Notes

DADA G4-G7 090416

Setelah lulus dari Hogwarts, Voldemort berkelana dan ketika kembali ke Inggris, ia sudah banyak berubah dan telah menjadi penyihir hitam.

Sejak masa sekolahnya di Hogwarts, Voldemort telah memiliki kumpulan pengikut yang tergabung dalam Pelahap Maut, dan kumpulannya ini kemudian menjadi pengikut setianya setelah ia menjadi penyihir hitam yang berkuasa dan paling ditakuti di dunia penyihir.

Voldemort sangat sulit untuk dibunuh karena ia membagi-bagi nyawanya ke dalam Horcrux. Ia mengetahui rahasia Horcrux dari guru favoritnya, Professor Horace Slughorn, pada tahun keenamnya di Hogwarts. Sejak saat itu ia mulai menjalankan misi besarnya untuk menguasai dunia sihir. Pertama, ia membunuh ayahnya beserta seluruh keluarganya.

Ia juga dimunculkan di buku pertama sebagai 'orang yang membunuh orangtua Harry', yang akhirnya dikalahkan oleh kekuatan cinta dan pengorbanan ibu Harry, Lily, dan kehilangan tubuhnya.
Harry pun memiliki bekas luka yang mirip bentuk petir di dahinya.

Voldemort berusaha bangkit kembali. Di buku pertama ia merasuki Quirinus Quirrell untuk mencoba mencuri Batu Bertuah, namun gagal. Kemudian di buku kedua, muncul Voldemort remaja yang menyembunyikan memorinya di sebuah buku harian dan merasuki adik Ron Weasley, Ginny, yang menyukai Harry Potter. Ia menggunakan Ginny untuk membuka kamar Rahasia dan melepaskan Basilisk yang meneror Hogwarts. Namun, ia berhasil dikalahkan dan buku harian itu dihancurkan. Basilisk pun tewas. Buku harian tersebut ternyata adalah Horcrux.

Menjelang akhir cerita, Profesor Trelawney membuat sebuah ramalan:

"Pangeran Kegelapan ditinggalkan sendiri tanpa teman. Pelayannya, yang telah menunggu selama 12 tahun, akan kabur untuk bergabung dengan tuannya pada malam ini. Pangeran Kegelapan akan bangkit dan lebih jahat dari sebelumnya."

Meskipun diperkirakan pelayan itu adalah Sirius Black, ternyata ia adalah Peter Pettigrew yang menyamar sebagai tikus Ron, Scabbers.

Akhirnya, Voldemort berhasil bangkit kembali dengan cara memanipulasi jalannya Turnamen Triwizard untuk menangkap Harry. Dengan ramuan dari darah Harry dan tangan Peter Pettigrew, Voldemort berhasil bangkit dan kuat kembali. Tetapi Harry berhasil lolos dengan bantuan mantra Prior Incantatem.

Kemudian, Albus Dumbledore bersama Harry Potter berusaha mencari horcrux dari Lord Voldemort untuk dibinasakan. Usaha tersebut ternyata sia-sia karena horcrux yang asli telah diambil sebelumnya oleh seseorang dan salah satunya berinisial R.A.B.

Voldemort semakin giat memperluas kekuasaan. Ia berhasil menguasai Kementerian Sihir dan mendirikan pemerintahan totaliter. Ia mencari tongkat Elder, tongkat sihir yang menurut legenda paling kuat dan membuat pemiliknya tak terkalahkan.

Saat ia menemukan bahwa Harry dan kedua sahabatnya telah menghancurkan horcrux-horcruxnya, Voldemort kemudian menyerang Hogwarts dengan pasukan yang besar setelah memberikam ultimatum penyerahan Harry (yang waktu itu sedang mencari Mahkota Ravenclaw).

Setelah pertempuran sengit, ia memerintahkan gencatan senjata satu jam dengan satu syarat: Harry harus diserahkan.