Notes

oppa.. annyeong.
hmm.. ini aku yang ngirim menfess ke oppa. oppa apa kabar? kenapa oppa gak muncul-muncul daripagi.
oppa aku kangen sama oppa. aku bingung harus gimana. hahaha.
aku bingung harus gimana. aku merindukanmu tapi aku tidak bisa apa-apa. aku merasa sangat berdosa ketika perasaan rindu ini seakan menghantamku dengan tiba-tiba. karna tidak seharusnya aku merindukanmu. aku bukan orang yang pantas untuk merindukanmu. aku merindukanmu, sungguh merindukanmu. aku terus enyahkan kamu dari pikiranku. tapi sulit. hanya ada air mata yang mengalir. sesaat dalam keheninganku tiba-tiba butiran air mata ini terjatuh. dan aku bertanya dalam tangisku "betapa merindukanmu bisa sesakit ini?"
apa kabar kamu disana? apakah kamu baik-baik saja? apakah dia memperlakukanmu dengan baik? apakah dia sering mengingatkanmu untuk terus menjaga kesehatanmu? apakah dia selalu sabar menantimu disaat kamu sedang tidak ada? aku selalu berdo'a wanita pilihanmu adalah wanita yang lebih baik dari aku.
aku ingin kamu tahu, aku menyuruhmu untuk meninggalkan aku bukan karna aku benci kepadamu. tidak sama sekali. aku hanya tidak ingin kamu menjadi alasanku untuk menangis.
kamu pernah bertanya kepadaku, kenapa aku masih menyukai manusia brengsek seperti kamu?
jawabannya tidak tahu. hatiku masih membutuhkanmu, dan masih percaya kallau dirimulah yang terbaik untukku.

sampai sekarang aku masih menderita dengan perasan ini. aku masih berharap kamu mencariku dan menghubungiku dan mengharapkan aku kembali. hahaha. bodoh. jahat. padahal disini aku sudah bersama dengan orang lain. aku selalu berdo' a kepada Tuhan semoga menghapus semua perasaanku untukmu. bahkan kalau bisa semua tentangmu ingin aku lupakan. hingga tidak sedikitpun ingatan tentangmu ada. karna bila aku tidak bersamamu lebih baik kita tidak usah dipertemukan kembali.

dan sampai surat ini berakhir ku tulispun aku masih ingin menyampaikan bahwa
aku benar benar merindukan kamu

Tuhan tolong hapus perasaanku untuknya. aku ingin membahagiakan orang yang bersamaku sekarang.