Notes

Hitaerneth, seorang anggota Nivana sudah bangun pagi pagi untuk bersiap menjalankan sebuah misi dari Master Raphael. Ineth siap dengan belatinya yang dibungkus aman ditempatnya. Ineth memasukkan belati itu ke dalam tas kecil dan juga memasukkan beberapa roti gandum untuk mengganjal rasa laparnya selama menjalankan misi seorang diri. "Yosh!" ujarnya semangat setelah ia memakai tas selempang kecilnya itu.

Ineth melangkahkan kakinya ringan keluar dari kamarnya, dan berjalan ke dunia manday. Tidak lupa ia memakai hoodienya untuk menutupi kedua telinga yang lancip memanjang itu. Netranya mengedar tajam. Ia memperhatikan gerak gerik para manday disana. Targetnya adalah manday yang berkepribadian koleris. Mengapa koleris? Ia suka memerintah, semena mena, dan licik. Itu yang ia tidak sukai dari yang berkepribadian koleris.

"WAH! SALAM KENAL YAAA HAAHAHAA!" ujar seorang gadis dari depan sebuah cafe. Ineth tersenyum tipis. Dan menebak dengan yakin kalau gadis yang ia perhatikan itu pasti sanguinis. Sama seperti dirinya.

Irisnya mengitari tempat yang lain. "Iya iya! Tenang saja! Nanti aku usahakan semampuku" ujar seorang pria yang sepertinya berumur 20 tahunan. Ineth mengangguk. 'Pria itu cari amannya saja, pasti plegmatis' batinnya.

"Kamu yang berbadan pendek! Cepat kemari! Tolong belikan satu bungkus rokok, kalau kurang pakai uangmu saja!" ujar seorang wanita yang berpakaian terbuka itu di depan club. Ineth menyeringai.

Dengan berani, Ia melangkahkan kakinya mendekati sang wanita dari belakang secara mengendap endap, karena sekitar benar benar sepi saat suruhan wanita itu pergi. "Bagus!" gumamnya. Nai mengeluarkan belati seraya melangkahkan kakinya.

Tangan Ineth menancapkan belatinya di posisi ulu hati. Ia sudah memperkirakannya dari belakang. Sang wanita nampak kaget, lalu dengan lemas menunduk lagi.

Ineth menyeringai. Ia menaril belatinya, lalu ditancapkannya lagi ke bagian jantung, juga perut sang wanita. Setelah puas dengan aksinya itu, Ineth menarik belatinya yang berlumur darah, dan dimasukkan ke tempatnya, lalu ke tas. Mengurangi populasi orang koleris tidaklah sulit.

Ineth pun melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, lalu kembali ke portal. Ke dunianya