NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

WONDERLAND

Mark sedang memikirkan sesuatu sambil menikmati indahnya Pantai Wonder. Pantai Wonder terletak pada lokasi terpencil sehingga tak banyak orang yang tau. Angin yang sejuk dan menenangkan menerpa tubuh Mark, hanya terdengar suara ombak dan tiupan angin yang menerpa tubuh Mark.
“Aku benci dengan semua ini! Kenapa aku dilahirkan di keluarga miskin ini? Lihat semua orang diluar sana memiliki hidup yang bahagia…. Orang tua yang kaya, yang mencukupi mereka, sedangkan lihat aku! Orang tua ku hanyalah nelayan pinggiran yang tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga, makan pun hanya ikan yang tak terjual ayahku dan hampir busuk!” teriak Mark yang sangat marah dengan kondisinya yang terlahir di keluarga miskin.
​ Hari semakin gelap, Mark pun pulang ke rumah nya untuk makan malam, yang terletak di ujung Pantai Wonder. Rumah Mark memang tak pantas disebut sebagai rumah, hanya terdiri dari satu ruangan dan satu lampu minyak ditambah tikar dan kain bekas sebagai tempat tidurnya.
​“Mark kau sudah pulang.. ayo kita makan” ajak Ibu Mark, Maria dengan tersenyum.
“Iya, apa malam ini kita makan ikan kukus semalam lagi?” Tanya Mark pada ibunya.
“Iya.. besok malam kita akan makan ikan yang baru dikukus.. Ikan yang ditangkap ayahmu banyak yang tak laku lagi dan hampir busuk.. wah pasti enak.. ikan kukus yang masih hangat dan baru matang” ujar ibu Mark.
“Biasa saja, aku tak lapar, aku langsung tidur saja” ucap Mark dengan cuek pada ibunya dan langsung mengambil kain-kain bekas untuk bersiap tidur.
Ibu Maria hanya menatap Mark sedih dan menggelengkan kepala.. dan berbisik ke telinga Mark. “Tuhan selalu bersamamu nak, jangan pernah menyerah Tuhan selalu menyertaimu” sambil mengusap-usap rambut Mark. Ibu Maria pun makan malam sendirian dengan hati yang bersyukur walaupun hanya memakan makanan semalam tetap saja memiliki makanan sehingga tidak kelaparan. “Semoga besok ibu mendapat pekerjaan nak” ucap Ibu Maria dalam hati. Setelah selesai makan dan bersiap-siap tidur Ibu Maria tak lupa berdoa dan mengucap syukur.
​Matahari pun kembali memperlihatkan sinarnya.
“Ibu kapan ayah akan pulang?” ujar Mark sambil bersiap-siap pergi kesekolah.
“Oh.. ayahmu akan pulang seminggu lagi, doakan agar cuaca tetap baik ya sehingga ayahmu dapat kembali kerumah dengan selamat” jawab Maria dengan lembut.
“Ehm.. aku pergi dulu ke sekolah sebelum semakin siang” jawabnya lagi lalu pergi ke sekolah dengan lesu.
-Sesampainya disekolah-
“HAI LIHAT!! ANAK IKAN ITU SUDAH SAMPAI HAHAHAHHAHAHAHAHA” teriak teman-temannya sambil menunjuk tubuh Mark yang sedang melewati pagar sekolah.
​Ya, Mark memang menjadi ejekan teman-temannya karena kondisi keluarganya. Mark menjadi malu dan membenci keluarganya karena hal itu. Tapi apa yang bisa Mark lakukan? Mark hanya bisa sabar dan diam.
​Mark langsung memasuki kelasnya dan duduk dibangku yang kosong, hanya ada satu, yaitu kursi dipojok kanan, tempat biasa Mark dibully saat jam istirahat dan pulang sekolah.
​“Baik anak-anak silahkan dikumpul tugasnya” perintah Ibu Lissa, guru Mark.
“Oh iya aku lupa mengerjakan.. lagipula aku juga tak punya bahannya.. bodo ah!” ucap Mark sambil menidurkan kepalanya di meja.
​Setelah 5 jam di sekolah, bel pun berbunyi.. tanda pulang sekolah. Mark tak ingin pulang ke rumah nya yang panas dan tak ada isinya, apalagi ke rumah temannya lebih tidak mungkin lagi.
