Notes
![]() ![]() Notes - notes.io |
Hal yang biasa kulakukan sebagai seorang siswi salah satu sekolah swasta di Seoul, berjalan pulang sendirian.
Mengenakan sebuah jaket berwarna cream pastel, warna yang polos sekaligus menjadi warna favorit. Aku masih terus menggerakkan kedua tungkai kakiku melintas di jalan sempit yang minim penerangan itu.
Aku bukan gadis bodoh yang tidak tahu bahaya apa yang mungkin saja akan aku hadapi jika berjalan sendirian di jalan seperti ini. Tentu saja aku tahu resikonya.
Tapi ini adalah jalan terdekat yang membuatku bisa sampai lebih cepat ke rumah. Ini sudah hampir jam 9 malam, aku tahu ibuku pasti akan merasa khawatir jika aku pulang selarut ini.
Maka jika aku memilih untuk naik bus dan melewati beberapa blok yang tentunya akan menghabiskan waktu lebih banyak, tentu aku akan pulang lebih terlambat lagi.
Berbekal doa agara bisa selamat sampai rumah, juga sebotol semprotan cuka yang ada di dalam tas sebagai pertahanan diri. Aku terus melangkah melewati jalanan sempit dan panjang itu.
'Tap-tap-tap..'
Indraku menangkap suara langkah kaki yang berasal dari belakang. Tidak begitu dekat, tapi cukup membuatku merasa sedikit panik.
Tidak berniat berhenti sedikitpun, atau menoleh kebelakangku untuk melihat apa yang ada di belakang. Hanya berharap jika itu cuma seekor kucing yang tak sengaja menginjak kubangan air.
'Tapi suara langkah kucing tidak sekeras itu.'
Pikiran-pikiran buruk terlintas di dalam benak, membuat kedua telapak tanganku mulai berkeringat. Ciri ketika aku sedang merasa tidak nyaman atau berada di bawah tekanan.
Suara langkah kaki yang sempat hilang beberapa detik, kini kembali terdengar.
Peluh mulai terasa di sepanjang dahi, lalu mengucur membuat sebuah aliran dan turun sampai ke dagu.
Aku melangkah dengan sedikit cepat dari sebelumnya dan mempererat genggaman pada tali tas yang sedang aku bawa. Mencoba menghilangkan rasa gugup yang mulai mendera.
'Mempercepat langkah justru akan membuatnya tahu.' Batinku. Entahlah aku tidak tahu pasti jika seseorang memang benar-benar sedang membuntutiku atau tidak.
Tapi yang jelas aku benar-benar sedang merasa gugup saat ini.
Lalu aku kembali berjalan dengan langkah pelan dan mencoba terlihat tetap tenang.
Mengambil nafas dalam lalu secara sengaja menjatuhkan sebuah gelang yang sejak tadi melingkar di pergelangan tanganku.
Langkahku terhenti. Seolah-olah aku terkaget karena gelang yang terjatuh. Lalu membuat gerakan menyamping; tubuhku tidak lagi menghadap lurus.
Langkah seseorang itu juga tidak terdengar lagi.
'Sret..' Suara sol yang bergesekan dengan tanah, aku menjongkokkan badan dan melihat ke arah gelang milikku.
Menjulurkan tangan, sedikit menunduk dan mengambil gelang.
Surai hitamku sempat menutupi pinggiran wajah saat aku tertunduk, lalu mengambil kesempatan untuk melirik ke arah kiri; arah datangnya suara tadi.
Lalu bangkit dan kembali berjalan setelah kembali memakaikan gelang ke tanganku.
Ekspresiku pucat, peluh justru semakin giat keluar dari bagian dahi hingga pelipis. Tanganku malah semakin berkeringat.
Bukan tanpa alasan, apa yang sudah aku lihat lah yang menjadi satu-satunya penyebab.
Netraku menangkap seorang pria dewasa dengan tubuh kekar, berpakaian serba hitam dengan jaket kulit dan raut muka yang terlihat tidak bersahabat.
Menjatuhkan gelang di tempat yag tepat lalu berhenti, membuat aku bisa dapat melihat jelas bagaimana rupa wajahnya dari penerangan lampu jalan yang tak begitu terang.
