Notes

Argumumen Kontra Tentang Rokok Mahal

Argumen 1:
Kalau rokok mengalami kenaikan harga yang darastis, tentu banyak dampak yang akan terjadi. Barang apapun jika mengalami kenaikan harga yang berlebihan akan memiliki banyak akibat, termasuk rokok. Contoh salah satu dampaknya adalah turunnya produksi rokok itu sendiri. Jika tingkat produksi turun, perusahaan juga akan mengalami kerugian. Akibatnya, banyak nantinya karyawan yang mengalami PHK. Padahal, dalam produksi rokok sendiri itu memakan tidak sedikit tenaga kerja. Jika sudah seperti itu, otomatis tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Perekonomian Indonesia akan semakin memburuk.

Argumen 2:
Telah kita ketahui bahwa rokok menyebabkan kecanduan sendiri bagi para pemakainya. Bayangkan jika perokok tersebut sudah kecanduan akut dan benar-benar tidak bisa lepas dari rokok. Jika harga rokok naik, dan dia tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya, perokok tersebut bisa saja melakukan segala cara untuk memenuhi keinginannya itu. Tidak menutup kemungkinan ia bisa melakukan tindak kriminal, seperti mencuri. Jika sudah seperti ini, kriminalitas akan cenderung naik dan negara kita akan dipandang tidak aman di kacamata mancanegara. Bahkan, bagaimana mungkin nanti kita mendengar berita tentang 'dua orang adu bacok dan tewas karena rebutan rokok'? Tentu tidak bisa dibayangkan keadaan negara kita nanti.

Argumen 3:
Kita tentu sudah tidak asing dengan perilaku orang Indonesia yang akan sering memalsukan barang. Kemarin kita dengar berita tentang vaksin palsu. Apa-apa dipalsukan. Kita juga sering mendengar kasus adanya miras oplosan, yang lebih berbahaya daripada minuman keras yang sesungguhnya. Dari fakta tersebut, mari kita lihat ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan beredar rokok ilegal. Rokok ilegal akan lebih mengerikan dibanding rokok yang sesungguhnya. Kalau harga rokok mahal, akan tersebar rokok ilegal yang tentu dijual dengan harga yang lebih murah. Dengan harga yang bisa dijangkau ini, rokok ilegal bisa jadi pilihan alternatif bagi para pecandu akut rokok. Padahal, rokok ilegal mungkin terbuat dari bahan-bahan yang lebih membahayakan bagi tubuh. Keadaan itu akan sangat mengkhawatirkan jika benar adanya keberadaan rokok ilegal menggantikan rokok sesungguhnya yang memiliki harga selangit.

Argumen 4:
Jika team afirmasi mengatakan bahwa dengan mahalnya harga rokok, akan mengurangi jumlah perokok Indonesia. Pada kenyataannya, saat ini rokok elektrik sedang populer dan digandrungi banyak masyarakat. Padahal, rokok elektrik juga jangkauan harganya bisa menyentuh harga ratusan ribu. Walaupun begitu, rokok elektrik tidak sepi peminat. Bahkan banyak yang penasaran dan ingin mencicipi rasanya rokok elektrik. Hal ini membuktikan bahwa bagi kalangan perokok menengah atas sendiri kenaikan harga tolol itu bukan halangan yang besar. Mereka bahkan bisa