Notes

To : Madame Elizabeth

Selamat siang, Madame. Misimu telah kami jalankan hingga saat ini. Dan, dengan surat ini juga kami mengembalikan kartu memori yang saat itu berhasil kami ambil di Velvet Room.

Kami telah melewati banyak rintangan selama menjalankan misi darimu. Mulai dari memasukkan kartu memori tersebut ke dalam DSPhone kami lalu memecahkan kode yang ada pada kartu memori dari Velvet Room. Namun, saat telah berhasil dipecahkan, hasilnya nihil. Isi dari kode tersebut tidak ada dan tetap dirahasiakan. Lalu, setelah itu kami penasaran ada apa dengan kartu memori yang kami pegang, lalu kami arahkan ke sumber sinar. Dan- yang terjadi malah kami berpindah tempat ke bekas rumah sakit yang sudah tak terawat dari sebelumnya kami yang berada di ruangan asrama.

Lalu, Carryl mengatakan bahwa, bisa jadi kartu memori tersebut sebenarnya adalah sebuah alat teleportasi. Florine setuju bahwa kartu memori tersebut adalah alat teleportasi.

Karena, takut dan khawatir tidak bisa pulang kami berdua memutuskan mencari pintu keluar agar dapat kembali ke kastil Durmstrang. Banyak pintu disana, dan kami bingung pilih yang mana. Tempat itu terlihat sangat angker. Suasananya begitu membuat bulu kuduk merinding. Akhirnya, terlihatlah sebuah pintu besar. Kami pikir, itu adalah pintu keluar dari rumah sakit aneh itu. Namun, nyatanya kami malah masuk ke ruangan bekas Unit Farmasi. Terlihatlah bekas alat-alat yang biasa ada di Unit Farmasi. Pintu yang kami buka tadi, tiba-tiba tertutup. Entahlah, mungkin tertiup angin sepertinya.

Kartu memori yang Florine pegang pun berpendar, menunjukkan seperti ada sesuatu dari ruangan aneh tersebut. Dan, Carryl mengetuskan mungkin ada kartu memori lain di tempat ini. Kemudian, kami pun sepakat menghubungi Uta Sensei-guru farmasi kami yang ada di Durmstrang-karena, melihat dari tempat ini mungkin Uta Sensei paham. Huah, untung sinyal DSPhone kami tidak hilang, jadi kami menghubungi Uta Sensei melalui group chat dan dari situ Uta Sensei menanyakan bentuk, ciri, isi ruangan itu dan menunjukkan keberadaan 'kembaran' memory Card dari Velvet Room. Ya, akhirnya kami menemukannya setelah diberi instruksi oleh Uta Sensei. Kami menemukannya di tumpukan alat-alat Laboratorium seperti mortar, gelas ukur, dan sejenisnya.

Lalu...saat kami berhasil menemukan chip kartu tersebut, tiba-tiba sesosok robot wanita yang bentuknya nyaris sama dengan manusia (didukung oleh bentuk badannya yang bagus juga) dengan wajah tertutup cadar datang bak preman meminta chip yang baru kami ambil. Ho, tidak dengan mudah kami memberikan chip yang sudah kami cari dengan susah payah. Akhirnya, wanita- We mean, robot wanita itu geram dan tiba-tiba menyerang kami menggunakan senjatanya secara brutal dan tiba-tiba. Peluru kembar pertama yang diluncurkan berhasil menyusup ke dalam bahu Carryl dan pinggul Florine. Alhasil, kami pun melemah. Demi mempertahankan apa yang kami dapat, kami bertarung dengan robot wanita itu dibantu dengan beberapa peralatan battle yang untungnya kami bawa. Well, senjata robot itu banyak sepertinya, beberapa kali ia mengeluarkan bubuk perak yang membuat nafas kami tak karuan, meminimalisir oksigen di dalam udara, dan juga...kekuatannya terbaharui lagi sehingga...ya, kami kalah. Kami ambruk saat tembakan terakhirnya diluncurkan. Nasib kartu memori yang baru kami ambil pun, ia sirna diambil oleh robot wanita tersebut. Ia berhasil mengambilnya dari kantung jaket yang Florine kenakan.

We're so sorry that we can't keep our memory card which get from Pharmacy Unit and we can't completed your big mission, Madame Elizabeth. We hope you can forgive our mistake(s).

Sincerely,
Carryl & Florine.