Notes

[1994]

Seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki lahir ke dunia. Tepatnya di Busan pada tanggal 11 Januari 1994. Ia adalah seorang bayi yang tampan. Dengan mata sipit layaknya seorang Korea asli, warna kulit yang putih susu, dan ukuran bayi yang tidak terlalu besar namun tergolong kecil. Bayi laki-laki itu lahir di antara seorang pria yang bekerja sebagai pekerja kantoran dan ibu yang bekerja sebagai koki masak di sebuah restoran Perancis. Hidup mereka tergolong pas-pasan. Tidak terlalu kaya maupun miskin. Mereka hidup tergolong berkecukupan. Sang pria yang bernama Kang Jun dan wanita bernama Chae Min ah. Kang Jun dan Chae Min Ah memberi nama bayi laki-laki dengan Kang Min Ho.

[1997]

Ayah Min Ho terkena PHK pada umur 33 tahun oleh kantor tempat ia bekerja sebab mengalami defisit parah sehingga harus gulung tikar . Maka, sang ibu terpaksa bekerja banting tulang sendirian untuk memenuhi kebutuhan mereka. Beruntung, suatu saat Min Ah mengajak Min Ho untuk pergi bekerja bersamanya

"Min Ho, lebih baik kamu ikut ibu. Lihatlah ayah yang sedang tidak stabil emosinya." kata Min Ah kala mengajak Min Ho untuk bekerja bersamanya. Min Ho secara spontan bernyanyi untuk mengusir rasa bosannya. Sang pemilik restoran Spanyol itu menyukai suara Min Ho dan mengajak Min Ho untuk duet bersama pianis restoran mereka setiap akhir pekan dengan upah yang cukup untuk uang saku Min Ho selama tiga hari.

[1998]

Bencana datang, Min Ho menjadi anak Yatim. Ia kehilangan sosok sang ayah sebab penyakit jantung yang tiba-tiba datang merenggut nyawa Kang Jun. Namun, Min Ho tetap santai seperti biasa. Ada atau tidak adanya sang ayah, Min Ho dan sang ibu harus tetap bertahan hidup.

"Tenang saja, Bu. Suatu saat bukan Ibu yang datang pada uang. Tapi, uang yang akan datang pada Ibu melalui Min Ho. Percayalah." kata Min Ho dengan nada yang mantab sembari menepuk punggung ibunya yang tengah ia peluk dengan hangat.

[2000]

Min Ho masih menjalani sebagai penyanyi serabutan di restoran Spanyol itu. Ia sangat menyukai pekerjaannya dan sesekali ia diajarkan bermain piano oleh sang pianis bernama Jung Tae Hyun. Walau tidak terlalu baik dalam bermain tuts-tuts tersebut, ia cukup lihai bermain piano.

"Kamu punya bakat, Min Ho! Namun, akuilah bahwa kau takut untuk mencoba."

Ya, sejujurnya pernyafaan Tae Hyun ada benarnya. Min Ho hanya takut mengalami kegagalan dalam hidupnya. Ia tidak mau terjatuh dalam hidupnya. Walau suatu hari, di tahun yang sama, ia mencoba untuk tampil perdana di hari mereka tampil sambil benyanyi.

"Min ho-ssi. Lebih baik hentikan aksi mu daripada mengganggu rangkaian nada itu." kata sang pemilik toko.

"Ia baru memulai. Jangan menyalahkannya." bela Tae Hyun dengan tekad yang membara. Sejak saag itu, Min Ho giat mengikuti kursus singkat pada Tae Hyun di akhir pekan.

[2004]

Min Ho mudah mulai memasuki masa remaja dan ingin mencoba hal baru. Salah seorang sahabatnya di sekolah mengajak Min Ho untuk bernyanyi rapper.

"Ayolah, Min Ho-ya. Aku tahu kau akan fasih dengan hal ini. Percayalah pada ku." kata Jun Hoe dengan raut wajah yang antusias. Sahabatnya satu ini selalu mengajak Min Ho hal-hal yang baik. Awalnya Min Ho tidak yakin. Apalagi menurutnya, hal semacam itu hanya untuk orang-orang kalangan atas.

"Persetan. Jangan biarkan ornag lain mengejekmu, Min Ho!" bentak Jun Hoe di depan Min Ho kala Min Ho mengatakan bahwa ia tidak percaya diri. Mereka berdua tengah berada di atap sekolah waktu itu. Menikmati jus jeruk bersama dan melihat para wanita dengan rok yang terbang tertiup angin.

"Kalau suatu saat aku jadi malas masuk dalam dunia seni, aku akan membunuhmu. Itu satu-satunya sumber pendapatan ku tanpa perlu bekerja dengan otak!" ancam Min Ho dengan ekspresi yang serius. Sungguh serius.

[2008]

Min Ho menjadi underground rapper karena kemampuannya dalam rap memang tidak terkendali. Suaranya yang ringan mampu membuat pendengar menjadi ringan begitu mendengarnya ketika ia memulai aksinya. Ia dibawah nama "Eternal Flame" sewaktu ith memasuki dunia underground rapper dengan nama panggung Mino. Ia memang cukup dikenal dengan tampang usil dan pakaian yang trendi. Menjadi trade mark seorang Kang Min Ho sewaktu menjadi underground rapper. Bahkan, dengan menjadi seorang underground rapper, Min Ho sudah bisa membiayai uang sekolahnya sendiri.

[2014]

Min Ho mulai didesak untuk mengikuti audisi-audisi di label musik. Namun, menurut Min Hl yang seorang idealis, hal itu hanya akan merepotkan dirinya. Terlebih lagi segala macam pesaing dan tata cara yang harus ia ikuti selama menjadi seornag trainee ataupun jika debut nanti.

Namun, suatu hari, Tae Hyun mengaku mengikuti salah satu audisi dan ia ditolak. Tae Hyun merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk bertemu dengan Min Ho untuk sekedar minum bersama.

"Demi Tuhan. Kau harus mencobanya. Walau aku tak lolos, setidaknya seorang sahabat ku yang mewujudkan cita-cita ku." pinta Tae Hyun kala itu dengan nada parau.

"Kau tahu rasanya menjadi seorang Yatim. Dan aku juga yakin kau tahu bagaimana kehidupan seorang Yatim Piatu. Jujur saja, aku membutuhkan uang. Setidaknya suatu saat kau membantu ku, kan?" pinta Taehyun sembari tersedu-sedu menangis. Merasa iba, akhirnya Min Ho bertekad untuk membantu sahabatnya itu.

[2016]

Salah satu agensi musik membuka audisi. Mengingat sang sahabat yang masih berteman baik dengannya, Min Ho mencoba untuk mengikuti audisi tersebut demi kedua orang yang hadir menemaninya pada masa-masa sulit sekalipun, ibunya dan sahabatnya.