Notes

[12 Maret 2016 - Pohon Ash] Rigel Orion - G4 - AU - Slytherin

Fraxinus (Ash)

Fraxinus, adalah nama asli dari pohon Ash, jenis tanaman berbunga dalam family Oleaceae. Pohon Ash memiliki 45-65 spesies yang biasanya terdiri dari pohon-pohon besar, berwarna coklat atau merah meskipun spesies di wilayah subtropisnya berwarna hijau. Tanaman ini tersebar luas di seluruh sebagian besar Eropa, Asia dan Amerika Utara.
Nama Inggris-nya yang terkenal adalah "ash" yang berasal dari bahasa Inggris kuno æsc, sementara Fraxinus berasal dari Bahasa Latin. Keduanya sama-sama memiliki arti "tombak".
Daunnya berseberangan, dan kebanyakan berpasang-pasangan. Benihnya, terkenal sebagai "kunci" atau "benih helikopter", dan buahnya disebut samara. Spesies Fraxinus memiliki alat kelamin betina dan jantan pada tanaman yang berbeda.
Kebanyakan Ash Amerika adalah ash putih (Fraxinuz americana) selain ash hitam dan coklat (Fraxinus nigra). Namun inti kayu dari ash putih sering pula disebut sebagai ash coklat. Persentase inti kayu yang berwarna coklat sangat tergantung pada lokasi tanaman itu tumbuh. Misalnya, ash dari bagian utara yang tumbuh lebih cepat, inti kayunya lebih sedikit dibandingkan ash utara yang tumbuh lebih lambat di iklim yang lebih dingin.

Ash Amerika dulunya digunakan untuk mencegah bahaya dari ular. Sementara daunnya digunakan sebagai pembuatan sepatu boot dan kantong untuk para pemburu. Baru kemudian Ash lebih dikenal untuk pembuatan tongkat baseball, bagian pegangan dari peralatan. Serta penggunaan lainnya yang membutuhkan kayu yang mudah dilenturkan dan dapat menyerap getaran. Bijinya merupakan makanan utama bagi kehidupan liar. Hal ini karena ash tersebar di seluruh hutan di bagian timur AS dan tidak terkonsentrasi di satu tempat saja. Pohon ash dapat tumbuh setinggi 70 atau 80 kaki, dan menghasilkan papan yang lebih lebar dan relatif tanpa cacat. Pohon ash ditebang untuk penggunaan yang luas sejak pendatang di benua Eropa yang pertama tiba dan semakin meningkat volume penggunaannya hingga sekarang.

Ash Amerika dianggap tidak dapat tahan lama meskipun bagian dalam kayunya yang berair memiliki pori (permeable) dan mudah untuk diberikan tindakan pengawetan. Di sisi lain, pada inti kayunya tidak begitu mudah untuk melakukan hal ini. Hal ini menyebabkan Ash Amerika lebih mudah untuk diolah dengan bahan kimia penghambat api dibandingkan jenis kayu yang lain. Sifat lainnya mengarah ke kayu yang lebih keras yaitu perlu di bor terlebih dahulu sebelum dipaku, diolah dengan mesin, lem, pewarna dan pemoles untuk mendapatkan hasil akhir yang indah. Ash sering digunakan sebagai dekorasi dikarenakan pola urat kayunya yang kuat dan umumnya berwarna hangat yang beragam mulai dari pucat hingga kuning yang merupakan fitur dari furnitur kontemponer.