“Hmm apa yang harus kulakukan ya?” batinnya sambil menendang bebatuan dijalan yang ia lewati.
Tak disangka Mark menendang batu terlalu kencang dan mengenai seorang gadis cantik yang sedang berkunjung kedaerah yang tak jauh dari Pantai Wonder. Gadis itu menjerit kesakitan, orang-orang disekitar gadis itu segera menanyakan apa yang terjadi. Mark seketika langsung bersembunyi di belakang pohon besar, sambil mengintip. Sayangnya, Mark tak berani menghampiri gadis itu dan meminta maaf, Mark hanya mengintip dan segera pulang ke rumah nya.
​“Hhhhh.. sial sekali aku” ucap Mark sambil mengeluarkan buku dari tasnya untuk mengerjakan tugasnya.
​“Aku tak punya uang untuk membeli lem, sudah tak usah kerjakan” ujarnya sambil melempar bukunya ke tempat tidurnya.
​Beberapa saat kemudian Mark pergi keluar untuk berkeliling. Ia memutuskan untuk duduk-duduk di warung karena warung tersebut memiliki TV, ya meskipun gambarnya tak begitu jelas tetapi masih bisa ditonton.
​Di perjalanan menuju warung, Mark melihat gadis yang tak sengaja terkena batu tendangannya. Mark pura-pura tak tau akan keberadaan gadis itu, tetapi tiba-tiba terdengar suara lembut yang menyapanya.
​“Halo…. Boleh kenalan?” Sapa gadis itu sambil mengulurkan tangannya mengajak bersalaman.
​“Hmm.. bo..boleh na...namaku Mark..” ujar Mark sedikit gugup dan membalas jabatan tangan gadis itu.
​“Oh.. hai Mark.. namaku Kathy” ujar gadis itu yang ternyata bernama Kathy
​“ha…i hehehe” ucap Mark sambil terkekeh kecil
​“Kau mau kemana? Boleh aku ikut?”
​“Aku mau pergi ke warung sana.. hmm.. bo..leeh” ujar Mark sambil tersenyum canggung.
​Mark dan Kathy pun pergi menuju warung, di perjalanan mereka banyak berbincang-bincang, Kathy yang mengetahui tempat tinggal Mark pun terkejut. Kathy belum pernah mendengar adanya Pantai Wonder.
​“Ya memang.. Pantai Wonder adalah pantai terpencil, tak banyak orang yang mengetahui tempat itu sehingga masih sepi dan bersih, airnya masih biru dan jernih, angin sore hari juga sangat teduh… tetapi kondisi rumahku sangat tak baik” Jelas Mark mengenai Pantai Wonder dan rumahnya.
​“hmm kau mau berkunjung?” tawar Mark
“Wah..!! aku boleh berkunjung?.. Aku mauu!!” setuju Kathy dengan gembira.
Mereka pun sampai di warung.. “hhh untung masih siang… kalau sudah sore tidak bisa ke pantai hehe” ujar Kathy setelah mereka sampai. “Ohya.. kau ada kebutuhan apa ke warung?” tanyanya penasaran melihat Mark hanya duduk melihat kearah TV yang terletakdi dinding warung itu.
“Tapi kau jangan menertawakanku yaa.. sebenarnya aku ingin menonton TV, aku tak punya TV di rumah.. di rumahku hanya memilki 1 ruangan dengan tikar dan kain bekas untuk tidur….” Ucap Mark sambil menahan rasa malu.
Mendengar perkataan Mark, Kathy membayangkan betapa sulitnya kehidupan teman barunya Mark. “Ah..” kata itu keluar secara reflek dari mulut Kathy.
Ternyata, acara dalam televisi adalah sebuah kesaksian dari seseorang yang bisa dibilang cacat fisik. Ya, ia tidak mempunyai tangan dan kaki.
“Tapi setidaknya hidup dia tidak susah, mudah saja dia bisa berlatih tanpa ada halangan dana…” ujar Mark dalam hatinya meremehkan orang yang ia tonton. “Aku ingin pulang, lagipula acaranya tak bagus dan hari sudah semakin sore, kau tak mau mampir?” Ujar Mark dengan sedikit cetus.
