Notes

FORM AYAH

Faceclaim : Ahn Jaehyun / Lee Jongsuk

Nama Karakter : Kazuyoshi Ryouji

DOB : Kyoto, 5 Januari 1987

Ciri Fisik : Ryouji atau yang lebih sering dipanggil Ryo ini mempunyai rambut berwarna hitam legam yang biasanya ia rapihkan semaunya. Ia memang bukanlah orang yang terlalu mementingkan 'fashion' . Tidak lupa kulitnya yang nampak putih pucat menambah kontras warna pada dirinya. Dianugerahi sepasang manik berwarna hitam dengan bentuk mata layaknya orang Asia. Dengan tinggi 186 cm dan berat badan sekitar 67kg membuat dirinya terlihat 'sedikit' kurus untuk pria se-usianya.

Kepribadian : Pada masa kecilnya ia pernah mengalami kecelakaan yang menewaskan kedua orangtuanya, membuat Ryo memiliki sifat pendiam dan cenderung menolak kehadiran orang lain yang menurutnya tidak akan memberikan keuntungan untuk dirinya. Karena sebuah kerusakan pada otak bagian depan (frontal lobe) saat kecelakaan itu terjadi, membuatnya menjadi seorang 'emotionless', walau dirinya masih bisa merasakan emosi seperti kaget dan bingung. Namun akhir-akhir ini setelah dirinya mengangkat seorang putri, ia mulai merasakan emosi lainnya.
Ryo juga termasuk orang yang mengatakan apapun tanpa ia pikir terlebih dahulu, kadang terdengar kasar. Walau terlihat seolah tidak peduli, ia menaruh rasa penasaran besar yang seringkali mengganggu tidurnya.
Bekerja sebagai psikolog atau psikiater membuatnya mau tidak mau harus bersabar dan menyaring perkataannya. Hal itu membuat Ryo terlihat lebih seperti 'manusia' sekarang. Ia tidak pernah berbohong karena menurutnya hal itu tidak ada gunanya.

Trivia :
- Tidak begitu menyukai hewan (jenis apapun)
- Tidak suka kopi
- Lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca
- Walau terlihat acuh, memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi
- Mulai merasa khawatir setelah mengangkat seorang putri
- Menyukai seorang pekerja keras
- Kurang peduli pada lingkungan sekitar
- Tidak begitu suka jika seseorang terlalu mencampuri urusannya
- Mempelajari Psikologi sejak umurnya 10 tahun

Pekerjaan : Other - psychologist



FORM ANAK

Faceclaim : BlackPink's Jisoo / IOI's Chungha

Nama Karakter : Kazuyoshi Kao (was Nakanishi Kao, before he met Ryouji and changed her surname)

DOB : Sendai, 18 Februari 1997

Ciri fisik : Ia memiliki rambut berwarna merah gelap, namun enyah bagaimana atau kapan, rambutnya akan terlihat seperti warna coklat daripada merah gelap. Kao tidak begitu peduli dengan pakaian yang ia pakai sehari-hari, tapi dia memiliki 'high class' fashion saat bermain dengan teman-teman atau orang yang dekat dengannya. Ia memiliki sepasang manik berwarna hitam, namun gadis ini sering menggunakan kontak lens berhubung ia memiliki rabun jauh. Dengan berat 50kg dan tinggi 162cm, gadis ini memiliki tubuh ideal.

Kepribadian : Kao adalah seorang gadis yang tertutup, sangat jelas bahwa ia tidak banyak bicara pada seorang yang baru ia kenal atau yang memang tidak begitu dekat dengannya. Namun hal itu bukan berarti Kao adalah gadis yang 'menyeramkan', ia hanyalah seorang gadis pemalu. Ia sangat suka 'menempel' pada orang yang ia percaya dan sangat dekat dengannya, walau begitu ia tidak mudah percaya pada orang baru. Namun Kao selalu mengetahui batasan untuk 'menempel' pada orang lain. Kao adalah gadis yang akan sangat mudah merasa bersalah jika seseorang merasa terganggu atau kesal terhadapnya. Ketika ia merasa bersalah, ia akan terus meminta maaf walau kesalahannya tak seberapa. Hal tersebut terjadi akibat trauma masa kecilnya. Ia dibuang tanpa ada rasa kasihan oleh kedua orangtuanya. Karena hal itu, ia seringkali merasa bahwa dirinya tidak berguna dan tidak ada seorangpun yang akan peduli padanya, walau tentu hal itu tidak benar bagi sang Ayah angkatnya. Namun Kao bukanlah orang yang 'cheerful' seperti anak lainnya. Ia hanya gadis suram yang mencoba untuk bahagia.

