Notes

Herbology - 5/01/18
Mandrake
Mandrake tanaman yang berbentuk seperti manusia, tidak serupa dengan manusia tapi mirip contohnya ketika ia menjadi dewasa maka akan bertumbuh jerawat, mandrake itu nyata.
mandrake sendiri ada di mesir dan eropa ketika disimpan lama maka akan mirip dengan jenglot
mandrake digunakan untuk keperluan magis karena untuk tumbuh dia harus minum darah.
Dan asal usul mandrake ini kata kepercayaan orang sekitar, dia tumbuh dari tetesan darah dan sperma laki laki yang di gantung di atas mandrake ini. mandrake juga memiliki jenis kelamin seperti manusia yaitu pria dan wanita. mandrake ini hanya akan tumbuh di bawah tetesan air mani dari seorang laki laki yang di gantung. Dan di beberapa negara lainnya, si mandrake ini di percaya bisa sebagai obat wanita yang pengen punya anak. Prosesnya bahaya.
Mandrake atau mandragona ini merupakan tanaman terkenal dari genus keluarga mandragora nightshades nak, atau bisa di sebut juga solanaceae.
Dari akar mandrake sendiri, dia ini warnanya kecoklatan dan kulitnya pucat kehijauan dengan bercak bercak daun hijau keunguan.
Kalau di arab, namanya luffah atau beid el-jin alias telur jin
mandrake ini beracun. Kandungan yang ada di dalamnya itu deliriant, halusinogen, tropane, alkaloid, dan kadang dia juga mengandung bifurcation.
Nah, dari si bifurcation ini yang menyebabkan bentuk akar si mandrake menyerupai sosok manusia.
Tapi, pas jaman kuno mandrake juga di gunakan sebagai pembunuh rasa sakit dan obat penenang karena dia juga mengandung hiosiamin, skopolamin, dan mandragorin.

Dongeng Mandrake
mandrake itu udah lama lama lamaaa sekali digunakan sebagai ritual sihir, dan sampai sekarang juga masih di gunakan dalam ritual acara neopangan agama, seperti wicca dan jermanik revivalisme.
Di eropa lebih lama sih gunain si mandrake ini untuk hal hal begituan, jadi kalau film film sihir ada mandrake ga bakal asing lagi, karena dari jaman baheula orang eropa doyan main sihir di dunia nyata. Dijaman dulu nak, orang percaya mandrake punya kekuatan gaib. Dan banyak tukang sihir dan tukang tenung suka nyari akar si mandrake ini dan di gunain buat menenung.
Nah, untuk si tukang sihir yang nyari mandrake, mereka berusaha sebaik mungkin buat ngelindungin diri dari bahaya jeritan mandrake ini.
Pertama tama, si kang sihir nungguin malam sampai berbulan dulu. Trus pas udah gitu, dia ke hutan bawa anjing, terompet, sepotong tulang, dan segumpal lilin.
Pas dia udah nemu si mandrake ini, dia bakal ikat leher si anjing hitam yang dia bawa dengan tali, trus ujung tali lainnya dia ikat di leher si mandrake. Harus anjing hitam ya.
Selanjutnya, si kang sibir tadi menutup telinganya pakai segumpal lilin yang dia bawa trus nungguin dah duduk kalem
ah, pas udah tengah malam tengtong, dia lempar sepotong tulang ke arah lain buat si anjing hitam yang lehernya di ikat tadi ngejar tulang tersebut.
Sehabis itu, tercabutlah akar mandrake tadi.
Dan gimana si tukang sihir tadi? Pas telinganya masih di sumpal lilin, dia masih bisa mendengar jeritan mandrake, dan maka dari itu dia wajib bawa terompet buat di tiup keras keras buat menyamarkan jeritan di mandrake tadi. bukan nunggu berbulan tapi nunggu sampai tidak berbulan. Buat catatan penting lagi nak, di jerman. Dulu. Katanya petani merawat mandrake besar dan kecil dengan cara di mandikan, di pakein baju, trus di tidurin pas udah malam nak. Kadang di tidurin di peti mati. Trus juga sering konsul nanya nanya pertanyaan yang menurut mereka penting.
Nah, kalau di perancis beda lagi. Si mandrake ini di anggap sebagai peri nak yang disebut magloire.
Mereka sering di simpan di dalam lemari rahasia, karena memiliki kekuatan berbahaya dan bisa memberikan ilmu sihir.
Dan anehnya, dulu ada di tahun 1600san seorang wanita di fantung karena menyimpan sebuah mandrake penjahat yang katanya berbentuk seperti seekor monyet betina.