“Tapi acara ini bagus….. baiklah kalau itu yang kau mau, aku juga tak sabar melihat pantai itu.” Kathy hanya mengikuti apa yang Mark inginkan.
​Kathy dan Mark segera menuju Pantai Wonder yang letaknya tak jauh namun jalur yang harus ditempuh tidak mudah. Harus melewati jalan yang tak rata juga masih berupa tanah, belum diberi aspal. Tetapi Kathy yang sangat penasaran akan keindahan pantai itu tak menyerah. Sesampainya mereka di Pantai Wonder, tepat sekali waktu menunjukkan pukul 5 sore, waktu yang paling tepat untuk menikmati keindahan pantai itu.
​Benar kata Mark, Pantai Wonder begitu indah, bersih, airnya pun masih jernih, angin yang bertiup juga tak kalah sejuknya. Tetapi.. sesuatu terlintas di pikiran Kathy “Dimana ya rumah Mark?” pikir Kathy dalam hati sambil melihat sekelilingnya.
“Hmm.. Mark dimana rumahmu?” Kathy melihat sekeliling pantai mencari keberadaan rumah Mark.
“Ah.. rumahku berada di ujung pantai.. kau tak akan ingin melihatnya apalagi mengunjunginya” Jawab Mark dengan cuek dan pergi berjalan mendekat ke laut.
Kathy hanya memandang punggung Mark “Apakah ia sesusah itu? Baiklah jangan terlalu penasaran, mungkin itu akan menyakiti hatinya..” pikir Kathy dalam hati.
*************
Tiba saatnya cahaya matahari digantikan dengan cahaya rembulan, Pantai Wonder pun berubah menjadi gelap. Waktunya Kathy untuk pulang. Terdengar klakson mobil dari kejauhan. Ternyata itu adalah jemputan Kathy. Kathy memang membawa ponselnya untuk meminta supirnya menjemputnya.
“Mark aku pulang dulu.. kau jangan terlalu lama di pantai kau bisa masuk angin dengan angin yang kencang ini segeralah kembali kerumah, jangan lupa juga untuk berdoa sebelum tidur okay?” Kathy melambaikan tangannya sebelum pergi dan memasuki mobilnya.
”Berdoa?” ucap Mark dalam hati dan terlihat Mark yang hanya mengangguk sambil memainkan pasir dipantai.
Mark kembali ke rumah nya dengan perut yang terasa sangat lapar, dan tiba-tiba tercium aroma ikan kukus yang baru matang di belakang rumahnya, tetapi bukan bau seperti biasanya. Rasa penasaran pun mendorong Mark untuk menengok ke belakang rumahnya. Terlihat ibunya, Maria sedang mengangkat ikan kukus yang baru saja matang, namun ada yang berbeda. Ada jamur, kecap dan bumbu-bumbu lainnya. “Wah.. aku ingin makan ikan itu..” ucap Mark dalam hati
“Tetapi ibu dapat uang darimana untuk membeli bahan-bahan itu?” pikir Mark yang langkahnya terhenti ketika ingin berlari menuju ibunya dan mengambil ikan kukus tersebut. “Apa akibat aku tidak mau makan semalam” ucapnya lagi dalam hati dengan perasaan menyesal. Tetapi tiba-tiba Ibu Maria mendatangi Mark sambil tersenyum dan berkata “Mark kau mencium kan harumnya ikan kukus ini? Tadi ibu membeli beberapa bumbu agar kau mau makan, tidak seperti semalam ayo nak kita makan.” Mark dan ibunya pun masuk ke dalam rumah dan memakan ikan kukus yang baru matang itu. Walaupun rasa ikan itu enak dan tidak seperti biasanya, hati Mark tetap tidak enak dan merasa bersalah kepada ibunya, ibunya rela membuang-buang uang agar Mark mau makan malam.
Ibu Maria melihat Mark seakan-akan dapat membaca pikiran anaknya itu. “Ibu baru saja mendapat pekerjaan Mark dan gajinya lumayan besar sehingga hidup kita tak akan sesulit dulu dan tak bergantung pada hasil penjualan ayahmu” jelas Ibu Maria sambil memberikan sepotong ikan untuk Mark. “Ah terima kasih bu..” kata Mark setelah menerima ikan kukus pemberian ibunya.
