NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Growing Pains
Jeon Jungkook
Min Yoongi
.
This cold night street
These heartbreaking footsteps
Some day, it’ll all pass
Memories of us crazily in love
It will slowly flow down
Forgotten with time
(Forgotten)

Jungkook berjalan pelan diantara gang sempit dan gelap itu. Pandangannya benar benar tidak fokus. Sesekali ia menghela nafas berat. Terkadang tersenyum kecil. Lalu menunduk. Berbelok di jalan jalan yang bahkan ia tidak sadar ia di mana. Hanya mengikuti langkah kakinya.
"Hyung..."
Hatinya terasa sakit saat ia mengingat namja cantik yang membuatnya nyaris gila ini. Hanya ada rasa rindu. Rasa sakit.
"Jungkook?"
Suara itu sukses membuatnya memfokuskan pandangan dan menyadari bahwa kaki panjangnya malah membawa ia di depan rumah kecil kekasih oh, salah. Mantan kekasihnya.
"Min Yoongi..."

I tried going into your closed heart
But in this empty room
I discovered ourselves already broken
So it hurts
But I hope you aren’t hurting as much as me
I hope for this every day, countlessly
I hope you won’t remember as much as I do
I hope you’re better than me (oh today and tomorrow)

"Jungkook-ah? Apa yang kau lakukan tengah malam?"
Pemuda bergigi kelinci itu hanya menggaruk tengkuknya. "Aku..."
"Apa kau mencariku?"
Yoongi. Dengan senyum gula nya. Dengan mata sipit berbinarnya. Kulit seputih saljunya. Bahkan lidah Jungkook masih ingat dengan jelas bagaimana rasanya saat ia merasakan setiap inci dari kulit lembut itu.
"Jungkook? Apa yang kau lakukan di depan rumahku"
Aku mencintaimu. Aku merindukanmu. Maukah kau kembali padaku Min Yoongi?
Jungkook tersenyum getir. Tidak menyuarakan apapun yang ingin ia teriak kan di depan namja manis ini.
"Aku... hanya ingin bertemu... denganmu?"
Yoongi memandang Jungkook dengan tatapan menenangkannya. "Masuklah..."
Jungkook memandangi Yoongi yang hanya terduduk diam di hadapannya. Tidak ada yang berniat membuka percakapan sama sekali.
Jengah dengan kecanggungan di ruangan itu, Jungkook membuka suara. "Apa kau tidak akan membuatkanku kopi?"
Yoongi hanya menggumam dan berjalan menuju pantry tanpa banyak berbicara. Meninggalkan Jungkook yang menatap ruang tamu kosong itu. Sofa yang sama seperti saat ia merasakan kelembutan kulit Yoongi malam malam lalu. Dinding yang sama saat ia memotret Yoongi diam diam. Bahkan ia sering melukis kekasih nya itu dengan background ruangan ini. Entah kenapa menurutnya Yoongi terlihat sangat cocok dengan ruangan ini.
"Kopi dengan sedikit gula... Kesukaanmu Kook..."
Jungkook tersadar dari lamunannya dan mendapati mantan kekasihnya itu sudah duduk di tempat semula dengan dua cangkir kopi di tangan mungil yang selalu pas untuk Jungkook genggam.
"Terima kasih..."
Yoongi mengangguk singkat dan meminum pelan kopi itu. Membiarkan Jungkook menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Apa... apa kau baik baik saja?"
Yoongi mendongak dan menatap Jungkook. Matanya jelas memancarkan pandangan bahwa ia tidak mungkin masih terjaga pukul dua pagi dan ia baik baik saja. Tidak baik baik saja setelah Jungkook pergi. "Bagaimana denganmu? Menikmati kesendirianmu?"
Jungkook tersenyum kecut dan menunduk. "Aku? Kau menanyakan ku?"

My thoughts that were filled with you
Even those thoughts push me away as if they’re irritated
I chase after the clock hands, chase after time
But there, I discovered you leaving
I’m in a rush and you’re in a hurry to leave
Like an express train, my footsteps are rushed every day
(Surrendered to the memories)
Now we’re like an old and worn notebook filled with scribbles

A couple days ago...
"Jungkook, jelaskan apa maksudmu?"
Pemuda berseragam SMA itu menghela nafas berat. "Rasanya sudah hilang hyung. Aku.. aku kadang lelah. Aku ingin menikmati waktu dengan teman temanku. Ingin bebas hyung. Kau tau kan maksudku?"
Kekasihnya yang 4 tahun lebih tua namun jauh lebih mungil darinya itu hanya bisa menunduk. Meremas ujung kemeja kuliah nya. "Apa... apa aku membebanimu?"
Jungkook mengusap wajahnya kasar. "Aku tidak mengatakan kau adalah beban. Tapi aku rasa kau ingat jika aku masih di tingkat kedua Senior High School. Apa saat kau seusiaku kau tidak merasa ingin bersama teman temanmu?"
"Aku tidak pernah melarangmu..."
"Hyung, ku mohon.. bisakah kita.. break? Hanya istirahat sejenak dari hubungan ini. Bisakah kau lepas dariku?"
"Lepas darimu?"
"Ya. Aku sungguh lelah hyung..."
Yoongi hanya menggigit bibir bawahnya pelan dan mengangguk. Sama sekali tidak berniat mengeluarkan seluruh umpatan protes nya. Tidak ada gunanya.
"Terima kasih. Kau sangat pengertian. Sampai jumpa lagi hyung.." Jungkook menepuk pundak Yoongi dan berlalu dari taman itu menuju teman temannya yang menunggunya di sisi lain taman.
"Kau memutuskan nya? Sudah kubilang dia terlalu tua untukmu kookie!"
Yoongi masih sempat mendengar sindiran kasar sahabat sahabat Jungkook yang bahkan tidak ditanggapi apapun oleh pemuda yang biasanya selalu membela Yoongi itu.
"Jungkook... semoga kau bahagia..."

