Notes

AL JACCARINO: Background Story

Altair adalah putra pertama dari 12 anak yang diadopsi jutawan Amerika Adam Jaccarino. Sayangnya, ia harus berbagi gelar tersebut dengan Troye, putra asuh lain Adam. Keduanya berusia sama, dengan Troye diadopsi sejak umur 4 tahun dan Altair diadopsi pada umurnya yang kelima belas.

Menghabiskan masa kanak-kanak sebagai korban perdagangan manusia bukan hal yang mudah. Bahkan setelah polisi internasional membongkar sindikat tersebut dan menyelamatkannya, Altair beranggapan dia tidak akan mampu menjalani sisa hidupnya seperti manusia normal.

Adam-lah yang kemudian membangkitkan kembali kepercayaan Altair terhadap dirinya. Perlu waktu tiga tahun bagi tim medis yang dibayar Adam untuk menuntaskan pemulihan fisik serta mental anak itu. Dan pada ulang tahunnya yang kelima belas, Altair resmi bergabung dengan klan Jaccarino sebagai remaja normal yang siap untuk membangun masyarakat dan negaranya.

Banyak orang berpikir Adam memilih Altair bukan sekedar atas alasan kemanusiaan; karena bila disandingkan dengan putranya yang lain, Troye, akan tampak jelas persamaan diantara keduanya. Karismatik, supel, cemerlang, bermemori-super, dan sama-sama memiliki masa lalu sebagai objek kekerasan.

Tapi barangkali dibandingkan persamaan mereka, terdapat terlalu banyak perbedaan yang memancing sikap kompetitif Al. Meski keduanya mirip dalam karakter, semua orang tahu Troye-lah yang paling menyerupai tingkah ayahnya. Troye-lah anak yang paling dekat dengan hati ayah mereka.

Altair bisa memahami kenyataan itu—tetapi tidak tahan dengannya. Ketika ia mencoba melacak keberadaan orangtua kandungnya, Adam tidak menghalang-halangi, bahkan memberikan bantuan dengan menyewa detektif swasta. Namun justru Troye yang biasanya konservatif dan tidak sensitif, kali itu meledak marah. Baginya usaha mencari orangtua lain di depan hidung ayah mereka adalah penghinaan Altair terhadap budi baik Adam kepada anak-anaknya.

Perselisihan terbuka pertama yang terjadi di antara Altair dan Troye tidak bertahan lama. Mereka kembali tampil akur bersama di hadapan keluarga maupun dalam acara publik mewakili kehadiran Adam. Bagi Troye, pertengkaran itu sepenuhnya berakhir. Troye tidak memprotes lagi ketika Altair memutuskan berhenti berkuliah di tahun kedua mereka dan menjadi atlet penuh-waktu—diduga adalah profesi ibu biologis Altair.

Dia telah mencari, dan sudah juga menemukan. Tidak banyak, tetapi cukup untuk memuaskan keingintahuannya yang tidak pernah melanggar garis batas keserakahan. Ibunya adalah seorang atlet dan pebalet yang cukup mumpuni, sementara sang ayah—yang belum teridentifikasi—berasal dari sebuah wilayah Timur Tengah yang kini menjadi sebuah negara kecil nan makmur, Royale.

Ketika Altair terlibat kecelakaan pada sebuah pendakian di Asia ia mendapat cedera lebih dari yang diperlukannya untuk membuat Adam turun tangan secara langsung. Seperti yang sudah ditebak Altair, sang ayah menasehatinya untuk berhenti—seolah ia memiliki pilihan lain saja. Migrain okular yang disandangnya tidak akan mendukung Altair melakukan aktivitas lebih berat dari rata-rata orang. Dengan baik hati, Adam menawarkan sejumlah uang seandainya putranya yang bernasib malang ingin mendirikan usaha atau apapun juga.

Maka begitulah bagaimana Eduversal Corp. terbentuk pada musim gugur 2013 dan memulai misinya mengedukasi jutaan anak di dunia pada seperti apa dunia yang mereka tinggali sesungguhnya. Dunia yang adil, Altair yakin. Hanya saja keadilan masih membutuhkan waktu untuk menghampirinya.

Seluruh keluarga bergembira dengan pencapaian Troye pada posisi penting dalam politik internasional. Tapi tidak seorangpun menyoraki Altair untuk usahanya agar tidak merasa dengki pada saudaranya. Berpikir ia tidak akan dapat menahannya lebih lama, Altair tahu ia harus pergi jauh untuk mencegah dirinya mencelakai putra kesayangan ayahnya. Dan seperti selalu, pria itu berusaha mendengar kemana hatinya mengajak: Menuju Royale, negeri yang ia yakini sebagai tanah kelahirannya.

Dua puluh empat tahun kehidupan dan sekarang Altair menemukan apa yang sesungguhnya ia cari di atas bumi. Sebuah kepercayaan diri yang ia temukan sendiri—bukan dihibahkan Adam, atau manusia manapun juga.