Notes

Kau tidak tahu saat kau mengungkapkan rasa depresimu melalui bait kelam dalam twitmu beberapa hari lalu, ada bagian dalam diriku yang remuk.

Entahlah? Mungkin hati? Perasaan? Ataukah sebentuk sakit yang perlahan merajam; timbul akibat ketidakbecusanku untuk mengangkatmu tinggi?

Mungkin juga karena aku terkejut, kau tidak menjadikanku tempat untuk berkeluh kesah, meluapkan kesedihan, atau sama sekali tidak terlihat rapuh di depanku.
Kau hanya bercerita tentang bahagia, kau hanya berkisah tentang keindahan, kau hanya ingin menunjukkan itu. Mungkin?
Mungkin kau tidak ingin berkata apapun padaku karena ketika aku mendengarannya, aku akan menjadi seperti ini, khawatir, sedih, merasa tidak enak.

Yang kusaksikan saat ini, belakangan ini...

Kau terus berkubang dalam ketidakberdayaanmu, kau pun membandingkan dirimu dengan kebahagiaan orang lain di sekitarmu, kau semakin larut kedalam jurang gelap yang sulit kuraih.

Kau mungkin tak mengatakan appapun padaku, kau mungkin berpikir bahwa aku tidak menyadari bahwa kau memendam perih yang kau rasa selama ini. Tapi, hey.. aku menyadarinya.

Kau selalu nampak ceria dan bahagia di depanku, tapi yang kulihat semakin kau ceria semakin keras juga perjuanganmu untuk menutupi rapat-rapat sendu yang hinggap dalam dirimu. Kau mencoba menguburnya dalam-dalam agar tidak terlihat olehku.

Sementara di sini tak ada yang bisa kuperbuat.
Seperti orang dungu, aku tak bisa memahami lukamu. Tak bisa memahami apa yang kau rasa. Tak bisa melakukan sesuatu untuk membuatmu merasa lebih baik.

Bahkan dalam keadaan terpuruk pun kau selalu berhasil dan bisa membangkitkanku, mengangkatku lebih tinggi selama, tapi aku... aku... apa aku bisa melakukan hal yang sama padamu?

Apakah aku bisa menyemangatimu? Apakah aku bisa menghadirkan tawa dan bahagia di hidupmu seperti yang kau lakukan padaku di hari-hari sulitku?

Saat aku bertanya 'ada apa?', 'kau kenapa?'
Kau akan tersenyum dan mengatakan 'tidak apa-apa', kau akan berkata bahwa kau baik-baik saja dan tidak ada yang perlu kukhawatirkan. Tapi, aku tahu kau hanya sedang menyembunyikan rasa sakitmu.

Kau boleh salahkan aku bila aku salah mengenai segala yang kutulis di atas karena semua ini hanyalah ungkapan-- pengakuan yang kurasakan dan akhirnya bisa kuluapkan.

Aku ingin agar kau bisa bangkit, kau bisa tertawa dengan lepas, kau bisa menemukan kebahagiaanmu lagi, kau bisa menghapus sendumu, kau bisa menyingkirkan perasaan depresimu, kau bisa bahagia denganku, secara bebas tanpa ada yang perlu kau kubur tanpa perlu ada luka yang kau sembunyikan.

Maafkan aku bila aku lancang, aku adalah sahabat jiwamu, kekasihmu, tapi terkadang aku merasa bahwa diriku tak berguna karena tidak bisa membantumu.

Kau cenderung menjauh dan mengabaikanku ketika kau mulai merasa seperti 'itu'. Ketika perasaan itu datang menyergap kau akan melakukannya. Kau pasti memiliki alasan atas perbuatanmu. Kau pernah mengatakan bahwa kau takut menyakitiku bila kau tidak menghindariku.

Aku mengerti, aku tidak akan menuntut apa-apa, sayang.
Aku hanya berharap kau semangat. ♡
Aku selalu mendo'akanmu dari sini. Karena aku tahu aku tak bisa berbuat banyak.
Aku berharap kau akan merasa lebih baik, temui aku, datanglah padaku kapanpun saat kau merasa butuh sandaran, butuh seseorang untuk melampiaskan kesedihanmu.
Kau harus tahu, aku selalu di sini, mengawasimu, memperhatikanmu dalam diam atau saat kau tidak menyadarinya.

Meski catatan kecil ini tak memberi efek apapun padamu, aku sudah lega karena bisa menulisnya. Maafkan aku bila aku terkesan 'sok tahu' dengan kehidupanmu.

Kau adalah orang yang hebat.
Kau orang yang kuat.
Kau sumber kebahagiaanku.

Dino-ku, aku merindukanmu. Aku mencintaimu.

From: 🐣🐥🐤