Selesai makan Ibu Maria mengajak Mark untuk berdoa dan bersaat teduh sejenak untuk merenungkan berkat yang Tuhan berikan sehingga ibunya mendapat pekerjaan yang cocok dengan keadaannya saat ini. Mark yang belum mengenal apa itu berkat dan siapa itu Tuhan hanya menurut dan mengiyakan. Ibu Maria mengeluarkan buku tebal kecil yang sudah sangat lusuh dan jelek bahkan halamannya hampir robek, Mark membaca judul buku itu ternyata judulnya adalah “ALKITAB” Mark bingung karena tidak pernah mendengar ataupun membaca kata Alkitab.
“Ibu, Alkitab itu buku apa? Mengapa buku itu jelek sekali?”
“Alkitab itu buku yang berisi firman Tuhan”
“Firman Tuhan? Apa itu Firman Tuhan?” pikir Mark
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” –Amsal 17:22
Firman itu yang Mark dan Ibu Maria renungkan. “Melalui firman ini kita diajarkan untuk tetap semangat dan memiliki hati yang gembira, walaupun kita miskin tetapi hati kita gembira, kita akan terus merasa bahagia, tetapi jika kita patah semangat dan putus asa, hanya hal-hal negatif yang mendatangi kita” jelas Ibu Maria kepada Mark. Dengan perkataan ini hati Mark begitu tersentuh dan seperti mendapat penghidupan dan semangat yang baru, Mark juga menjadi penasaran apa isi Alkitab itu sebenarnya. Mark bertekad untuk membaca Alkitab sampai habis.
**********
Kathy telah sampai di rumah nya yang jaraknya cukup jauh dari daerah yang ditinggali Mark. Kathy memang keluarga dari bangsawan, namun Kathy memiliki sifat rendah hati, mau menolong sesama dan tidak sombong. Dalam perjalanan pulangnya, Kathy mendapatkan ide untuk membangun dan mengembangkan Pantai Wonder menjadi tempat wisata, lagipula ayahnya juga berbisnis dalam bidang ekowisata. Sesampainya..
“Pa.. tadi waktu Kathy berjalan-jalan Kathy punya temen baru pa, namanya Mark.. Mark ajak Kathy ke Pantai Wonder” jelas Kathy
“Oh yaa? Apa Mark anak yang baik? Hmm.. Pantai Wonder.. pantai apa itu Kathy?”
“Baik pa.. tapi sepertinya dia hidupnya susah deh.. soalnya dia bilang rumahnya hanya terdiri dari satu ruangan dan tidur menggunakan tikar dengan kain bekas. Jelas saja papa tidak tau hihi.. Pantai Wonder itu belum banyak yang tau pa.. pemandangannya baguuuuuuusss banget loh pa!” jelas Kathy lagi dengan semangat sambil mengacungkan jempolnya.
“Wah.. berarti kita harus bantu dia Kathy.. Papa akan menyiapkan waktu deh untuk berkunjung kesana..”
“Hah.. yang bener pa? Yeeyyy Kathy ikut ya paaaa…”
“Iya Kathy boleh ikut.. Kathy siap-siap tidur sana, sudah malam”
Kathy pun menuju kamarnya dan bersiap-siap untuk tidur tak lupa mandi dan berdoa tentunya.
​​​​​***********************
Matahari pun datang dengan cerahnya seakan menyambut Mark dan ibunya untuk cepat-cepat keluar untuk bekerja ataupun bersekolah. Tak lupa sebelum pergi ke sekolah, Mark menjalankan tekadnya, yaitu membaca Alkitab bersama ibunya. Mark menyadari betapa hebat nya Tuhan. Tuhan juga menciptakan semua burung-burung, laut, hutan, dan termasuk Pantai Wonder yang indah hanya dengan perkataan, tetapi manusia, yaitu Mark dan semua orang diciptakan menurut gambarnya dan rupa Tuhan. ”Wah…. alam yang diciptakan hanya dengan perkataan saja seindah itu, apalagi manusia” pikirnya.
