Notes
![]() ![]() Notes - notes.io |
Scene: Anda sedang berada di antara kumpulan orang-orang yang kalian benci dengan kejadian yang paling kalian benci. Tunggu, koin anda hilang! Bagaimana ini?
》Solo Plot
》CT, Univ Dorm
Sesosok pria terlihat tengah memainkan sebuah benda pipih berbentuk lingkaran yang disebut koin. Sebenarnya koin itu sudah tak bernilai lagi pada zaman ini. Itu koin Inggris kuno. Namun pria tersebut tetap saja memainkan koin tersebut.
Koin itu adalah kenang-kenangan terakhir dari sang ayah sebelum ia meninggal dunia. Sang ayah memberitahunya kalau koin tersebut dapat memberi keuntungan. Namun bagi sosok berusia 20 tahun tersebut, itu bukanlah lagi sebuah koin keberuntungan. Entah kenapa, kehadiran koin tersebut memberikan sensasi ketenangan yang luar biasa baginya.
Sejak sang ayah meninggal, pria bernama Rei itu menjadi anak yang pendiam. Seperti layaknya manusia pada umumnya, ia pun menghadapi masalah, namun dengan memainkan sedikit koin tersebut atau sekadar menggenggamnya saja sudah membuatnya sedikit tenang. Yah, bisa dibilang, ketenangan psikisnya kini bergantung pada keberadaan koin itu.
Hari ini, akan ada acara kerja kelompok dan yang lebih menyebalkan baginya adalah anggota kelompoknya memaksa untuk mengerjakan tugas kelompok tersebut di asrama tempatnya tinggal.
Setelah sejenak menggenggam koin tersebut, ia sedikit lebih tenang seraya satu per satu teman kelompoknya mulai berdatangan.
"Hei, Rei! Aku membawakan coke dingin untuk kita semua!" seru salah satu teman kelompoknya.
Rei memasang senyum semanis mungkin sambil diam-diam memainkan koinnya. Kedua maniknya menatap ramah sang kawan. "Leo tak bersamamu?" tanya Rei pada temannya yang baru datang.
"Apakah ia bilang begitu padamu, Rei? Sialan! Anak itu pasti baru bangun dan mengatakan yang tak benar padamu!" keluh san kawan kesal.
"Tak apa Jade! Biar saja. Kita tunggu sebentar lagi bro!" seru kawannya yang sudah datang sebelumnya.
"Hey Jared! Haha! Kau selalu datang paling awal." celetuk Jade.
"Begitulah." ucap Jared sambil tersenyum kecil.
"Aku ke toilet sebentar ya!" serunya sembari tanpa sengaja meletakkan koinnya di atas lemari pendingin, tempatnya biasa meletakkan koin tersebut, hanya saja biasanya tak pernah ada orang di kamar asramanya.
Setelah keluar dari kamar mandi, ia melangkahkan kakinya menghampiri kawan-kawannya. "Leo masih belum datang?" tanyanya.
"Dia sudah datang. Tapi dia kembali lagi ke bawah, membeli beberapa kaleng coke. Karena sepertinya takkan cukup kalau hanya memakai coke yang kubeli." tutur Jade panjang lebar.
Rei melangkah menuju pintu dan membukanya tatkala mendengar suara ketukan pintu. "Hey, Rei! Sorry aku terlambat." sahut Leo, sosok yang sedari tadi dibicarakan mereka. "Oh ya, tadi aku meminjam uangmu untuk membeli di vending machine di bawah. Aku tak punya koin yan cukup, jadi kupakai koinmu. Tak apa kan?"
Saat itu Rei tak menyadari ia belum memegang koinnya semenjak keluar dari kamar mandi. Hingga pada saat mereka sedang mengerjakan tugas. Kegugupannya datang menghampiri, membuatnya sesak. Ia mengipas-ngipaskan tangannya ke arah wajahnya. "Panas ya!" serunya.
"Wah apa kau sakit, teman? Padahal kan AC di kamarmu ini sudah menyala!" seru Jade.
Tiba-tiba Rei menyadari ada sesuatu yang hilang. Di mana koinnya?! Ia pun berlari mengacak-acak meja belajarnya, raknya, mencari koin pemberian sang ayah. "Dimana koin itu?" gumamnya.
Tingkahnya yang tak biasa membuat ketiga teman sekelompoknya mendatanginya. "Kau sedang mencari apa, teman? Apa bisa kami bantu?" tanya Jared.
"Ko-koinku hilang!" seru Rei panik.
"Tenanglah dulu kawan. Kau tak ada uang? Perlu kupinjamkan saja?" tanya Jade kuatir.
Tawaran tersebut ditampik oleh Rei. "Tidak! Aku butuh koinku!" serunya panik.
"Bisa kau jelaskan ciri-cirinya?" tanya Jade.
"Itu koin kuno, bentuknya seperti-seperti koin 10 shilling." tuturnya terbata-bata karena masih panik.
Rei terdiam sejenak. "Tunggu. Tadi aku meletakkannya di atas kulkas sebelum aku ke kamar mandi." tukasnya.
"Heyo, Rei! Tadikan sudah kubilang aku pinjam uangmu. Maksudku ya koin yang ada di atas kulkasmu itu." seru Leo sambil cengengesan. "Baiklah kuganti." sahutnya sambil menyodorkan selembar uang poundsterling.
Mendengar kata-kata Leo membuat Rei langsung mencengkram kerah baju Leo. "KEMBALIKAN KOINKU, BANGSAT!" makinya dengan penuh amarah.
"He-hey, Rei. Kan kubilang kuganti." seru Leo ketakutan.
"AKU TIDAK BUTUH DIGANTI! KUBILANG KEMBALIKAN KOINKU!!" teriaknya sambil melayangkan pukulan bertubi-tubi ke wajah Leo.
"Kau-kau gila, Rei! Itu hanya koin biasa! Tak seharusnya kau semarah ini..." seru Jade.
"Kau bilang apa, Jade?"
"Itu kan hanya koin, Rei. Kau tak perlu semarah ini." serunya.
Tangan Rei secara diam-diam mengambil pisau di dapur dan ditikamnya perut Jade, membuatnya memuntahkan darah segar. "Re-Rei..."
"Apa, Jade?" tanya Rei dingin. "Kan aku hanya menusukmu saja." sahutnya sambil tersenyum mengejek seraya kemudian menghujamkan beberapa tusukan di dadanya, sehingga Jade menghembuskan nafas terakhirnya.
Jared yang ketakutan bermaksud diam-diam meninggalkan tempat itu, namun naas karena Rei menangkap kakinya. "Hey. Kau mau kemana?" tanyanya lembut namun bernada menyeramkan bagi Jared.
Rei membungkam mulut Jared dan menghujamkan beberapa tusukan di dadanya sehingga Jared pun bernasib sama dengan Jade.
Rei melangkah menuju Leo yang menangis ketakutan, tapi ia terlalu lemah untuk melarikan diri. "Sekarang giliranmu, Leo. Tutup matamu, aku akan membantumu tertidur." sahut Rei seraya kemudian memenggal kepala Leo.
Rei tertawa terbahak-bahak setelah menghabisi nyawa ketiga temannya. Ia pun memotong tubuh temannya menjadi beberapa bagian dan memasukkannya ke dalam kantung plastik. Lalu ia membersihkan rumahnya, karena aroma amis di mana-mana dan noda cipratan darah di mana-mana.
Setelah dirasanya cukup, ia memasukkan plastik berisi potongan-potongan tubuh teman-temannya itu ke dalam mobil, lalu segera pergi dari sana sebelum orang-orang mencurigainya.
》End Plot
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team