Notes

Untuk Job Field Agent.

Pria dengan tungkai menjulang itu bernama Fukuda Hiro. Sang adam diberitahukan mengenai kasus yang tengah marak terjadi akhir-akhir ini di Kota Retroville. Berulang kali distrik Syldavia menjadi incaran para teroris. Syldavia dijadikan tempat yang strategis untuk kegiatan bom bunuh diri, bom bingkisan, bom mobil, dan berbagai macam bom lainnya. Hal ini terjadi mengingat letak distrik Syldavia yang merupakan pusat pariwisata dari kota Retroville ini. Bom-bom tersebut sengaja diletakkan di distrik tersebut karena suatu alasan yang masih dicari tahu oleh FSI. Sang adam dengan beberapa pasukan yang sama sama bekerja di bagian lapangan ini pun kembali mendapatkan kabar dari sebuah kirimin video dimana teroris-teroris tersebut mengatakan akan memporak-porandakan kota Retroville, namun sebelumnya sang teroris yang terdiri dari sekitar sepuluh orang berpakaian tertutup itu mengaku akan menghancurkan distrik Syldavia terlebih dahulu. Entah apa yang ingin direncakan para teroris tersebut yang jelas kota nya kini sedang dalam keadaan bahaya.

Dibantu dengan beberapa orang dibagian IT untuk menyelidiki darimana sumber video tersebut. Sementara dirinya dan beberapa field agent yang lain membagi tugas untuk berjaga-jaga di setiap distrik, terutama distrik Syldavia. Nyatanya Hiro salah satu yang dipercaya untuk memegang komando di distri Syldavia. Semua peralatan bersenjata pun telah dikantungi masing-masing agent, termasuk dirinya.

Penyamaran pun di mulai, semua agent menyebar ke bagian jalan-jalan yang biasa di lewati orang banyak. Namun berbeda dengan sosok Hiro, ia menyisir jalan setapak yang sangat sepi namun siapa sangka jika di dalam sana terdapat kerumunan orang bersenjata. Orang-orang tersebut memakai baju yang layak, sama seperti yang dipakai orang pada umumnya. Namun kebanyakan dari mereka membawa senjata api dan menyimpannya di bagian saku dalam jaket. Ia tak bisa menyergap kelompok tersebut mengingat dirinya seorang diri disini. Di dalam gang kecil tersebut juga menampilkan sebuah tas hitam berukuran besar, sekilas tidak ada yang aneh dari tas berjenis ransel tersebut namun isinya begitu mencengangkan. Di dalam ransel tersebut berisi bom semtex. Tak hanya itu, buruknya tas hitam tersebut ada tiga buah.

Setelah video itu diketahui para agent, awalnya ia hanya mengikuti salah satu teman agent nya untuk berpatroli di distrik Syldavia ini. Hiro melihat jika sang adam yang bernama Thomas itu berpatroli sendirian di jalanan sempit ini, lantas ia pun datang untuk menghampiri. Namun siapa yang menyangka bahwa sosok Thomas mengantarkannya pada para kelompok teroris ini. Bisa dipastikan, Thomas bukanlah bagian dari FSI. Ia hanya seorang penghianat.

Ia pun lantas menghubungi agent nya yang lain untuk segera menyergap tempat ini. Namun ketika ia baru saja berhasil menyampaikan informasi. Adam bernama Thomas itu tiba-tiba datang menghampiri nya. Pria barat itu pasti sudah tahu apa yang dilakukan Hiro. Namun Hiro mencoba menunggu reaksi sang adam yang menghampirinya. Nampak raut keceriaan sebagai upaya menutupi rasa kegelisahan pria tersebut. Nampaknya Thomas belum tahu apa-apa mengenai nya. Memang lokasi keduanya bertemu tidak terlalu jauh dari jalan setapak tempat berkumpulnya teroris barusan, namun ia harus benar-benar berhati-hati.

"There's nothing. Let's go!" Ucap Thomas akhirnya kepadanya sembari mengajak adam keturuna Jepang ini.

Hiro yang mengawasi gerak gerik Thomas itu sangatlah berhati-hati, ia hanya mengangguk dan berjalan di belakang Thomas layaknya mengikuti arus.

Mendadak jantungnya terpompa lebih cepat dari biasanya. Adam yang tengah bersamanya ini membawa ransel hitam yang tadi sempat dilihat isinya oleh Hiro.

"Sejak kapan kau membawa tas itu?" Tanya Hiro santai sembari berjalan sementara agent-agent mulai menggrebek tempat kejadian.

Bukan jawaban yang ia terima kini justru ujung pistol mengarah tepat ke arahnya.

"Wow." Ucap Hiro pelan.

