Notes

❝Back To Business❞

🚩 Miya - Miya's Base Office, Japan
⏰ Current Time

"Miss Miya, pesawat sudah mendarat." Miya merasakan tepukan pelan pada lengannya.

Matanya yang masih terasa berat ia paksakan terbuka untuk kemudian menyipit karena sinar matahari pagi dari jendela di sebelah kanannya seakan mengarah langsung ke matanya.

Wajahnya masih melukiskan kelelahan namun ia berusaha berdiri dari kursinya tanpa tertatih. Kantuknya belum sepenuhnya hilang bahkan saat ia melangkah keluar dari jet pribadinya.

Miyazaki Ino memang tak pernah mengeluh soal pekerjaannya. Menjadi CEO dari brand fashion miliknya sendiri bukan merupakan paksaan dari siapapun. Itu murni keinginannya sendiri. Namun terkadang ada saat di mana ia benar-benar lelah dengan pekerjaannya.

Seperti saat ini.

Semalam ia habis mengadakan meeting terkait dengan cabang butik barunya di Perancis. Dan pagi ini ia sudah mendarat di Sydney untuk kunjungan rutin bulanan.

Ia bahkan lupa apakah ia sempat memakan sarapannya tadi sebelum berangkat atau tidak.

Sebuah Rolls Royce berwarna coklat muda sudah terparkir di depan lobby kedatangan bandara Kingsford Smith Sydney.

"Terima kasih Xander." ucapnya pada supirnya itu. Xander pun langsung masuk dan melajukan mobil menuju Miya - Miya Boutique. Selama perjalanan, Miya menyempatkan diri untuk membaca berkas-berkas dan laporan selama sebulan soal butik yang baru berumur tiga bulan ini.

Sesampainya di sana, kembali Xander membukakan pintu untuk bos-nya dan tungkai kembar Mita langsung melangkah masuk.

"Selama siang, Miss Miya." sapa para pegawai butiknya yang berseragam t-shirt pink dan celana jeans serta sepatu berhak tinggi; berwarna pink pula.

Miya hanya mengangguk pelan dan mengulas senyum tipis sebelum mulai mengitari seisi butiknya itu.

"Selamas siang, Miss Miya. Selamat datang di Sydney. Bagaimana kabar anda?" tanya Violet, manager yang ia tugaskan meng-handle butiknya ini.

Sembari tetap memperhatikan display pakaian-pakaian, Miya menjawab, "Baik. Bagaimana penjualan selama satu bulan?"

"Baik, Miss. Meningkat dari penjualan bulan lalu." Violet menjelaskan. Miya hanya mengangguk sembari mendengar dengan seksama. Terkadang ia memindah posisi display beberapa pakaian atau menggantinya dengan model yang lain.

"Lalu apa kalian sudah memilih model yang akan menjadi ambassador untuk pakaian terbaru nanti?" kini atensinya terfokus pada Violet. Yang ditanya segera mengangguk sembari membuka berkas yang baru Miya sadari sudah sedari tadi gadis itu bawa-bawa.

Di dalam berkas yang dibawa Miya terdapat foto tiga model yang memakai pakaian buatan Ken Lambert, designer yang bekerja sama dengan Miya.

"Mereka bertiga adalah Charlotte Swanepoel, Rebecca Prinsloo, dan Naomi Sampaio. Nantinya semua produk baru dari Ken akan dipakai mereka." Violet kembali menjelaskan.

Miya mengambil alih berkas itu sebelum mengamati satu persatu model-model tersebut.

"Baiklah. Tapi aku ingin kalian fokuskan kepada Rebecca Prinsloo. Wajahnya terasa lebih cocok dengan tema pakaian Ken yang sekarang." Ia mengembalikan berkas itu ke tangan Violet sebelum melangkah menuju bagian belakang butik tersebut.

Di sana ia kembali membahas soal hasil penjualan di butik itu; yang memang meningkat seperti yang Violet bilang.

Setelah selesai, ia segera meninggalkan butiknya itu dan menuju hotel untuk beristirahat selama semalam, karena besok ia harus kembali melakukan kunjungan ke Indonesia.