Trivia :
- Kao sangat menyukai kucing
- Tidak suka asap, apalagi rokok
- Band faforitnya adalah 5SOS
- Ia memiliki luka diseluruh bagian punggungnya
- Sangat menyukai tawa seorang bayi
- Tidak suka makanan pedas atau yang terlalu manis
- Sangat suka snack. Lemarinya hampir penuh dengan snack
- Ia mengidap PTSD (post-traumatic stress disorder)
- Tidak ada yang tahu seperti apa kepribadian aslinya

Pekerjaan : Colleger, Cafe singer



TENTANG KELUARGA

Nama Keluarga : Kazuyoshi

Latar Belakang Keluarga :

[Kyoto, 5 Januari 1987]
{ Kediaman Keluarga Kazuyoshi}
Suara sorak sorai gembira menggema di seluruh penjuru rumah minimalis milik keluarga Kazuyoshi. Mengapa tidak? Seorang pewaris baru saja lahir tentu membuat keluarga kecil itu bahagia. Pasalnya setelah menunggu 3 tahun lamanya keluarga itu akhirnya dianugerahi seorang bayi lelaki bernama Kazuyoshi Ryouji.
[Kyoto, 18 Februari 1997]
{Unknown}
Sebuah mobil mini nampak terguling berkali-kali. Menurut sebuah berita dua dari tiga penumpang mobil itu tewas ditempat. Sementara anak lelaki bernama Ryouji selamat walau ia mengalami kerusakan otak bagian depan. Seorang profesor kenalan sang Ayah akhirnya membesarkan Ryouji yang kehilangan sebagian memori serta emosinya saat kejadian naas itu berlangsung.
[Sendai, 18 Februari 1997]
{Unknown}
Ditempat lain, seorang bayi mungil nan cantik lahir dengan selamat. Namun tidak ada sambutan apalagi perayaan. Yang ada hana kalimat kasar saling menyalahkan antara sepasang pasutri ilegal.
"Buang saja, dia bukan anakku!"
"Kau fikir dia anaku?!"
Teriakan yang saling bersahutan membuat bayi itu menangis. Namun nampaknya sepasang pasutri itu enggan menghentikan pertengkarannya.

