NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Studi_ Strategi Konservasi dan Produksi Pangan Harus Terintegrasi_
Sariagri - Para peneliti mengingatkan bahwa pembatasan upaya konservasi hanya 30 persen dari daratan Bumi dapat membuat seperlima mamalia dan sepertiga burung dari populasi saat ini akan punah pada tahun 2030.
Selain itu, upaya konservasi yang dilakukan secara ketat tanpa memperhitungkan produksi pangan, akan mengakibatkan dampak serius pada ketersediaan pangan dan mata pencaharian lokal. Para peneliti mengusulkan agar strategi konservasi dan produksi pangan tersebut diintegrasikan.
Pernyataan peneliti ini mengkritik kebijakan PBB, yang Juli lalu merilis draf Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Pasca-2020 yang dikenal sebagai "30x30". Melalui program ini PBB menyerukan para pembuat kebijakan untuk melestarikan 30 persen daratan dan laut
Bumi pada tahun 2030 melalui "langkah-langkah konservasi berbasis kawasan" seperti perlindungan Taman Nasional. Apa yang disampaikan para peneliti adalah hasil studi yang diterbitkan November lalu di One Earth. "Ketika Anda mengunci 30 persen untuk konservasi, dan Anda hanya memenuhi target makanan Anda di luar, Anda kehilangan kesempatan untuk mencapai tujuan konservasi di 70 persen planet ini, dan memenuhi target produksi makanan di 30 persen planet ini," kata Piero Visconti, peneliti di Institut Internasional Analisis Sistem Terapan di Wina dikutip dari Mongabay.Sebelumnya, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan, dengan populasi bumi yang tumbuh menuju 9,1 miliar orang pada tahun 2050, produksi pangan secara keseluruhan harus ditingkatkan sebesar 70 persen dalam beberapa dekade mendatang.
"Penelitian ini menyarankan strategi perencanaan penggunaan lahan terpadu di mana tujuan konservasi dan produksi pangan dipertimbangkan secara bersamaan. Model seperti itu tidak hanya akan menghasilkan lebih sedikit kekurangan produksi pangan, tetapi juga membuat hanya 2,7 persen mamalia dan 1,2 persen spesies burung dalam risiko kepunahan," katanya.
Melalui strategi terpadu ini, para pemangku kebijakan publik tinggal mengalokasikan lahan berdasarkan keputusan terbaik, dimana potensinya paling tinggi untuk mencapai target konservasi dan produksi pangan.
"Saat ini, sekitar 16 persen daratan dan perairan pedalaman dunia berada di bawah perlindungan formal. Di bawah pendekatan perencanaan terpadu, ini akan tetap tidak tersentuh, sementara 84 persen lainnya akan terbuka untuk berbagai penggunaan lahan seperti pertanian intensif, konservasi ketat, dan bahkan pendekatan campuran seperti wanatani atau pertanian berkelanjutan yang memastikan sebagian lahan masih alami dan dapat menampung spesies yang ada," jelas Visconti.
kementerian lingkungan hidup dan kehutanan Baca Juga: Dua Harimau Terinfeksi COVID-19, Ini Penjelasan Taman Margasatwa RagunanDPR Minta Penerapan Ketahanan Pangan Tetap Jaga Kelestarian Hutan

Dengan demikian, melalui strategi terpadu, keputusan penggunaan lahan didasarkan pada dua target, yakni memiliki habitat alami yang cukup untuk setiap spesies agar mereka berada pada risiko kepunahan terendah, dan memiliki cukup area produksi ternak dan tanaman untuk mencapai produksi pangan spesifik setiap wilayah. Konservasi vs penduduk pribumi
Kekhawatiran lain dari penerapan program "30x30" yang buruk menurut para peneliti adalah potensi terusirnya jutaan penduduk pribumi dari wilayah leluhur mereka di tengah hutan konservasi. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa konservasi berarti pemisahan yang keras antara manusia dan alam, bahkan terhadap masyarakat adat yang telah tinggal di tanah mereka selama ribuan tahun tanpa merusak lingkungan.
Berdasarkan pendekatan perencanaan terpadu para peneliti, sekitar 60 persen Bumi perlu dikelola untuk konservasi, termasuk memulihkan 8 persen hingga 11 persen habitat alami. Meskipun jumlahnya signifikan, itu tidak berarti memutuskan komunitas dari tanah mereka.
"Itu tidak berarti perlindungan yang ketat dan untuk menggusur orang dan aktivitas manusia. Ini merawat 60 persen lahan dengan cara yang sesuai dengan spesies lain, seperti melalui konservasi dan restorasi habitat, tetapi juga jenis agroforestri tertentu atau praktik pertanian dan kehutanan berkelanjutan lainnya," kata Visconti.
Video terkait:




Homepage: https://kehutanan.sariagri.id/
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.