Notes

WINGARDIUM LEVIOSA (Levitation Charm)

Wingardium Leviosa atau yang sering disebut sebagai mantra pengangkat merupakan mantra untuk mengangkat suatu objek hanya dengan lambaian tongkat sihir. Dari pengertian tersebut sudah dapat kita ambil kesimpulan mengenai fungsinya, yaitu untuk mengangkat benda. Secara etimologis, Mantra Pengangkat Wingardium Leviosa berasal dari penggabungan tiga kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu wing, arduus, dan levo. Wing memiliki arti ‘tinggi’; arduus memiliki arti ‘langkah’; dan levo memiliki arti ‘melayang’ atau ‘levis’ yang berarti ‘ringan’. Jika digabungkan, secara sederhana mantra ini bisa diartikan sebagai mantra terbang beberapa langkah tingginya.

Mantra ini dapat diucapkan baik secara verbal maupun non-verbal. Keras-tidaknya suara tidak berpengaruh. Hanya saja, bagi para newizzy, sebaiknya mengucapkan mantranya secara verbal dengan intensitas sedang. Jika sudah mahir, bahkan kita bisa mengucapkan mantranya di dalam hati alias secara non-verbal. Penemu atau pencetus mantra ini adalah Jarlath Hobart.

Mantra Wingardium Leviosa mempunyai kegunaan sebagai berikut:

Mantra Pengangkat –sesuai pengertian yang tercetak di Kitab Mantra Standar (Tingkat 1) oleh Miranda Goshawk- adalah mantra untuk mengangkat suatu objek hanya dengan lambaian tongkat sihir. Dari pengertian tersebut sudah dapat kita ambil kesimpulan mengenai fungsinya, yaitu untuk mengangkat benda. Mantra ini umum digunakan untuk mengangkat suatu benda yang menjadi objek, semisal bulu, buku, tongkat, kayu, dan sebagainya.

Kelebihan mantra Wingardium Leviosa yaitu :

Mantra Levitation merupakan improvisasi dari mantra Levioso dan Locomotor dan/atau mantra Hover, memungkinkan untuk mengangkat objek di udara dan juga memungkinkan untuk menggerak-gerakkannya di udara. Mantra ini juga bisa melawan gravitasi dan melayangkan objek yang lebih berat dari berat normal yang bisa dibawa oleh seseorang





Kelemahan mantra Wingardium Leviosa yaitu :

1. Terlalu rapuh untuk mengangkat benda-benda yang berat, tidak dapat berkerja pada makhluk hidup. Sekalipun manusia bisa diangkat dengan mantra ini, sebenarnya pakaian mereka saja yang terkena efek mantra. Sejauh ini. mantra ini hanya berhasil mengangkat manusia sejengkal dari tanah.

2. Mantra ini hanya dapat berkerja dengan beberapa variasi waktu, tergantung dari kemampuan si pelafal dan berat objek. Jika cara pelafalan yang diucapkan oleh si pelafal masih belum sempurna atau pengucapan dan pelafalannya setiap huruf masih belum jelas akan mengakibatkan benda tersebut hanya sedikit terangkat atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

3. Tidak bisa dipakai untuk benda-benda yang terlalu halus atau ringan seperti bulu hidung dan sebagainya karena benda ringan itu akan melayang dengan sendirinya oleh angin alih-alih orang yang melakukannya.



Berikut cara untuk mempraktekkan mantra ini :

Pengucapan: mantra Wingardium Leviosa adalah win-GAR-dee-um lev-ee-OH-sa. Pada kata-kata GAR, gunakan nada yang enak dan diperpanjang sedikit. Pengucapan dan pelafalan setiap huruf harus jelas.
Cara mengayunkan: tongkat yang baik agar menghasilkan mantra yang berfungsi dengan baik dan benar yaitu dengan mengarahkan tongkat ke benda yang akan diterbangkan. Tongkat sihir atau wand bukannya diacungkan, tetapi diayunkan dan disentakkan. Gerakannya seperti seorang kondektur di orkestra yang sedang mengatur irama para pemusiknya. Ayun dan sentakkan tongkat dengan pergelangan tangan saja. Tidak perlu dengan tenaga yang berlebihan dan juga tidak perlu menggerakkan seluruh lengan, cukup pergelangan tangan. Jika berhasil, benda akan melayang satu seperempat meter atau lebih di udara. Benda juga akan bergerak mengikuti ayunan tongkat.
Warna cahaya: Kilatan cahaya putih transparan dari ujung tongkat akan melesat cepat ke arah benda. Cahayanya samar, tidak seperti kebanyakan mantra tingkat tinggi lainnya yang memiliki kilatan cahaya terang
Intensitas Suara: Mantra ini dapat diucapkan baik secara verbal maupun non-verbal. Keras-tidaknya suara tidak berpengaruh. Hanya saja, bagi para amatir, sebaiknya mengucapkan mantranya secara verbal dengan intensitas sedang. Jika sudah mahir, bahkan kita bisa mengucapkan mantranya di dalam hati alias secara non-verbal.
Ketahanan Mantra: Ketahanan mantra bergantung pada determinasi pikiran. Si penyihir harus bertekad dan memusatkan pikirannya untuk mengangkat benda tersebut. Untuk penyihir yang sudah amat mahir, ia tidak perlu lagi berkonsentrasi karena pikirannya telah terasah dan secara otomatis telah terfokus.