Notes

CEROBOH

Langit malam semakin gelap seiring dengan langkah Torrans yang terburu-buru memasuki pintu Ghoundall Market untuk membeli bahan-bahan makanan yang ia butuhkan sebagai persediaan satu minggu mendatang.

Ini adalah kali pertama lelaki dengan bola mata gelap itu pergi membeli bahan makanan mentah. Sebelummya, ia lebih suka membeli makanan kalengan, juga makanan yang dijual di Letta atau merebus mie instan rasa ayam bawang kesukaannya.

Tetapi, berhubung dirinya baru saja menjalani ritual pengubahan dua hari yang lalu, pemuda itu harus lebih hati-hati dalam memilih makanannya. Belum lagi uangnya yang semakin hari semakin menipis, mau tak mau ia harus memasak sendiri makanannya agar biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Ia mengambil keranjang belanjaan yang tersedia, lalu berjalan menuju kumpulan bahan makanan mentah berwarna hijau disudut toko.

Ada brokoli, selada, daun seledri, sawi, bayam, dan berbagai macam sayur hijau lainnya. Kakinya maju selangkah, badannya condong kedepan. Dimasukkannya seikat bayam, sawi, dan selada ke dalam keranjang belanjaan sebelum akhirnya berlalu pergi menuju kumpulan kacang-kacangan.

Ditengah langkahnya, kedua mata pria itu menangkap kumpulan daging di dalam lemari pendingin. Warnanya merah, ukurannya besar dan terlihat segar. Pemuda itu menelan ludah, dihampirinya kumpulan daging tersebut.

Andai dirinya belum menjalankan ritual dan statusnya masih berupa manday, ia pasti sudah membeli daging segar dihadapannya. Namun kenyataan memang tidak begitu menyenangkan, menjadi centaur memang merupakan hal yang ia nanti-nanti. Namun ternyata menjalani keseharian sebagai centaur tidaklah mudah. Ia harus pandai-pandai menahan napsunya.

Torrans jadi teringat kejadian kemarin pagi. Kejadian yang hampir saja merenggut nyawanya hanya karena kecerobohannya yang tanpa sengaja memakan sekaleng kornet yang ada di dalam kulkasnya. Bukannya disengaja, pemuda itu hanya lupa kalau ia telah menjadi seorang (atau mugkin seekor, entahlah ia tidak yakin) centaur.

Sedetik setelah ia menelan kornet, tenggorokannya seakan tercekat. Rasanya panas dan detak jantungnya bertambah cepat. Napasnya jadi tak teratur, seakan ada seseorang yang membakar dirinya hidup-hidup. Badannya benar-benar terasa lemas, ingin berteriak meminta tolong, tetapi dirinya tidak mampu bersuara.

Torrans kira ia akan mati. Tapi beruntungnya, pagi itu sedang ada pemeriksaan kamar dan Lennar Adelfos menemukan dirinya yang sedang sekarat. Kata terakhir yang Torrans dengar sebelum kesadarannya hilang adalah "EH SI BIJI! BANGUN!"

Entah apa yang terjadi setelah itu, Torrans tidak pernah tahu bagaimana cara para Adelfos menyelamatkan nyawanya. Yang ia tahu, satu-satunya obat untuk menyembuhkan centaur yang keracunan akibat memakan daging adalah dengan tanaman bernama Zphrlyn di kawasan Blue Mountain yang cukup jauh.

Kejadian tersebut berhasil membuatnya terkena omelan dari kepala sekolah dan menjadi bahan pembicaraan murid-murid Vastumeer. Dan karena kejadian itu pula, Torrans berada di Ghoundall Market malam ini. Memilih bahan makanan yang aman untuk mencegah terjadinya keracunan yang kedua kalinya.

Pemuda itu menggelengkan kepalanya sebentar sebelum akhirnya meninggalkan tempat daging segar tersebut. Ia menghela napas, selamat tinggal daging. Dirinya pasti akan merindukan rasa daging yang lezat dan betapa bahagianya ia ketika memakan olahan daging ketika dirinya menjadi seorang manday.

SC011 - TORRANS BRAVEGUN - @torransbvg