Notes

Anak dapat mengembangkan rasa harga diri melalui bermain. Dengan bermain, anak mem- peroleh kemampuan untuk menguasai tubuh mereka, benda-benda, dan keterampilan sosial. Anak bermain karena mereka berinteraksi untuk belajar mengkreasikan pengetahuan. Bermain me- rupakan cara dan jalan anak dalam berpikir dan menyelesaikan masalah. Anak bermain karena membutuhkan pengalaman langsung dalam in- teraksi sosial agar memperoleh dasar kehidupan sosial. an ap ah n.

Bermain selalu menimbulkan rasa senang anak-anak sehingga mereka akan suka melakukan- nya karena ada keinginan. Tetapi, tidak demikian dengan belajar yang dilakukan bukan didorong oleh keinginan, melainkan karena tugas dan keharusan untuk memenuhi tujuan atau keinginan orang lain.

Belajar dapat diartikan sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman (Cronbach dalam Djamarah, 2002). Lebih rinci, Klien (Semiawan, 2002) menyatakan bahwa belajar adalah pe an tingkah laku yang relatif permanen dihasilkan oleh proses pengalaman. Hal in ang ditentukan oleh kematangan atau kecender bawaan saja. Tingkah laku yang dihasilka kegiatan belajar meliputi banyak hal. Mulai dan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kreasi hingga kemampuan merasakan. Belajar d dilakukan dengan berbagai cara. Belajar dapat di- lakukan melalui melihat, mendengar, membaca menyentuh, membaui, bergerak, berbicara, ber- tindak, berinteraksi, merefleksi, bahkan bermain. Belajar juga dapat dilakukan kapan saja. ar adalah perubah- dari bela ora kan Aki de tu ka be ecenderungan apat

Guru harus dapat membedakan arti bermain dan belajar. Bermain bagi anak-anak berkaitan dengan peristiwa, situasi, interaksi, dan aksi karena bermain mengacu pada aktivitas seperti berlaku pura-pura dengan benda, sosiodrama, dan per- mainan yang beraturan. Bermain berkaitan dengan tiga hal, yaitu keikutsertaan dalam kegiatan, aspek afektif, dan orientasi tujuan.

Agar anak-anak dapat belajar dengan rasa senang dan sukacita serasa bermain, aktivitas- aktivitas yang dirancang guru atau orangtua hendak- nya menyediakan pilihan bagianak, menyenangkan, dan ada interaksi di antara anak. 12