Notes

Nama Karakter: Cha Dae-won (차대원) 
Visualisasi: B.A.P's Jung Daehyun 
Place of Birth: Seoul
Date of Birth: 28 June 1993
Height: 177cm
Weight: 63kg
Blood Type: A
Family: Parents, Younger Brother

Personality:
Daewon cukup cerewet pada orang yang dekat dengannya, cukup canggung pada orang yang baru dikenal walaupun ia telah berusaha ramah dan menyenangkan sebaik mungkin. 
Daewon adalah tipikal pria sensitif yang menutupi seluruh isi kepalanya dan memilih menyelesaikannya seorang diri, karenanya ia sedikit tertutup.
Daewon juga keras kepala dan bukanlah seorang penurut, kalau ia sudah menyukai sesuatu tidak akan ada yang bisa menghalanginya.
Tapi semua sifatnya akan berubah drastis 180º saat ia menghormati seseorang, ia menjadi lebih penurut dan pasrahan.

Background Story:

❝Cha Daewon.❞
❝Ya Ayah-?❞
❝Kau lihat 'kan sidang tadi? Itu kasus rumit lho.❞
❝Aku tahu. Perdebatan Jaksa-nim dan Pengacara-nim keren sekali!❞
❝Aku tidak keren, Won-ah?❞
❝Kau cemburu, Ayah? Tuan Hakim juga sangat keren!❞
❝Nah hahaha. Aku mengandalkanmu, Won-ah.❞

Mengandalkan--kata lain dari 'aku minta tolong padamu' atau 'aku berharap kelak kau juga demikian'. Begitulah sebuah harapan orang tua yang diturunkan untuk anak lelaki tercintanya. Sebuah harapan yang tidak menuntut, namun tersirat penuh harap kalau sang anak akan benar-benar mengikuti titahnya agar kelak kehidupannya mulus dalam setiap sisi seperti yang para orang tua harapkan.

Daewon di usia sebelas yang tak tahu apapun masih hanya tahu menurut, karena baginya dunia yang hendak ditunjukkan sang Ayah betulan keren. Memutuskan kebenaran memang selalu keren di mata seorang bocah, benar 'kan? Makanya, sejak dini Daewon mulai rajin belajar segala hal mengenai hukum. Waktu kosongnya sering kali digunakan untuk membaca sambil mendengarkan musik.

## /// ##

❝Suaramu bagus!❞
❝Eh? Terima kasih.❞
❝Kalau begitu, bantu tim paduan suara ya untuk perpisahan nanti?❞
❝Aku? Engg.. Baiklah, baiklah.❞

Diawali dengan sebuah kekikukkan Daewon karena nilai praktek di kelas seninya cukup baik, membawa bocah itu lebih dekat lagi dengan musik. Sejujurnya Daewon bingung kenapa ia harus bergabung, padahal dengan bergabungnya dia kan berarti ia merusak susunan yang telah terbentuk didalam tim. Tapi karena itu titahan seorang guru, jelas mau tak mau ia menurut.

Daewon mulai belajar bernyanyi dengan benar sejak saat itu. Ia membaca nada dasar; baik balok maupun angka, mengambil nafas dengan benar, juga menggunakan teknik bernyanyi dengan benar. Dan setiap harinya Daewon lewati dengan bernyanyi, tentu perlahan ia mulai jatuh cinta pada bidang olah suara tersebut. Dan hal tersebut terus berlanjut hingga lulus dari jenjang pendidikan.

Awalnya ia merasa musik hanyalah sebuah hobi sampingan yang telah ia tekuni selama bertahun-tahun, tapi semuanya sirna ketika ia mulai tergiur mendengar beberapa temannya akan melanjutkan studi di jurusan musik.

❝Aku akan ke Kyunghee!❞
❝SNU yang terbaik lah!❞
❝Aku heran pada kalian. Kalau begitu harusnya kalian di SOPA atau Hanlim saja sana.❞
❝Berisik.❞
❝Daewon-ah, kau bagaimana?❞

'Tidak, aku akan ke jurusan hukum' kata tersebut seakan membuat lidah kelu untuk berucap, hatinya mulai mempertanyakan. Benarkah ia mulai goyah pada pilihannya sendiri? Dan kegalauannya mulai membuat lelaki itu uring-uringan selama beberapa hari. Memikirkan hal tersebut sebelum benar memantapkan hatinya.

❝Kau sudah memutuskan Universitas yang mana?❞
❝Yah, kalau kubilang aku tidak mau melanjutkan karirmu sebagai hakim bagaimana?❞
❝Cha Daewon--kau bercanda kan?❞
❝Ini pertama kalinya aku seserius ini.❞
❝Okay, jadi kalau bukan jurusan hukum, kau mau kemana? Ekonomi?❞
❝Musik.❞
❝Astaga--kau ingin jadi penyanyi? Bukannya itu hanya sekedar hobi?❞

Ya, Daewon tahu awalnya itu hanyalah sekedar hobi. Tapi--hobi mana yang akan membuat seseorang uring-uringan sampai benar-benar ingin bernyanyi diatas panggung?