yang sama. Kali ini yang dia liat hanya warna merah terang. Dia tidak melihat apapun selain warna merah yang tidak bergerak. Mungkin sang penghuni tahu bahwa ia kemarin malam mengintip dan sekarang menutupi lubang kuncinya dengan benda berwarna merah. Dia merasa malu karena telah membuat wanita kemarin merasa tidak nyaman, dan berharap bahwa ia tidak membuat komplain kepada resepsionis

Kemudian ia mencoba untuk mendapat informasi lebih lanjut dari resepsionis. Sang resepsionis menarik nafas dan berkata, "Apakah kau melihatnya dari lubang kunci?"

Sang turis mengiyakan perkataannya dan sang resepsionis melanjutkan, "Well, kurasa aku harus memberitahumu tentang apa yang terjadi di kamar itu. Beberapa tahun yang lalu, seorang pria membunuh istrinya disitu, dan sampai sekarang, siapapun yang menjadi penghuni kamar itu merasa tidak nyaman dengan tamu yang ada disini. Namun penguni itu tidak biasa. Mereka berkulit putih pucat seluruh tubuhnya, kecuali bagian matanya yang berwarna merah terang"