Notes

Waktu kecil, Sena tinggal di suatu perdesaan, Jepang. Ayahnya berasal dari Korea sementara ibunya berasal dari Jepang. Orang tuanya pernah bercerita bahwa dulu ayahnya mempunyai hobi melakukan perjalanan jauh. Desa ibunya memang tergolong menarik untuk dikunjungi. Dengan pemandangan gunung yang indah dan laut yang jernih membuat wisatawan terpanggil untuk berkunjung mengabadikan karya alam itu. Akhirnya, ayah dan ibunya menikah di Jepang dan lahirlah dia.

Setelah 1 tahun berlalu, orang tua Sena memutuskan untuk pindah ke Korea. Ayah dan ibunya merupakan orang tua yang baik dan penuh kasih sayang. Mereka mendidik Sena dengan penuh cinta. Mereka juga orang berada. Ayah Sena bekerja sebagai Jurnalis di salah satu majalah Travel ternama. Setelah tabungannya cukup, dia mulai membangun usaha kecil. Ibunya bekerja sebagai Sekretaris Direktur di salah satu gedung pencakar langit.

Karena dididik dengan baik dan tak kekurangan kasih sayang apapun, siapa sangka Sena menjadi remaja yang menarik.

Si Sena kecil tumbuh dengan berjuta pujian mengelilinginya. Menyebabkannya tak tentu arah akibat besar kepala.

Si Sena muda semakin merajalela. Kecantikannya yang tiada tara membuatnya menjadi racun bagi para pemuda. Karena hal tersebut pula, Sena di mutasi ke Jepang, tanah kelahirannya. Di sebuah Asrama, tempat yang sama sekali tidak Sena muda sukai. Akibatnya, Sena kabur dari Asrama dan memutuskan untuk menjalani hidup dengan caranya sendiri.