Mark pun pergi ke sekolah, tetapi hari itu ada yang berbeda dalam dirinya Mark merasakan hal aneh, ada kebahagiaan dalam dirinya, tidak seperti hari sebelumnya dipenuhi dengan keluhan, kebencian dan ketidakadilan. Walaupun begitu, tetap saja setiap hari Mark diledek oleh teman-temannya. Tetapi Mark tidak peduli dengan hal itu lagi, Mark memilih untuk tetap bersabar dan mendoakannya saja. Bagaimana mungkin manusia, ciptaan Tuhan yang diciptakan dengan amat sangat indah merusak dirinya? Kalimat ini yang selalu ada dalam pikiran Mark sehingga ia bisa terus bersabar.
Saatnya pulang sekolah, Mark menjumpai teman barunya, Kathy datang bersama seorang pria dewasa yang menggandeng tangan Kathy.
“Itu dia pa, teman baruku, Mark” ucap Kathy sambil menunjuk kearah Mark
“Wah tepat sekali yaa Kathy.. ayo kita hampiri dia”
Kathy dan ayahnya pun menghampiri Mark.
“Permisi nak.. kau yang namanya Mark ya…? Perkenalkan aku ayahnya Kathy”
“Ah.. I..iya o….om” jawab Mark dengan terbata-bata dan tersenyum canggung sambil melirik Kathy sesekali.
“Kau tidak perlu takut hahaha.. om datang untuk melihat-lihat Pantai Wonder, kebetulan om berusaha di bidang ekowisata nak.. ituloh yang mengembangkan pariwisata laut..?”
“Oh.. jadi om mau menjadikan Pantai Wonder menjadi tempat wisata? Kalau begitu saya tidak mau, kalau Pantai Wonder menjadi tempat iwisata dimana saya akan tinggal?” ucap Mark dengan berani.
“Tenang saja nak, om akan melihat-lihat Pantai Wonder, nanti om akan buatkan tempat untuk kamu tinggal” jelas Ayah Kathy
Setelah berbincang-bincang akhirnya Mark setuju. Dengan menggunakan jalur yang sama, Mark mengantar Kathy dan ayahnya menuju Pantai Wonder. Sesampainya, ayah Kathy sangat terkagum dengan kebersihan dan keindahan Pantai Wonder. Ayah Kathy juga melihat adanya potensi dari Pantai Wonder itu. Setelah sekian lama orang tua Mark dan ayah Kathy berbincang-bincang, akhirnya mendapat keputusan bahwa ayah Kathy diperbolehkan menjadikan Pantai Wonder menjadi tempat wisata asalkan Mark bersekolah yang lebih layak dan tinggal bersama Kathy dan Mark yang menjadi alat untuk menjadikan Pantai Wonder sebagai tempat wisata.
​​​​​******************
Waktu pun berlalu Mark tumbuh dikota dengan pendidikan yang layak. Ayah Kathy juga sudah lama menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan Mark untuk mengembangkan Pantai Wonder. Tibalah saatnya Mark untuk pulang ke Pantai Wonder dan mengembangkannya. Mulai dari pembenaran jalan untuk akses keluar masuk, toilet portable, tempat sampah, photo box, dll. Tempat tinggal Mark yang dulu tetap ada dan tidak dirubah karena Mark masih belum punya uang dan penghasilan ayahnya pas-pasan untuk membiayai kehidupan Ayah dan Ibu Mark. Pantai Wonder juga berganti nama menjadi Wonderland.
Ternyata Wonderland memiliki banyak pengunjung karena keindahan pantainya yang berbeda dari yang lain. Mark mendapat keuntungan dari ongkos parkir dan penyewaan toko-toko kecil untuk menjual souvenir atau makanan. Uang yang Mark dapat, Mark gunakan untuk membelikan kedua orang tuanya rumah baru di kota, karena orang tuanya sudah lanjut terlalu tua untuk bekerja. Sebagian dari keuntungannya juga Mark sumbangkan untuk gereja dan orang susah.
Di Wonderland, Mark juga menuliskan firman Tuhan pada papan-papan yang ditancapkan di pasir.
“Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.” –Mazmur 24:1-2
Mark juga menuliskan agar pengunjung Wonderland menjaga kebersihan dan keindahan Pantai.
Natanie Angelica Putri
8A/23
“Walau kita berhak memakai berbagai sumber alam yang Allah tempatkan di dalam dan di atas bumi, harus diakui, kita bertanggung jawab menghargai bumi sebagai milik-Nya dan memelihara berbagai sumber alam bagi generasi selanjutnya.”


     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.