Notes

Ramalan itu sudah ada sejak tahun 2000SM, dimana kebanyakan digunakan dalam ilmu meramal cuaca dan musim demi kepentingan panen. Sekarang ramalan makin berkembang dengan beragam media dan kita para wizard mempunyai bakat meramal alami tiap diri sendiri.

"Sejarah Oracle"

Oracle itu artinya ramalan dan para peramal delphi juga disebut sebagai Orachel. Orachel ini sudah digunakan bangsa Yunani sejak dulu. Kita bahas peramal Delphi yah. Peramal Delphi ini tinggal di gunung Parnassus yang di sebutkan dalam sejarah yang ada. Dewa Apollo merebut gunung Parnassus dari penguasanya yaitu si ular besar 'Python' dan mengubah gunung itu menjadi pusat ramalannya. Dewa Apollo juga mengubah dirinya menjadi lumba-lumba untuk mengaet para pelaut agar mau bergabung di gunung untuk menjadi penerjemah ramalan. Sebelumnya mari kita lindungi gadis-gadis cantik di Hogwarts dulu yah. Karna si Dewa Apollo juga mengambil gadis yang paling cantik di pulau terdekat untuk menjadi perantara. Atau di kenal dengan nama 'Phyta' yang bakal mengalami transisi, lalu Dewa Apollo bakal masuk tuh kedalam si Pytha untuk menyampaikan ramalan kepada para penerjemah.

Tapi menjadi 'Pyhta' bukan hal yang mudah, karna jika sudah menjadi 'Phyta. Si gadis itu adalah punyanya Apollo. Ehm, mungkin jadi istrinya. Si penerjemah ramalan ini di sebut 'Sybil'. Jika kalian ingin meminta ramalan Phyta, datanglah ke gunung Parnassus. Lalu petik daun dari pohon suci, kunyah dan telan dengan air mancur Kassotis yang mengalir dari Omphalos. Trus kalian jalan menuju Gua tempat sang Phyta berada dan katakan apa yang kalian ingin tau dengan clue. Dan si Sybil akan menerjemahkan untuk kita tapi kadang si Sybil juga ngga ngerti. Pada dasarnya Sybil adalah manusia dan si Pytha ini berbicara mengunakan bahasa Yunani kuno, karna itu banyak yang salah pengartian deh.

Contoh terkenal terjadi pada Raja Croceus, Raja bangsa Lidya yg berpusat di Kota Sardis Raja Croceus berambisi sekaligus sangat takut pada Raja Cyrus, penguasa persia dan babilonia. Karna itu dia meminta ramalan, Lalu Phyta berkata kalau Croceus akan menghancurkan sebuah kerajaan besar selepas melewati Sungai Halys. Raja Croceus amat senang. Dia mengacuhkan wejangan Sybil dan berpendapat ramalan itu merujuk pada kekalahan persia atas kerajaannya.

Dia pun mengumpulkan para Sparta dan pergi melewati sungai Halys, menuju kota Cappcadia, pusat kota Babilonia tapi baru sampai kota Pteria, pasukannya dihabisi(?) pasukan Persia. Mereka pun dipukul mundur sampai kembali ke kerajaan mereka dan para Prajurit Persia itu mengejar dan berbalik menghancurkan kota Sardis.

Cerita selanjutnya itu lebih prihatin ke para Phyta dan Sybil yaitu kisah tentang Kaisar Nero. Kaisar Nero adalah seorang pemuda ambisius yang membunuh Ibunya sendiri demi tahta kerajaan. Seusai membunuh, dia mendatangi Phyta. Pyhta yang melihat kaisar Nero pun berteriak memaki dan berkata kalau Tuhan mengutuk Kaisar Nero. Ia juga berkata ‘Angka 73 akan menghancurkanmu’ Mendengar itu Kaisar Nero marah dan mengubur hidup-hidup para Phyta dan Sybil setelah sebelumnya memotong kedua tangan dan kaki mereka.

Kaisar Nero berpendapat kalau angka 73 adalah dirinya sendiri. Artinya dia akan mati ketika dia berusia 73 tahun. Dan itu berarti masih 43 tahun lagi sejak saat itu (saat itu tahun 24SM). Tapi kenyataannya adalah, Kaisar Nero dihancurkan oleh seorang bernama Galba ditahun 56SM. Galba berusia 73 tahun saat itu. Ini juga bisa sebagai pelajaran buat kita, jangan salah penafsiran dan malah menghancurkan yang ada.

Sedikit info nih,Phyta sendiri baru akan bisa meramal di tanggal ke 7 di tiap bulan. Angka fav si Dewa Apollo dalam Cerita. Ramalan Phyta bisa dicari di cerita Aenid karya Virgil, Odyssey karya Homer, dan cerita Sophocles tentang Oedipus.