Notes

Rangkuman Psychology (04/01/2017)
"OCD (Obsessive Compulsive Disorder)" (all level)
By D-30235

Obsessive Compulsive Disorder atau Gangguan obsesif kompulsif sering dikenal dengan singkatan OCD. OCD adalah kelainan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku yang bersifat kompulsif. Kelainan ini ditandai dengan pikiran dan ketakutan tidak masuk akal atau obsesi yang dapat menyebabkan perilaku repetitif atau kompulsi. Misalnya, orang yang merasa harus memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum meninggalkan rumahnya. Jumlah pasti penderita OCD sulit diketahui karena para penderita umumnya enggan ke dokter.

Ada empat tahap utama dalam kondisi OCD, yaitu obsesi, kecemasan, kompulsi, dan kemudian kelegaan sementara. Obsesi muncul saat pikiran penderita terus dikuasai oleh rasa ketakutan atau kecemasan, kemudian obsesi dan rasa kecemasan akan memancing aksi kompulsi di mana penderita akan melakukan sesuatu agar rasa cemas dan tertekan dikurangi. Perilaku kompulsif tersebut akan membuat penderita merasa lega untuk sementara, tapi obsesi serta kecemasan akan kembali dan membuat penderita mengulangi pola tersebut.

Menjaga kebersihan serta kerapian yang berlebihan bukan berarti menderita OCD. Pikiran OCD bukan hanya sekadar rasa cemas yang ekstrim tentang masalah dalam kehidupan. Jika obsesi dan kompulsi sudah menghambat rutinitas, segera periksakan diri ke dokter atau psikolog. Penyebab OCD pun belum berhasil diketahui secara pasti, tapi banyak penelitian yang telah dilakukan.

Faktor pemicu yang dapat meningkatkan risiko OCD :
1. Faktor genetika.
Gangguan ini berhubungan dengan gen tertentu yang memengaruhi perkembangan otak.
2. Ketidaknormalan pada otak.
ketidaknormalan otak pada penderita OCD yang melibatkan serotonin yang tidak seimbang. Serotonin adalah zat pengantar yang digunakan untuk komunikasi antar selnya.

Langkah pengobatan dan komplikasi OCD :
1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
2. Penggunaan obat-obat untuk mengendalikan gejala yang dialami
3. Mencari bantuan medis

Jika tidak ditangani, perasaan tertekan dapat bertambah parah dan membuat penderita makin sulit untuk menghadapi OCD Sehingga dapat mengalami depresi. Tingkat depresi yang parah bahkan dapat memicu dorongan untuk bunuh diri.

Q : Kalau penyakit OCD yang sudah menahun, apakah itu bisa disebut sakit jiwa?
A : Tidak bisa disebut sakit atau gangguan jiwa tapi akan mengalami gangguan jiwa yaitu depresi lebih tepatnya