Notes

Dear, bakahoyellowheadkiseryouta

Sejujurnya aku tak berniat melakukan ini, menulis surat begini, merepotkan. Ini karena kau bilang kalau surat ini adalah syarat untuk menikahimu, maka kulakukan.

Sudah berapa lama kita saling mengenal? Sejak smp ? 12 tahun? Kurang? Lebih? Aku yakin kau hapal kepribadianku. Dan jangan tanya aku apakah aku tak tahu kepribadianmu. Yang berisik, mengganggu, cengeng, bermuka dua, yandere. Semua diluar kepala.

Waktu berjalan cepat eh? Bertemu lagi denganmu mungkin bukan suatu kebetulan, tapi takdir. Walau aku kurang percaya dengan itu, tapi untuk yang satu ini akan kuakui.

Kau mungkin tak punya perasaan yang sama denganku, si harimau satu itu pasti masih sulit dilupakan. Aku tak ambil pusing. Semua tak bisa dilupakan dalam sekejap. Tapi setelah hari ini, 10 juli, akan kuisi harimu denganku, maka waktu akan membantumu lupa. Harimu akan penuh dengan kehidupan yang baru, bersamaku, hanya bersamaku. Dan bayimu - bayi kita, aku takkan melupakannya.

Aku bersyukur kau mau menerima lamaran itu, walau tak seperti yang kau inginkan. Geh, aku memang tak romantis. Tapi sudah kukatakan bukan? Perasaan tak harus diungkapkan lewat cara yang manis, Ryouta.

Dan berbahagialah dengan surat aneh buatanku yang kau minta ini, mungkin takkan lebih bagus dari yang kau berikan padaku nanti, tapi ini kutulis dengan penuh perjuangan perasaan.

Ya, aku bukan seorang penyair. Hanya seorang lelaki biasa yang malam nanti akan resmi jadi suamimu. Penyair juga pasti iri denganku, dia dan kalimatnya takkan bisa mendapatkan mu, karena kau milikku. Hanya untukku.

Aku tak menjanjikan banyak. Kebahagianmu segalanya. Ah sial, ini terlalu dramatis. Kuharap kau takkan membaca surat ini.

Ps : Kita harus memberi adik untuk babami. Dan aku ingin 2. Mungkin salah satunya perempuan boleh juga. Atau lelaki dua duanya. Ketiganya nanti akan kuajarkan bermain basket, agar bisa seperti ayahnya. Mereka takkan jadi model, oke?



From me

Aomine Daiki.