Notes

- Pengumpulan Tugas -
📓 Nature Class
@snjihyun - 1DYD10

Terdapat berbagai macam jenis rumput laut. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rumput Laut Merah : Gelidium sp.
2. Rumput Laut Hijau : Ulva lactuca
3. Rumput Laut Coklat : Ulva lactuca

Dalam kelompok rumput laut, setiap kelompok memiliki lebih dari satu jenis.
Seperti untuk rumput laut merah kurang lebih ada 6 jenis diantaranya,
a. Gelidium sp.
b. Hypnea sp.
c.Acanthophora spicifera
d.Acanthophora spicifera
e.Eucheuma spinosum
f.Gracilaria verrucosa

Beberapa jenis seaweed dapat diekstrak untuk mendapatkan agar, diantaranya yaitu dari genus Gelidium, Gracilaria dan Euchema.

- Perbedaan seaweed dan Seagrass -

Rumput laut atau yang biasa disebut dengan seaweed merupakan tanaman makro alga yang hidup di laut yang tidak memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umummnya hidup di dasar perairan.
Rumput laut disebut tanaman karena memiliki klorofil (zat hijau daun) sehingga bisa berfotosintesis.
Semua bagian tumbuhannya disebut thallus.

Sedangkan Lamun atau seagrass adalah tanaman yang hidup dilaut dan tidak memiliki klorofil. Lamun juga adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae).
Lamun mempunyai akar, daun, bunga, dan jaringan-jaringan yang dilapisi lignin sebagai penyalur bahan makanan, air dan gas.
Tetapi lamun tidak mempunyai stomata.

Rumput laut memiliki klorofil (zat hijau daun) sehingga bisa berfotosintesis.

Semua jenis rumput laut memiliki kandungan pigmen yang bermacam-macam.
Kemampuan pigmen dalam membantu pertumbuhan inilah yang sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari.
Cahaya matahari sebagai sumber energi sangat berpengaruh terhadap alga karena cahaya sangat diperlukan untuk melangsungkan proses fotosintesis dan berperan sebagai sinyal lingkungan yang dapat merangsang proses pertumbuhan dan perkembangan pada alga.

Pembentukkan spora dan pembelahan sel dapat dirangsang oleh cahaya merah berintensitas tinggi. Alga intertidal memerlukan cahaya dengan panjang gelombang terpanjang yang diserap oleh air dengan cepat, dan cenderung banyak ditemukan di daerah intertidal yang lebih tinggi, sehingga ketika alga tenggelam (ketika benar-benar berfotosintesis), alga tersebut tidak boleh berada di tempat yang terlalu dalam di bawah penetrasi cahaya merah (kira-kira 2 m).