Notes

Hayasaka semakin menarik alisnya ke atas, ketika pria tersebut merespon kalimat yang dilontarkan oleh Mafuyu. Dan sekilas, Hayasaka melirik ke arah Mafuyu, untuk mencari-cari di mana letak kemiripan keduanya. Namun, dia tidak menemukan apapun yang membuatnya terlihat mirip dengan Mafuyu, hingga akhirnya, pria tersebut melontarkan penjabaran tentang kemiripan dirinya dengan Mafuyu.

"Eh...?" Suara yang mengekspresikan sedikit kebingungan itu terlepas dari sela bibir Hayasaka sekaligus Mafuyu, walaupun Mafuyu tetap menunjukkan rasa senangnya lewat pancaran mata karena dikatakan mirip oleh Hayasaka.

"Um... ya, mungkin karena kami juga sudah cukup lama kenal. Makanya aku jadi tertular sedikit akan sikapnya." Ujar Hayasaka, yang seperti enggan untuk mengakui hal tersebut, dan membuat alasan untuk menghilangkan pikiran pria tersebut tentang kemiripan antar keduanya.

Dan akhirnya, Mafuyu pun sampai dahulu di depan pintu kafe yang terbuat dari kaca itu. Di sana ada tulisan perintah agar pintu di dorong jika ingin masuk. Dan dia pun mendorong pintu, melangkah masuk dan membiarkan pintu tersebut tetap terbuka, agar kedua temannya tidak perlu repot-repot.

Lalu, Hayasaka pun masuk ke dalam; tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada dirinya. Kini, hanya tersisa pria tersebut saja, dikarenakan yang paling lama bergerak.