[Kyoto, 05 Juni 2000]
{Perpustakaan Kyoto University}
"Ryo, jika kamu ingin mempelajari emosi manusia, belajarlah psikologi bersamaku"
"Baik, profesor" jawab seorang lelaki yang kini berumur 13 tahun. Dengan 'eksperimen kecil' yang sang profesor lakukan padanya, ia mampu mempelajari hal-hal baru yang ia baca ataupun lihat. Nampakya eksperimen itu membuatnya mampu mengingat hal-hal baru dalam sekejap
[Sendai, 05 Juni 2000]
{Hutan lindung Sendai}
Seorang batita nampak digiring oleh wanita paruhbaya memasuki hutan lindung Sendai. Entah apa maksud dari wanita itu, yang jelas raut kesal itu nampak terpatri di wajah sang wanita.
"Berhenti mengoceh! Berisik sekali kau" bentaknya seraya mencubit kaki mungil sang bayi. Hal itu sontak membuatnya menangis kencang.
"Sialan!" Teriaknya lagi seraya menaruh asal bayi itu dibawah pohon.
"Ma- mama?" Ucap sang bayi seraya menangis. Namun wanita tadi seolah tidak peduli dan ter berjalan meninggalkan tempat ia menaruh anaknya.
[Kyoto, 16 Agustus 2007]
{Kyoto University}
“Selamat, Ryo” Ucap sang profesor seraya menyalami lelaki bersurai hitam itu. Sedangkan pria itu hanya tersenyum saat sang guru menyalaminya. Setelah lulus secara ‘mudah’ karena ia adalah siswa akselerasi. Kini ia merasa bingung akan melakukan apa.
“Bukalah sebuah kantor konseling. Itu akan membantumu dalam memahami manusia” Saran salah seorang guru lainnya, yang hanya dibalas dengan anggukan setuju sang pria.
[Unknown, 16 Agustus 2007]
{Unknown}
Entah sudah berapa lama gadis berusia 10 tahun itu tertidur. Tidak, lebih tepatnya pingsan. Tubuhnya penuh dengan luka yang sukar hilang. Siapa sangka, manusia hina yang sebelumnya berembel-embel menolong kini menjadikan gadis itu sebagai budak. Pukulan, besetan serta perlakuan kasar nampak sudah menjadi makanan sehari-hari bagi anak itu. Entah berapa kali bahkan tubuhnya ‘dipakai’ dengan sadis. Entah berapa kali ia mencoba kabur. Namun nampaknya jejaknya selalu tercium.
[Kyoto, 09 Januari 2009]
{Counseling Room}
“Bagaimana keadaan anakku?” Tanya seorang lelaki paruhbaya. Pandangannya menatap sayu lelaki muda yang tengah terbaring lemah. Hipnotis. Itu adalah salah satu metode untuk dengan mudah mengetahui masalalu yang dilewati seseorang.
“Kau akan bangun, sekarang” Ucapnya seraya menjentikan jarinya. Dan sesaat kemudian lelaki yang tengah terbaring lemah tadi membuka matanya.
Tak jauh dari keberadaannya sekarang, seorang gadis berusia 12 tahun nampak bersimpuh disebuah panti asuhan di Kyoto.
“Tolong a-ku” ucapnya seraya memegangi kaki sang empunya panti. Wanita tua itu tentu merasa iba, akhirnya ia menampung gadis mungil itu di panti asuhannya. Kebetulan beberapa kamar masih kosong.
Tak kala para penculik itu mencari sang gadis, mereka hampir kembali mendapatkan gadis itu. Namun sang gadis yang kini diketahui bernama Kao itu berhasil kabur dan kembali ke panti asuhan dengan trauma yang begitu besar.
[Kyoto, 31 Oktober 2015]
{Counseling Room}
Seorang pria berusia 28 tahun nampak melipat kedua tangannya di depan dada. Dihadapannya duduk gadis muda berusia 18 tahun yang tengah menunduk.
“Mengapa kau tidak mau ceritakan masa lalumu?” Tanya lelaki itu dengan tatapan kosong yang mengarah pada sepasang manik sang dara. Namun sang dara tetap bungkam. Enggan menjawab pertanyaan Ryo.
“Kita akhiri saja sesi konseling disini kalau kau tidak mau bercerita” Ucapnya lalu bangkit dari duduknya, namun kedua tangannya masih saling terpaut satu-sama lain.
“A-aku” ucapannya terputus. Raut ketakutan jelas terlihat di wajahnya.
“Kau bisa bercerita sebebasmu” Ucap Ryo seraya kembali duduk di kursinya.
Mendengar cerita yang menurut orang menyedihkan, ia malah sama sekali tidak merasa iba ataupun simpati.

[Kyoto, 30 Desember 2015]
{Unknown}
"Gunakan saja anak gadis itu sebagai eksperimenmu"
"Eksperimen apa?"
"Agar kau bisa mempelajari emosi manusia"
"....baiklah"

[Kyoto, 1 Januari 2016]
"Aku akan mengangkatmu menjadi putriku. Kau harus mau"
"Baiklah, A-ayah" Ucapnya dengan mata berbinar.
Kao yang sekarang telah berganti marga pun untuk sementara tinggal di apartemen milik Ryo.
Sedangkan Ryo mengurus dokumen dokumen lainnya, ia diberitahu oleh sang guru bahwa ada sebuah kota yang baru dibuka dan sangat cocok untuk memulai kehidupan baru bagi sang gadis dan tempat eksperimen bagi Ryo.
Dengan segera, Ryo menuruti perintah sang guru dan menyiapkan segala kebutuhan untuk pindah miliknya dan sang anak.

[Kyoto, 19 Desember 2016]
{Stasiun Kereta Listrik}

"Kau sudah siapkan tiketnya?" Tanyanya kepada sang gadis yang kini menjadi putrinya.
"Sudah, Ayah" Jawab sang gadis.
"Baiklah ayo pergi" Ucapnya seranya menyeret dua buah koper berwarna abu dan biru tosca.
Setelah mereka menaiki salah satu gerbong kereta dan duduk di kursi yang tertera pada tiket mereka. Ryo menaruh koper mereka ditempat penyimpanan. Ia lalu mengeluarkan handphonenya untuk mengabari sang guru. Sementara sang dara mulai tertidur dengan lelap.
Hari ini, kehidupan baru Kao akan segera dimulai, tentu saja 'eksperimen kecil' Ryo pun akan segera dimulai.

Tempat Tinggal :
(Ini dimana? terserah Kao)
AKUN YANG BISA DI HUBUNGI
@fxbercastle