I tried going into my lost memories
But now I can’t see you
I discovered ourselves already disappeared
So it hurts (it hurts so much)
But I hope you aren’t hurting as much as me
I hope for this every day, countlessly
I hope you won’t remember as much as I do
I hope you’re better than me (oh today and tomorrow)

"Hyung..."
"Ya?"
Jungkook beringsut mendekat pada Yoongi yang duduk di ujung lain sofa panjang itu. Terlihat sangat menghindarinya. Berbanding terbalik saat beberapa hari lalu sofa ini menjadi saksi seberapa panas Yoongi di bawah kukungan lengan kekar Jungkook. "Tatap aku Min Yoongi.."
Yoongi tertawa hambar tanpa menatap lawan bicaranya. "Kau harusnya memanggil ku 'hyung'"
"Baik aku menyerah.."
Yoongi melirik mantan kekasihnya itu. "Apa?"
"Ini baru 5 hari. Dan aku seperti orang gila berkeliaran mengikuti mu. Menahan kuat diriku saat melihatmu termenung sendirian di taman itu. Menahan terror dari teman temanmu untuk menjauhimu. Tapi ini baru 5 hari. Dan aku tidak tahan untuk meneriak kan rasa rinduku padamu..." Jungkook menunduk sambil menutup matanya. Memutar memori saat ia dengan sadar meremuk kan cinta rapuh Yoongi dengan tangannya sendiri.
"Tidak apa Kookie. Aku menepati keinginanmu. Aku tidak menganggumu kan? Aku tidak merengek ingin di temani atau ingin kau selalu untuk ku. Terima kasih sudah menyadarkanku bahwa aku sudah terlalu tua untuk pemuda tampan, berbakat, dan energik sepertimu." Yoongi meminum habis kopinya dan meletak kan cangkir kosong itu dimeja.
"Hyung, tidak. Maksudku sama sekali bukan..."
"Kau yang mengatakan aku harus lepas darimu. Aku terlalu tua untuk merengek rengek atau mengemis cintamu. Kau harusnya bersama seorang gadis atau pria yang lebih muda. Lebih manis. Lebih menggairahkan. Benar? Hahahaha bodohnya aku mengira aku sudah sangat cukup untukmu." Kali ini pemuda seputih susu itu tertawa. Tapi berbanding dengan bibirnya yang mengalunkan tawa, matanya meneteskan air mata yang mengiris hati siapa saja yang mendengarnya.
Jungkook tidak tahan lagi. Ia mengacak surai coklat nya frustasi. "Demi Tuhan hentikan ocehan gilamu Yoongi!"
Yoongi tersenyum miris. "Jadi aku pria tua yang gila?"
"Kau tau bukan itu maksudku Min Yoongi astaga..."
Yoongi bangkit dan membuka pintu rumahnya. "Terima kasih sudah mampir dan menghinaku sekali lagi Jeon Jungkook-ssi. Tapi pria tua dan gila ini sudah mengantuk dan ingin tidur."
Jungkook nyaris membanting gelas di hadapannya. "Min Yoongi kumohon. Kita bicarakan ini baik baik oke? Kau tau aku sangat menyesal. Kau adalah seluruh hidupku. Ayo kita..."
"Terima kasih kunjunganmu Jungkook-ssi" Yoongi memotong ucapan Jungkook sekali lagi yang membuat pemuda tinggi itu tau bahwa ia sudah membunuh hati dan seluruh hidupnya.
"Min Yoongi..."
"Mampirlah lain kali Jeon Jungkook."
Saat Yoongi menutup pintu dan meninggalkan Jungkook diluar, saat itulah Jungkook tau. Hidupnya berakhir karena kesombongannya.

One Two Three Four Five (I put it all down today)
I guess I’m forgetting (I can’t really see you)
Five Four Three Two One, I think time is up
But I hope you aren’t hurting as much as me
I hope for this every day, countlessly
I hope you won’t remember as much as I do
I hope you’re better than me (oh today and tomorrow)
.
,,,
.
END
.
Banyak yg request kookga ya termasuk agustD, ini udah saya bikinin pake lagu eunhyuk dan donghae yang growing pains. Maaf kalo jadinya malah hurt /sungkem/ :'')
Last but not least, review please ^^
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.