Notes

Selamat Siang Lead ku yang cantik.

Bagaimana rasanya mendapat surat dari manusia pilihan setampan aku? Pasti jantungmu terus berdetak tidak karuan tanpa kau bisa mengaturnya. Yah, tak apa, memang itu keharusan dan kodrat yang harus disandang ketika mencintai makluk mengagumkan seperti aku.

Saat melihatmu pertama kali seperti antena TV yang tegak kurus menjulang lantai. Namun, berkat kamu, layar pandangku menjadi bening. Lalu, kau menyapaku dengan suara keras mirip kilat saat hujan lebat. Aku tergagap kaget dan bingung, secinta itukah dirimu?

Sejak itulah, seperti berlaku hukum kekalan cinta ala Thomas Alva Edison. Energi cinta tidak akan bisa dimusnahkan, hanya bisa dirubah. Betul kan ? Cintaku tidak akan bisa hilang kepadamu, mirip barisan bilangan tak terhingga, berapapun rasionya, aku tetap mencintaimu.

Hari - hari berlalu,
Cintaku semakin membuncah mencapai puncak nya. Seperti menahan kentut yang sudah harus di buang agar tidak mengganggu kesehatan dan tak membuatku sakit. Seperti itu pula cintaku, jika tak segera ku ungkapkan. Akan membuat hatiku kian sakit.
Lebih baik di tolak oleh wanita seindah dirimu. Daripada Memandam rasa yang tak kunjung hilang. Itu prinsip yang kudapat dari nenek ayahku.

Maka, sampainya surat ini. Sampai pula kiriman cintaku. Aku tak memaksamu untuk menerimaku. Jika kau terima aku sebagai pacarmu, aku berjanji akan menjagamu seperti menjaga bayi kucingku. Namun, jika kau menolak ku. Tak mengapa, asalkan kau menjadikanmu suamimu kelak.

Sudah dulu ya Lead.
Jangan menangis saat aku tak ada. Karena ingat aku seperti jelangkung. Datang tak perlu di jemput dan pulang tak perlu di antar.

I Love U Lead❤
-Xing-