Ia menyender di tembok dengan pandangan yang seolah sedang menatap ke sekeliling. Seperti ada sesuatu yang menarik di jalanan sempit nan lembab ini dan membuatnya berhenti.
Aku tentu sudah tahu jawabannya, tidak ada yang menarik disini.
Langkah kaki dibelakangku kembali terdengar ketika aku lanjut berjalan. Terdengar sedikit lebih cepat lagi. Ekspresi panik tak meninggalkan wajahku sejak tadi.
Seperti memandang kosong ke arah depan, kerongkonganku juga mulai terasa kering. Dengan tangan yang sedikit bergetar, aku mencoba untuk meraih saku jaket.
Merogohnya dan mengambil ponsel milikku yang sejak tadi aku letakkan disana. Aku tahu ini memang terlihat sedikit ceroboh; bagaimana jika pria itu sadar dengan apa yang sedang aku lakukan sekarang.
Maka dengan gerakan cepat aku menyentuh 'gambar' kamera di layar ponselku dan mengarahkan layar ke wajah.
"Annyeong!! Hyemi-ya!" Ucapku begitu bersemangat, seolah aku benar-benar berbicara dengan seseorang sekarang.
Kenyataanya tidak, aku hanya pura-pura.
Menggerakkan salah satu tangan yang sedang menggenggam ponsel ke arah sebelah kiri. Mencoba menyembunyikan layar ponselku agar tidak terlihat oleh orang yang sedang membuntuti di belakang.
Mengeluarkan ponsel dan seolah sedang melakukan video call dengan seseorang, caraku agar pria itu merasa takut atau mengurungkan niatnya untuk melakukan kejahatan. Takut wajahnya ikut terekam juga.
Bagaimana jika ia pintar dan tahu jika ini hanya pura-pura? Tapi aku berharap jika ia tidak menyadarinya.
"Huh?! Mwoya? Aku tidak bisa mendengarmu!!" Kataku setengah berteriak. "Aku akan berlari ke ujung jalan, sepertinya tidak ada sinyal disini!"
Aku mengambil langkah yang lebih cepat, seolah setengah berlari. "Jangan matikan sambungannya!" Masih terus merekam diriku sendiri dan mempercepat langkah.
Memfokuskan pendengaranku dan hanya mendengar suara langkah kaki sendiri. Pria itu sepertinya tidak mengejarku sekarang.
Hingga sampai di ujung jalan yang sudah lebih ramai dan banyak orang yang berlalu-lalang di sekellilingku. Dengan nafas yang tersengal-sengal aku berdiri di depan sebuah toko aksesoris yang ada di pinggir jalan.
Memilih masuk, seolah seperti pengunjung lainnya tetapi sebenarnya aku sedang bersembunyi.
Beruntunglah pria itu tidak mengikutiku sampai ke sini, juga menyadari jika apa yang aku lakukan tadi adalah tipuan belaka.
Yang aku syukuri adalah usahaku berhasil.
Netraku menangkap sebuah figur yang sudah sempat aku lihat sebelumnya, itu adalah pria yang ada di jalanan sempit tadi.
Ia terlihat bingung, melihat ke beberapa orang yang tengah berjalan di sekelilingnya.
Mencari sesuatu, itu pasti aku.
Setelah berdiam di dalam toko selama beberapa menit, memastikan jika pria itu sudah tidak ada lagi. Barulah aku keluar dari dalam toko, membawa sebuah ikat rambut baru seharga 2,000 won.
Berjalan pulang ke rumah dengan perasaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jika dipikirkan aku benar-benar takut saat itu.
Sampai di depan gerbang rumah dan membukanya dengan perasaan lega. Aku sampai dengan selamat.
Dan alasanku tidak menggunakan semprotan cuka jika saja pria itu macam-macam, aku terlalu takut. Tanganku bisa saja bergetar dan mati rasa saat menggenggamnya. Sesuatu yang akan terjadi jika aku berada dibawah tekanan.
Yang ada aku malah tidak bisa menyemprotkannya. Itu akan terlihat konyol jika benar-benar terjadi.
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team