Notes

Psychology (@Odessa_Sensei)
10/05/16

Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan yang melibatkan kegiatan fisik yang tidak diinginkan atau pengalaman yang terjadi selama tidur, masuk ke tidur, atau gairah dari tidur.

Gangguan tidur ini lebih sering terjadi pada anak-anak (5%-15%), tapi tidak dipungkiri bahwa orang dewasa (1%) juga bisa terkena gangguan tidur ini.

Parasomnia dicirikan oleh perilaku fisik atau lisan yang tidak diinginkan, seperti berjalan atau berbicara saat tidur, terjadi dalam hubungan dengan tidur, tahapan tertentu dari tidur atau transisi tidur-bangun.

Parasomnia dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yakni:

•> Parasomnia Primer
Adalah gangguan tidur tanpa
penyebab lain. Dalam kata lain,
hanya berhubungan dengan
transisi tahap tidur. Ini yang kalian
sebut mengigau tadi dan tidak
terlalu berbahaya.

•> Parasomnia Sekunder
Adalah gangguan dari sistem
organ lain yang mungkin terwujud
saat tidur seperti Sleep Apnea
(gangguan pernafasan saat tidur.)
Parasomnia Sekunder ini lebih
berbahaya.

Jenis-jenis Parasomnia:

1. Sleep paralysis
adalah keadaan dimana tubuh kita
terasa sulit sekali digerakkan.
Banyak orang yang mengaitkan hal
ini dengan “tindihan” yang
disebabkan oleh makhluk halus.
Padahal hal ini diakibatkan
perpindahkan dari kondisi Rapid
Eye Movement (REM) ke kondisi
sadar.

2. Sleepwalking
Sleepwalking atau biasa disebut
tidur berjalan, terjadi ketika
seseorang tampaknya terjaga dan
bergerak di sekitar dengan mata
terbuka lebar, tetapi sebenarnya
sedang dalam kondisi tertidur.
Berjalan dalam tidur tidak memiliki
memori dari tindakan mereka.
Sleepwalking paling sering terjadi
selama dalam tidur non-REM
(tahap 3), di awal malam.

3. Confusional Arousals
Adalah keadaan kacau (konfusi)
sewaktu bangun yang meketika
seseorang berlaku aneh,
menggabung realitas dengan
imajinasi. Biasanya terjadi ketika
seseorang terbangun dari tidur
nyenyak selama bagian pertama
dari malam. Confusional Arousals
ini paling sering menyerang anak-
anak. Tapi tidak berbahaya.

4. Mimpi Buruk
Adalah peristiwa yang dapat
menyebabkan perasaan takut,
teror, ataupun kecemasan.
Biasanya, orang yang mengalami
mimpi buruk tiba-tiba terbangun
pada saat tidur REM (Kondisi
dimana terjadi mimpi), dan mampu
menggambarkan/mengingat isi
mimpi rinci. Faktor dari mimpi
buruk itu sendiri bisa terjadi karena
sakit atau demam tinggi, cemas,
bisa juga karena ditinggal orang
yang dicinta.

5. Tidur Enuresis
Adalah kondisi dimana orang tidak
mampu mempertahankan kontrol
kemih saat tertidur sehingga
'mengompol'. Dibagi menjadi 2
jenis, yaitu:

• Enuresis Primer
Pada enuresis primer, seseorang
belum mampu memiliki kontrol
kemih semenjak masa kanak -
kanak.

• Enuresis Sekunder
Pada enuresis sekunder,
seseorang memiliki kekambuhan
setelah sebelumnya mampu
mengontrol kemih. Enuresis yang
seperti ini disebabkan oleh
kondisi medis (termasuk
diabetes, infeksi saluran kemih,
atau sleep apnea), atau
gangguan kejiwaan.