Notes

OWL PSIKOLOGI


1) Perbedaan Psikolog dan Psikiater :
• Perbedaan latar belakang pendidikan
- Psikolog : Sarjana psikologi yang telah mengikuti program akademik strata satu (sarjana psikologi) dan program profesi sebagai psikolog. Tapi biasanya untuk menjadi Magister Psikolog harus mengikuti sampai S2
- Psikiater : Dokter yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (sarjana kedokteran), pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan spesialisasi kedokteran jiwa. Biasanya setelah lulus dari pendidikan kedokteran harus menjadi dokter umum terlebih dahulu selama satu tahun baru bisa mengambil spesialis menjadi psikiater.
• Perbedaan dalam penanganan pasien
- Psikolog :
~ Tidak diperbolehkan memberi obat ataupun resep pada pasien (karena pada dasarnya bukan dokter)
~ Memberikan konsultasi pada pasien, atau memberi rekomendasi psikiater pada pasien
~ Boleh menggunakan alat tes, tapi tidak diperbolehkan terapi obat atau farmakoterapi
~ Membantu pasien dalam aspek sosial, assessment psikologi, konseling, training, dan psikoterapi
- Psikiater :
~ Boleh memberikan obat atau resep pada pasien
~ Dikarenakan Psikiater adalah dokter spesialis, maka mendapatkan izin untuk memberu terapi farmakoterapi kepada pasien
~ Lebih menangani pasien yang memiliki gangguan kejiwaan

2) Pentingnya tanggung jawab
- Tanggung jawab adalah salah satu pembentukan karakter yang baik, salah satu cara seseorang bisa bertanggung jawab pada tugas yang diberikan, melaksanakannya dengan dedikasi, dan dapat menjawab dan menanggung segala konsekuensi atas hasil yang dia kerjakan, juga merupakan perwujudan kesadaran atas kewajiban. Dalam pelaksanaanya, seseorang diberi 2 pilihan ; • menerima dan menjalankan tugas sebaik mungkin, atau • meninggalkan dan mengabaikan tugasnya dalam berbagai pertimbangan. Sehingga tanggungjawab mat dibutuhkan dalam tiap pribadi, untuk mewujudkan kemajuan dan kebaikan dalam diri sendiri maupun sosial.

3) Membuat dialog :
a,b,c) Pentingnya Tanggung Jawab, Kepemimpinan, dan Menghargai Orang Lain.
Jimin : " Pelatih bilang kita akan ada dance performance, dan beberapa koreo aku dan J-Hope hyung yang akan membuatnya, jadi aku minta kalian bisa menguasainya lebih cepat"
J-hope : " Benar, aku dan Jimin yang bertanggungjawabb akan hal ini, selama Jimin dan aku membuat koreo, kalian pelajari dulu koreo dari pelatih, jika kesusahan minta tolong saja padaku dan Jimin"
Jungkook : "Kali ini aku merasa dikalahkan oleh Jimin hyung, padahal aku ingin mendapatkan posisi center untuk dance performance..."
Rapmon : "Mungkin tidak sekarang Jungkook, berusahalah lebih keras. Kau pasti akan melampaui Jimin."
Jungkook : "Baiklah."

Setelah seharian berlatih, semua member kembali ke dorm untuk beristirahat, tapi Jimin meminta pada manager untuk pulang paling terakhir karena dia masih ingin berlatih dan menyelesaikan koreo-nya.
Selama berhari-hari berikutnya, Jimin masih menjadi member yang pulang paling larut, Namjoon mencoba mengingatkan Jimin untuk menjaga kesehatannya.

Satu minggu sebelum stage performance, Jimin jatuh sakit karena terlalu lelah dan selalu pulang larut. Mengetahui itu, Namjoon terlihat marah.

Namjoon : "Jimin, sudah kubilang untuk tidak berlatih keras sampai tidak memperhatikan kesehatanmu sendiri. Jika sudah seperti ini, kau akan merepotkan member yang lain."
Jimin : "Maaf, aku hanya ingin membuat performance dengan koreo yang bagus. Aku tidak bermaksud merepotkan."
Namjoon : "Aku tau kau anak yang bertanggung jawab, tapi jika seperti ini kerja kerasmu nanti akan sia-sia."
J-hope : "Sebenarnya aku juga merasa lalai dari tugasku, harusnya karena aku dan Jimin yang diberi tanggungjawab lebih besar aku harusnya bisa menjaga Jimin juga."
Namjoon : "Sudahlah, ini semua juga sudah terlanjur terjadi, yang dibutuhkan sekarang adalah solusi. Jika Jimin kondisinya tidak memungkinkan sampai hari-H, maka Jungkook yang akan jadi posisi center."

