Notes

ㅤ
ㅤ
𝐃𝐫𝐢𝐧𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐜𝐚𝐥 𝐂𝐡𝐞𝐜𝐤 𝐔𝐩

Time and Place Adjusted
St. Vladimir Academy
ㅤ
ㅤ
---
ㅤ
Padatnya jadwal kelas membuat tenggorokan Aksara terasa lebih kering dari biasanya. Ia butuh darah.

Jemarinya bergerak membuka laci meja. Ia mengambil satu pack darah yang dibelinya sebelum resmi menjadi siswa St. Vladimir Academy.
ㅤ
--
ㅤ
Aksara benar-benar merasa dirinya sangat haus. Sehingga ia meminum darah dengan kecepatan yang lebih dari biasanya.

"Akhirnya..." ucapnya kemudian. Ia menyimpan kembali wadah darah yang sudah kosong ke dalam plastik, untuk ia buang nanti ke dalam tong sampah.
ㅤ
--
ㅤ
Jarum jam menunjukkan pukul 21.25. Hanya tersisa 5 menit sebelum waktu janji temu di rumah sakit tiba.

Aksara berjalan menghampiri kamar @aIamorth, berharap mendapatkan dukungan dari sang pacar.
ㅤ
---
ㅤ
Pada pukul 21.30, Aksara akhirnya tiba di rumah sakit. "Selamat malam, saya hendak melakukan medical check up. Sebelumnya saya sudah memesan tanggal atas nama Aksara," ujarnya kepada staff resepsionis yang berjaga.

(@SVA_Hospi)
ㅤ
--- Staff Hospi bales.
ㅤ
Selembar voucher Aksara keluarkan dari saku celananya. Ia menunjukkan voucher tersebut kepada staff. "Ini untuk voucher milik saya. Terima kasih," ucapnya dengan sopan.

(@SVA_Hospi)
ㅤ
--- Staff Hospi bales, dokter bales
ㅤ
Aksara mengikuti langkah staff resepsionis menuju ruangan dokter.

"Selamat sore, dok. Mohon bantuannya," sapa Aksara, begitu dirinya tiba di dalam ruangan.
ㅤ
--- Dokter perkenalan, jelasin brosur
ㅤ
Aksara mengambil kursi dan duduk di depan meja dokter. Atensinya ia fokuskan pada sebuah brosur yang diberikan.

"Saya hendak bertanya, dalam menggunakan essence di bulan berikutnya apakah harus menjalani mcu terlebih dahulu, dok?"
ㅤ
--- Dokter menjawab
ㅤ
"Syukurlah jika begitu, dok. Terima kasih atas jawabannya," ucap Aksara. Ia sedikit lega mengetahui bahwa dirinya tidak akan disuntik kembali bulan depan.
ㅤ
--- Dokter nyuruh rebahan
ㅤ
"Baik, dok," jawab Aksara. Ia mengikuti instruksi dokter untuk duduk dengan nyaman pada kursi. Netranya menatap takut ke arah jarum suntik yang ada di atas meja, bersama dengan ampul berisi essence yang akan disuntukkan ke dalam dirinya.
ㅤ
--- Langsung suntik engga sih?
ㅤ
"Dok, apakah apakah benar tidak sakit?" tanya Aksara pelan.

Pria itu memejamkan matanya dengan erat. Ia dapat merasakan jarum suntik yang mulai menembus pembuluh vena.
ㅤ
---
ㅤ
Aksara membuka matanya perlahan ketika mendengar petanyaan sang dokter. "Tetap terasa sakitnya, dok," jawabnya. Ia memperhatikan lengannya yang terbalut kapas putih beralkohol.
ㅤ
---
ㅤ
"Terima kasih, dokter," Aksara menerima tas berisi kudapan dengan senang hati. "Kalau begitu, saya pamit kembali terlebih dahulu ya, dok. Selamat malam," ucapnya.
ㅤ