Notes

(*suara dehaman, hela nafas, dan hembusan berkali-kali*) "Ano... Gureru-san. Aku tidak tahu mengapa aku merekam ini untukmu juga. Boleh aku berkata jujur? Aku tidak ingin memberikan kesan dan pesan untukmu." (*jeda sejenak*) "Hahah... aku bercanda. Ne, aku tak bisa berbohong jikalau aku benar-benar takut ketika kau bersikap seperti itu padaku saat pertama kali bertemu. Maksudku... ya, bukannya aku tidak terbiasa, tapi entah mengapa aura yang kau bawa sungguh berbeda, hey! Apa kau menyimpan sebuah pisau lipat di sakumu? Hahaha.... Ah, aku ingat ketika berubah menjadi wanita dan kau menyentuh 'sesuatu' itu dadaku. Gureru-san, tolong jangan lakukan itu pada perempuan lain. Beruntung sekali pada saat itu bukanlah wanita tulen yang kau hadapi. Apalagi jika itu adalah Yukino-san." (*tiba-tiba terdiam*) "Membayangkannya saja aku tidak bisa, tapi aku senang kau kembali lagi bersama kami. Jika kau punya waktu mari makan bersama."