Notes

Ramalan merupakan ilmu yang sudah ada pada 2000 tahun sebelum masehi, Ramalan berkembang cukup pesat di babylonia, mesir, dan yunani. Dahulu, ramalan hanya digunakan untuk memprediksi cuaca hasil panen, termasuk di dalamnya arah angin yang menjadi acuan para pelaut. disini saya akan menjelaskan salah satu ramalan yg berasal dari salah satu negara asia tenggara yaitu indonesia.

Ramalan Jayabaya

Ramalan Jayabaya atau Jangka Jayabaya adalah ramalan yang ditulis oleh Raja kediri Sri Maharaja Sri Warmmeswara Nadhusudana Wataranindita Parakrama Digjayottunggadewana Jayabhayalanca atau Prabu Jayabaya.

Ramalan ini ditulis dari tahun 1135-1157 M, sebelum kerajaan Majapahit terbentuk, artinya masih dalam masa kerajaan Singosari. Walaupun ramalan ini meramal pulau jawa (saat itu) yang diindikasikan sebagai negara Indonesia (saat ini),beberapa orang berfikir beberapa diantaranya juga sangat pas untuk fakta kehidupan dunia saat ini.

ada beberapa faktor yang akan saya jelaskan, buat diperkamen baru yang pertama Pulau jawa sebenarnya sudah terpecah-pecah. Dalam hal ini, Prof. Arsyio Santos, Ph.D dalam bukunya yang berjudul 'Atlantis: The Lost Continent Finally Found' menyebut Atlantis indonesia negara tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati. Hanya saja, karena bencana mahabesar, bagian yang saat ini pulau jawa dan sumatera, terbelah menjadi dua dan beberapa menyebar menjadi pulau-pulau kecil. Terjadi sekitar 11.600 yg lalu, dan disitu lah jayabaya menuliskan belasan ribu taun yg lalu.

yang kedua : maraknya sex bebas. Menurut masyarakat, hal ini sangat cocok untuk kehidupan di dunia muggle/wizard saat ini. Dalam dua baitnya, Jaya baya menyebut yaitu ‘Wong wadon ilang kawirangane. Wong lanang ilang prawirane. Yang artinya (Perempuan dan lelaki kehilangan kehormatannya), bait kedua yaitu ‘Akeh udan salah mangsa, akeh prawan tua'. 'akeh randa nglairake anak, akeh jabang bayi nggoleki bapake.’ yang artinya (Hujan turun bukan pada musimnya, akan ada perawan tua, janda melahirkan anak (hub. bebas) dan banyak bayi lahir mencari bapaknya.)

Yang ketiga yaitu Praktis korupsi dimana-mana. Dan dalam dua baitnya Jayabaya menyebutkan nya ‘Akeh wong nglanggar sumpahe dewe’ Yang artinya (ada orang yang melanggar sumpahnya sendiri) Dan ‘Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan, lali sanak lali ladang’. Yang artinya (Banyak manusia yang mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebajikan, lupa saudara).

Untuk bahasa yg tadi itu adalah bahasa jawa, ya memang ramalan jayabaya itu umumnya berada dibawah.