Notes

Psychology class
date : 13/7/2016

"PERAN GENDER"

Gender = jenis kelamin

1. Menurut Bem,
gender merupakan karakteristik kepribadian, seseorang yang Dipengaruhi oleh peran gender yg dimilikinya dan dikelompokkan menjadi 4 klasifikasi yaitu maskulin, feminim, androgini dan tak terbedakan.

2. Menurut Basow,
peran gender merupakan istilah psikologis dan kultural, diartikan sebagai perasaan subjektif seseorang Mengenai ke-pria-an atau kewanitaan

3. Menurut Brigham
ia lebih menekankan terhadap konsep stereotype di dalam membahas mengenai peran gender, dan menyebutkan bahwa peran gender erupakan karakterisitik status, yang dapat digunakan untuk mendukung diskriminasi sama seperti yang digunakan untuk mendukung diskriminasi sama seperti ras, kepercayaan, dan usia.

Mari fokuskan pada pendapat Bem

Bem menyatakan bahwa terdapat dua model peran gender di dalam menjelaskan mengenai maskulintas dan feminita dalam kaitannya dengan laki-laki dan perempuan, yaitu modell tradisional dan model non tradisional.
- Model tradisional memandang feminitas dan maskulinitas sbg suatu dikotomi. Pengukuran yg ditujukan utk melihat maskulinitas dan feminitas. Jadi kalau pengukuran maskulinitas lebih tinggi, maka feminitas lebih rendah. Begitu juga sebaliknya.
- Sedangkan nontradisional menyatakan bahwa maskulinitas dan feminitas lebih sesuai dikonseptualisasikan secara terpisah, dimana masing-masing merupakan dimensi yang independen. Hal ini menyebabkan kemungkinan untuk adanya pengelompokan yang lain.

Berdasarkan pandangan ini, Sandra Bem mengklasifikasikan tipe peran gender menjadi 4 bagian, yaitu..
1. Sex - typed
2. Cross - sex- typed
3. Androginy
4. indifferentiated
(penjelasan ada pada pict.)

Berdasarkan konsep ini, Bem kemudian mengembangkan alat ukur yang disebut Bem Sex Role Inventory (BSRI). Alat tes ini terdiri dari 60 kata sifat, 20 diantaranya merupakan kata sifat yg menunjukkan karakteristik maskulin, 20 kata sifat lainnya menujukkan karakteristik feminin dan sisanya menunjukkan karakteristik yang tidak dengan peran gender namun diharapkan oleh masyarakat untuk dimiliki oleh tiap individu.

Melalui BSRI, individu diklasifikasikan dalam hal kepemilikan satu dari 3 orientasi tipe peran gender, yaitu:
1. Maskulin
2. Feminim
3. Androgini
(pengertian ada pada pict)

Teori ini menelurkan suatu pendapat yang dinamakan identitas gender maskulin dan Feminin. Dimana kedua hal ini adalah ciri-ciri dan traits yang dipercaya merupakan suatu yang umum dan biasa berada di laki-laki (untuk maskulin) dan feminin (perempuan).

Contohnya saja begini, umumnya para pria memiliki berbagai macam traits semacam; logis, agresif secara fisik jika marah, impulsif, dominan, asertif, pintar dlm hal spasial-mekanik-komputer-eksakta,serta menjadi pemimpin. Sementara perempuan lebih umum memiliki traits mengasihi, sensitif pada emosi, agresif secara verbal jika marah, Pintar dalam menghafal/mengingat kata-kata verbal, kuat secara verbal dan pintar berbicara, serta lebih cenderung mengalah demi situasi.
Bagaimana kalau seseorang memiliki keduanya dengan skor tinggi sekaligus? itu berarti dia adalah seorang Androgini.
Jadi.. Mempunyai Traits Feminin yang tinggi BUKAN berarti dia melambai, ataupun bencong. Sama sekali bukan. Begitupun sebaliknya.