Notes

Di malam hari yang terasa dingin, kau berjalan menuju hutan yang sama sekali tidak kau ketahui ini. Didapatkannya sebuah rumor dari teman-temanmu, bahwa ada sosok gadis bersurai hitam di sebuah hutan, sedang memainkan biola hitamnya yang terdengar merdu tepat di depan bulan yang cerah. Langkah demi langkah kau lewati, namun yang hanya terdengar adalah suara angin beserta dengan suara para hewan yang sedang bertempat tinggal disana. Ini membuatmu mulai tidak percaya akan rumor yang kau dengar.

Terdengarlah sesuatu yang aneh dari hutan ini, namun menurutmu, suara ini sangatlah merdu. Kau mulai melangkahkan kakimu menuju arah suara tersebut, melupakan rasa takut yang sedang kau rasakan. Sesampai kau disana, terdengarlah tawaan kecil. Kau menolehkan pandanganmu menuju ke arah tersebut, terkejut kemudian.

Dilihatlah sosok gadis hitam tersebut, memberikan senyuman tipis pada kau seraya manik merah darahnya memandang kedua bola matamu.

"Manusia, maukah kau mendengarkan permainanku?" tanya sosok tersebut, menawarkanmu dengan sopannya.

Tanpa disadari, kau menerima tawaran tersebut dengan berdiri tepat di depan sosok tersebut.

Dimulailah ia bermain. Terdengarlah alunan musik biolanya yang sangat merdu itu, membuat kau sedikit mengantuk. Detik demi detik sudah terlewati, kau yang sadar sebelumnya, kini sudah tertidur di atas rumput yang basah ini. Titik titik air berjatuhan dari langit, membasahi seluruh permukaan bumi. Kini sosok tersebut terdiam diri, menunjukkan tawa pelannya yang terdengar licik tersebut.

"Tidurlah, Manusia kecil. Kau akan selamanya kugenggam."

Yang sudah pastinya, kau tidak akan terbangun lagi.