Notes

Malam di Poúqa digelapkan oleh awan yang menyelimuti langit. Bulan tidak tampak bersinar, dan atmosfer desa terasa hening setelah perjalanan panjang yang dilalui oleh En Stapper. Setiap langkah mereka memberikan nuansa ketegangan dan kekhawatiran yang terasa begitu nyata. En Walterty merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, terutama setelah kepergian Hemo yang misterius saat itu.

En Stapper, walaupun telah berusaha memberikan kontribusi positif dalam menangani Clame, kini menghadapi masalah baru. Kedatangan mereka ke Poúqa membawa dampak yang sulit diprediksi, terutama dengan kembalinya mereka yang membawa pengalaman dan cerita dari dunia luar. Perasaan cemas dan ketidakpastian mulai menghantui En Stapper, khususnya En Walterty yang merasa bertanggung jawab untuk membimbing dan menjaga En Stapper dalam situasi sulit ini.

Di tengah ketidakpastian itu, En Walterty dipaksa untuk berkumpul, mencoba merumuskan cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Mereka merenungkan semua petualangan dan tantangan yang telah mereka lalui bersama di Poúqa. Saling mengingatkan akan nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan, dan keajaiban yang telah membentuk ikatan di antara mereka.

Dalam pertemuan itu, En Walterty mengungkapkan tekadnya untuk tetap bersama dan menjaga keutuhan Poúqa. Meskipun tantangan datang dari dalam diri mereka sendiri, terutama Clame dan Cater yang masih menyelinap dalam benak, mereka yakin bahwa kekompakan dan kejujuran adalah kunci untuk mengatasi semua itu.

Bersama-sama, mereka menetapkan rencana untuk mengembalikan keamanan dan kedamaian. En Stapper yang awalnya merasa cemas, merasa didukung dan yakin bahwa mereka dapat melalui masa sulit ini bersama dan kembali dengan selamat. Hemo mungkin tidak berada di sisi mereka secara fisik, tetapi semangat dan ajaran yang ditinggalkannya menjadi pilar yang memberi kekuatan pada En Walterty.

Seiring malam berganti pagi, langit Poúqa mulai bersih dari awan, dan sinar matahari menyinari desa dengan hangatnya. En Stapper memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya, meninggalkan Poúqa dengan sejumlah cerita dan kenangan yang akan dikenang oleh seluruh Pouqazen.

Kehadiran En Stapper telah memberikan kontribusi besar bagi Poúqa. Meskipun kepergiannya meninggalkan kekosongan, tetapi warisannya berupa semangat petualangan, keberanian, dan kebijaksanaan tetap membekas di hati semua warga. En Walterty, meskipun merasa kehilangan, menyadari bahwa kepergian En Stapper juga membawa dampak positif.

Setelah kepergian En Stapper, En Walterty memimpin Pouqazen dengan bijak dan penuh semangat. Mereka menggunakan pengalaman dan pelajaran yang diberikan oleh En Stapper untuk terus membangun kehidupan yang lebih baik di Poúqa. Penduduk kota belajar untuk mandiri, bekerja sama, dan menangani tantangan dengan kepala dingin.

Meskipun En Stapper tidak lagi hadir secara fisik, cerita-cerita tentang pengalaman mereka bersamanya terus menginspirasi generasi baru di Poúqa. Peninggalan En Stapper menjadi bagian dari warisan kota, sebuah warisan yang memotivasi warga untuk selalu berkembang, belajar, dan menghadapi masa depan dengan penuh semangat.

Dengan tekad dan semangat baru, Poúqa terus bersinar sebagai rumah para dewa. Keberanian En Stapper dan kontribusinya tidak hanya memberikan harapan namun juga menanamkan kepercayaan bahwa setiap perpisahan membawa peluang baru. Poúqa, dengan kehidupan yang baru dan lebih makmur, menjadi bukti bahwa setiap individu, sekecil apapun kontribusinya, dapat meninggalkan jejak yang abadi dalam perjalanan sebuah komunitas.