Sementara itu tak hanya satu pistol yang mengarah kepadanya tapi banyak dari para teroris tersebut menodong pistol ke arahnya. Namun tak lama bantuan datang. Dalam kondisi seperti ini ia tentu saja tidak bisa bergerak secara mendadak, ini akan lebih sulit daripada biasanya.

Sementara teroris tersebut juga telah diincar pistol oleh sebagian besar agent lainnya. Tak ambil pikir lagi, ia lantas menendang sosok Thomas yang menodong pistol ke arahnya sementara itu menembaknya. Dengan cepat ia mengambil pistol milik Thomas dan menembakkan peluru nya ke arah kaki pria tersebut. Ia menembaki semua teroris yang ada disana, begitupula agent yang lain.

"LINDUNGI AKU!" Ucap Hiro berteriak.

Beberapa agent lantas dengan cepat menghalangi sosoknya yang tengah menggeret Thomas yang tidak sadarkan diri itu ke bagian agent lain.

"Dia membawa bom. Aku tidak tahu bom itu sudah beroperasi atau belum tapi tolong kau hentikan. Dan segera blokade jalan ini." Titah sang adam pada salah satu agent IT yang berada untuk bersiap mengawasi bom disana.

"Ah, jenisnya semtex!" Tambah pria bermarga Fukuda tersebut lantas langsung meninggalkan tempat itu.

Ia pergi kembali ke tempat dimana baku tembak tak bisa lagi dipungkiri. Bersama agent-agent nya ia menghabisi teroris-teroris tersebut. Beberapa darinya berhasil mati dan sebagian juga berhasil lolos. Ia dan pasukannya pun lantas mengejar kemana perginya tiga teroris tersebut. Namun hasilnya nihil. Mereka berhasil meloloskan diri.

Sang adam yang kala itu mengingat sesuatu pun kembali menghubungi salah satu agent yang berada di tempat.

"Bom sudah ditangani dengan baik, Sir." Ucap seorang laki-laki.

"Ada dua tas lainnya yang sama seperti itu disana. Coba kau periksa." Titah taruna bernama Hiro itu.

"Tidak ada, Sir."

"Disini tidak ada apapun. Kosong." Tambah seseorang yang menjadi lawan bicara nya tersebut.

"Kalau begitu, amankan Thomas. Jangan sampai ia terbunuh. Kita masih memerlukannya. Ada kemungkinan ia adalah sekutu." Tutur Hiro memberitahukan.

Sementara itu tak ada benda lagi yang dapat dijadikan bukti guna menyusut kasus ini. Ia pun menyuruh untuk tetap berpatroli di setiap distrik karrna kemungkinan untuk terulangnya kejadian sangatlah besar. Terlebih ia sama sekali tidak mengenali kompotan-komplotan Thomas yang lainnya.

Paska kejadian itu penghentian sementara kegiatan pariwisata maupun non pariwisata pun diberlakukan di distrik Syldavia. Kemudian berikutnya ia akan mengungkap dan mencari tahu apa motif pemboman ini dari pengakuan Thomas.

Untuk job Forensic.

Paska kejadian yang menimpulkan genjatan senjata akibat teroris-teroris yang sengaja akan menghancurkan distrik Syldavia membuatnya harus pontang panting akibat korban berjatuhan begitu banyak. Kali ini dirinya sebagai agent dibagian forensik akan menyelidiki darimana asalnya bom tersebut dan mengapa hal ini bisa terjadi, tentu saja ia mengetahuinya dari pemeriksaan yang ia lakoni pada mayat-mayat yang sudah tidak jelas bentuknya ini.

Di tempat kejadian nampak terlihat jelas ada seseorang yang menggendong tas yang diduga menjadi tempat bom berasal. Ini bisa dibilang bom bunuh diri. Seseorang tersebut mengenakan baju serba hitam walau hanya sedikit yang terlihat akibat bentuk mayat yang tidak bisa lagi diidentifikasikan. Namun ia akan mengetahui bagaimana ciri-ciri manusia pembawa bom ini dengan cara penggambaran sesuai dengan ciri-ciri yang ada. Diperkiraan seorang pria dengan usia kurang lebih dua puluh delapan tahunan tersebut menjadi awal mula penyelidikan kasus tersebut. Tak lupa sang adam memeriksa sidik jarinya meskipun ibu jari tersebut tidak lagi sempurna bentuknya namun ia masih bisa membawa nya sebagai sampel. Sementara itu taruna bernama Hiro ini pun mengambil sisa sisa pakaian korban. Mengidentifikasikan keseluruhan badannya. Tentu saja tak lupa ia mengenakan alat-alat khusus untuk melakukan tindakan ini. Ia juga tidak menyampur adukan sampel satu dengan lainnya agar mudah untuk diidentifikasikan.

Sang adam layaknya harus menguji semua sampel dan sisaan mayat ini ke laboratorium milik FSI. Ia pun membawa jasad tersebut untuk diidentifikasi lebih lanjut disana.