Notes

Mentari Adeela Purnamasari

Tanggal 9 Agustus 1998 telah menjadi sejarah yang baru dan berharga bagi pasangan muda yang kini baru saja menyambut anggota baru di keluarga mereka. Setelah melewati waktu selama 9 bulan 10 hari masa kehamilan, akhirnya lahir seorang bayi perempuan yang kini tengah tertidur pulas di dekapan hangat sang ibu. Tepat pukul 8 pagi tadi, Kejora Dwi Astary- 26 tahun, mempertaruhkan nyawanya dalam persalinannya yang pertama. Suara tangisan cempreng khas bayi terdengar menggema di ruang salin itu yang diiringi dengan tangisan dan senyuman bahagia Kejora dan suaminya, Gerhana Lintang Purnama- 28 tahun.

"Kira-kira kapan persalinan kedua akan dilaksanakan, Dok?" tanya Gerhana pada sang dokter. Kala itu, Kejora tengah bermain dengan bayi mungilnya yang sampai sekarang belum menbuat nama.

"Secepatnya. Kondisi janin kini terlilit tali pusar, yang menyebabkannya terhambat keluar" jawab sang dokter.

Kejora dan Gerhana bertukar pandang sebelum Kejora memutuskan kontak mata itu dan beralih ke sang bayi yang balik menatapnya.

"Kakak, ayo panggil adiknya biar cepat keluar"
.
.


"Hoek! Hoekk!"

Tepat pukul 8 malam, ruang salin itu kembali dibisingi oleh suara tangisan bayi kedua pasangan Gerhana-Kejora. Bayi perempuan kedua mereka. Setelah persalinan selesai, sang ibu muda itu dipindahkan ke ruang rawat.

Kini Kejora tengah menggendong bayi kedua mereka sedangkan yang satunya digendong oleh sang ayah. Seorang perawat memasuki ruangan, menemui pasangan itu untuk melengkapi urusan dokumen.

"Apa si bayi sudah diberi nama, Pak, Bu?" tanya sang perawat ramah. Gerhana mengangguk sambil menatap bayi yang digendongnya.

"Yang ini?" tanya perawat itu lagi.

Kejora dan Gerhana bertukar senyum. Lalu dengan lembut Gerhana berkata, "Mentari. Namanya Mentari Adeela Purnamasari"