Notes

Seisi venue kembali gelap, hanya di bagian kursi penonton banyak nyala warna-warni karna lightstick yang mereka bawa. BGM berupa siulan yang familiar pun terdengar, dibarengi teriakan para audiens yang hadir.

lampu sorotpun seketika menyala, memperlihatkan dua orang pria berdiri diatas tangga lebar tengah venue. Mereka saling membelakangi, pria yang berada didepan meluruskan tangannya sejauh 45 derajat.

'ah' ia menjentikkan jari selaras dengan BGM sembari membuat desahan, tentu dibuat-buat.
'ah' lalu berubah posisi tiap membuat desahan yang sama.

kali ini ia memunggungi penonton dengan pria satu lagi, tangan kanannya berhenti tepat di bokong partnernya.

"one! two! three!"

Maru melangkah turun dari tangga perlahan, dengan ekspresi tajamnya. "Ni nuneul bomyon, Nan Trouble Maker.." nyanyinya. kembali menjentikan jari lalu diam di posisi terakhirnya.

-----------------------------------------------------

ia bergeser mendekati partnernya, mempersempit jaraknya lalu membusungkan dada ke arah partnernya itu. "Jogeumssik do, do, do!"

-----------------------------------------------------

ia dan Arvin tak lagi berhadapan, keduanya kembali membelakangi lalu berbalik untuk berjalan ke depan stage, sembari berjalan Maru melantunkan liriknya "Ijen ne mameul nado ojjol suuu~"

"Niga nareul itji mothage- Jakku ni apeso tto.." nyanyi mereka berdua bersama, Maru berada dibelakang tubuh Arvin, melakukan koreografi lagu troublemaker, semakin lama mempersempit jarak mereka, terlihat jelas Arvin menyentuh paha Maru lalu beralih menyentuh pipinya dengan tangan kiri.
"Ni mam jakku nega heundeuro- Bosonal su opdorok.." Maru beralih mengelus paha Arvin lalu bergeser ke sisi kiri memegang tangan kiri partnernya itu seakan menciuminya hingga lengan, terus bergeser hingga bibir mereka berhadapan. "Ni ipsureul tto humchigo- Molli daranaboryo.."
mereka kembali saling membelakangi, Arvin perlahan turun seraya memegangi bokong hingga paha, "Nan Trou-ah-ah-ah-ble- Trouble.."

"Trou–Trouble Maker.." sahut Maru sembari memegangi bokong Arvin yang bergoyang-goyang kearah penonton, "Trouble Maker."
"Trouble Maker" Arvin memeluknya, mengusap punggungnya.
"Trouble Maker"
"Trouble Maker." Maru bergeser mundur, kini giliran solo Arvin.

-----------------------------------------------

"Galsurok gipi- Do ppajyodeuro.." nyanyinya, tangannya perlahan turun dengan hingga paha.
"Alsurok niga.. Do mame deuro Baby~" dance pria yang tadi datang mengerubunginya sesaat, seakan mengukur tiap inchi tubuhnya dengan tangan mereka.
ia menghampiri Arvin yang berada di sudut, menatap partnernya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan, "Amuredo ni senggage chwihennabwa Lady~"
"I never, never, never stop! Ou~" sambungnya dengan lembut, lalu kembali bergeser ke tengah panggung.

--------------------------------------------

"Eottoke.." nyanyi Maru seraya merentangkan tangannya, kedua Arvin yang berada dibelakangnya menaruh kedua tangannya di dada Maru, lelaki itu memegang tangan partnernya, kedua pasang tangan itu menuruni dada Maru hingga paha "Nol ne mame.. Damadul su inneunji~" Arvin pun bergeser ke sisi kanan.

-----------------------------------------------

"Geunyang nae mami ganeundero
Ijen~ ([Maru] I never, never stop)
Momchul su eobso

[Maru] Trou–Trouble Maker
[Maru] Trouble Maker
[Arvin] Trouble Maker
[Maru] Trouble Maker
[Arvin] Trouble Maker