Jimin terlihat sedikit kecewa, tapi dia tidak bisa mengeluh atau protes saat ini, karena semua itu terjadi karena dia yang tidak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dan Jungkook bisa melihat penyesalan pada Jimin.

Jungkook : "Hyung, bagaimana jika aku membantu Jimin hyung untuk menjadi center?? Aku tau sebenarnya Jimin hyung sangat ingin melakukan yang terbaik untuk performance-nya kali ini. Aku akan membantu koreonya, jadi tidak harus aku yang berada di center nanti, aku ingin Jimin hyung bisa show-off juga."
Namjoon : "Tapi bagaimanan jika kondisi Jimin nanti tambah parah untuk berlatih lagi??"
Jungkook : "Nanti aku yang akan memastikan sendiri kalau Jimin hyung tidak akan berlatih berlebihan, dan aku akan mengawasinya, aku hanya butuh diajari sedikit koreonya dan menggantinya sedikit bersama Jimin hyung. Dan akan kupastikan juga Jimin hyung tidak kelelahan. Bagaimana??"
Namjoon : "Bagaimana menurutmu Jimin??"
Jimin : "Tentu saja aku mau. Kali ini aku janji aku tidak akan bertindak ceroboh lagi. Tapi itupun jika Rapmon hyung mengijinkannya, karena kau leader, aku percaya pada keputusanmu."
Namjoon : "Baiklah. Kuberi kesempatan kedua, kalau kau sakit lagi, aku akan benar-benar marah. Sekarang aku akan mengantarmu ke rumah sakit dulu bersama manager hyung."

Jimin terlihat lega dan senang. Setidaknya dia bisa mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.

Jungkook : "Hyung, cepatlah sembuh. Setelah performance kali ini kita akan bersaing lagi. Dan aku akan mendapatkan posisi center."
Jimin : "Kau bisa saja mengambil posisi center-ku untuk performance kali ini."
Jungkook : "Aku hanya tidak mau mendapat posisi center pengganti karena kau sakit. Makanya, menurutku fans akan lebih senang kalau kita berdua tampil sebagai center. selanjutnya, pasti pelatih akan menunjukku yang jadi center."
Jimin : "Terimakasih kau sudah mau mengerti. Akan kutraktir lamb skewers setelah aku sembuh"
Jungkook : "Nah, begitu... sekali-sekali traktir dongsaengmu ini. Sekarang cepat pergilah, Rapmon hyung sudah menunggumu."

• END •

4) Ceritakan mengenai cita-citamu.

Cita-citaku ingin menjadi seorang penulis. Menurutku penulis itu memiliki dampak yang besar pada apa yang ditulisanya pada pembaca. Bayangkan seberapa besar kekacauan atau perdamaian yang diciptakan dari sebuah goresan pena. Mengkritik dengan bebas. Mengajari apa yang kau pelajari.

Terkadang tulisan-tulisan yang dibuat bisa berubah menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih hidup, dan bergerak di tiap kepala pembaca. Karena itu buku adalah bentuk hasrat dari penulisnya. Menginspirasi otak yang kosong, memberi motivasi pada jiwa yang hendak mengakhiri hidup, memberi petunjuk pada yang tersesat, memberi jawaban pada tiap pertanyaan, dan menceritakan kisah yang mengajarkan emosi pada pembaca. Menuangkan segala bentuk perasaan dengan bahasa yang indah, tiap goresan menjadi sebuah ukiran emosi. Hingga semua yang berada dalam dirimu bisa tersampaikan pada tiap kepala. Menyampaikan sebuah identitas untuk dikenang tiap orang, dan sebuah bukti nyata yang tak akan pernah hilang bahwa aku pernah ada dan menceritakan kisah dan fantasy-ku pada generasi selanjutnya.

Dan sebagai penulis aku ingin memperlihatkan sudut pandang yang tak pernah orang tau. Keindahan apa yang kulihat dari mataku, dan pengalaman yang hanya aku sendiri yang mengalaminya. Sebagai penulis aku bisa melantunkan semua yang kuinginkan. Perbedaan, kewarasan, kebahagiaan, penderitaan, trauma, dan penantian. Aku bisa menjadi raja di tiap hati yang kagum pada goresan penaku, karena aku mempersilahkan orang lain tenggelam dalam diriku yang ada di lembaran kertas itu. Karena sebagai penulis, aku bisa menjadi apapun yang kuinginkan.



@sf_minyoongi - 1st - Rouerie