Notes

> Sampel workplot Zen Kisyk
>> Money: Vice President
> Walt Disney Studio, Burbank, CA
> Jumat (15/7), 8:56AM

Sejak berkantor di markas utama, Zen Kisyk makin tidak menyukai hari Jumat. Pada hari di mana seharusnya evaluasi mingguan diadakan, peserta rapat justru cenderung berkonsentrasi pada liburan akhir pekan esok hari. Meski tentu saja, beberapa orang adalah perkecualian.

"Heidi, bacakan laporanmu untuk respon pemerintah setempat."

Wanita pirang berdarah Israel itu segera berdiri dan melempar senyum sekali pada hadirin sebelum mengisi ruangan dengan suaranya. Memikat tanpa membius pendengar dari konteks pembicaraan, itu satu alasan mengapa Zen menyukai kehadiran Heidi di ruangan rapat. Ia memasang telinga pada penekanan wanita itu perihal peringatan Dinas Tata Kota Royale City akan penggunaan lahan.

"Ya. Harus kita akui itu jumlah yang terbatas. Selanjutnya, Rogers, untuk hasil kerja tim Litbang." Dari 4 sektor utama yang dikembangkan perusahaan, mereka telah ditugasi untuk menganalisis SWOT (kelebihan-kekurangan-peluang-ancaman) dari pengembangan masing-masing sektor pada lokasi cabang berikutnya Walt Disney Company.

Zen menetapkan reses selama lima belas menit setelah pembacaan laporan tim litbang dan meninggalkan ruangan untuk mengecek ponselnya yang sedari tadi berdering. "Ya, Geoffrey?"

"Ada telepon dari Utah menunggu anda di Jaringan 1, Sir." Sekretarisnya menjawab dengan formal. Ia bisa menebak siapa yang mungkin meneleponnya dari Utah. Beberapa wakil presiden yang lebih senior menurutnya terlalu mencemaskan rencana invasi Disney ke URE.

"Selamat siang, Mister Iger." Zen membuka percakapan seluler. Dia berjalan menjauh dari pintu ruangan yang tertutup, lalu memantapkan kaki di tepi besi yang membatasi lantai dengan udara bebas. "Ya, saya mengerti. Saya akan menjaga reputasi kita. Selamat siang."

Ia menutup telepon.