NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

PART 1
RILEY POV

Gadis berambut hitam itu terbangun dihamparan bunga tulip merah, ia memandang tempatnya berada saat ini dengan dahi berkerut.

‘dimana aku?’ batinnya

Sebuah cahaya menyilaukan mencul dihadapan gadis itu, hingga membuatnya tak kuasa untuk tidak menyipitkan matanya. Samar namun pasti, ada sosok pria paruh baya yang tiba tiba muncul dari arah datangnya cahaya tersebut

“A-ayah?” gumam gadis berusia 18 tahun itu, air mata mulai menetes dari manik coklat emasnya saat melihat sosok yang ia yakini sebagai ayah kandungnya

“Anakku” sosok itu perlahan mendekat dan menghampirinya “Maafkan ayahmu ini sayang, maaf sudah meninggalkanmu sendirian Riley”

Ayah gadis yang bernama Riley itu memeluk erat putri satu – satunya yang sudah lama tidak ditemuinya, mencoba melepaskan segala rindu yang selama bertahun tahun ini bersarang dihatinya. Dilepaskannya pelukan itu dan sang ayah menatap lembut kedalam iris mata keemasan milik Riley

“Kau sudah besar nak, maafkan ayah yang telah membuatmu menderita. Tetapi setelah melewati semua ini, kebahagiaan akan menjemputmu. Ingat pesan ayah, ‘have a courage and be kind.’ Kau mengerti?” Riley yang masih berlinang air mata hanya bisa mengangguk saat mendengar ucapan ayahnya

“Ayah, kenapa ayah tidak kembali malam itu? Mengapa ayah meninggalkanku sendirian? Apa ayah sudah tidak sayang Riley?” Sang ayah hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk menjawab semua pertanyaan dari putri cantiknya itu.

“Ayah menyayangimu nak, sangat. Ingat pesan ayah, kau harus cepat mendapatkan kebahagiaanmu lagi nak” setelah mengucapkan kalimat tersebut, sang ayah mencium puncak kepala Riley dan perlahan menjauh bersama hilangnya cahaya menyilaukan yang membawanya.

Hal itu membuat Riley histeris, ia tidak ingin ditinggal untuk kedua kalinya.
Riley bangkit untuk mengejar ayahnya yang mulai menjauh dan menghilang, tetapi ia kalah cepat dengan kegelapan. Dan ia pun terjatuh.

“Ayah!!” teriak Riley.
Ia kembali terbangun, tetapi dengan suasana yang sangat berbeda. Ruangan kotor dan lembab, kasur yang keras, ventilasi yang minim, tidak lupa sebuah sel gagah menjulang tinggi dihadapannya. Ia mengusap wajahnya kasar. “Hanya mimpi” gumamnya

VIXEORY POV
Seorang wanita anggun berambut pirang sedang mematut dirinya didepan sebuah cermin yang cukup besar untuk menampilkan sosoknya secara penuh, ia menelusuri dahi, hidung, pipi dan bibirnya dengan jemari lentiknya. Wajah itu sudah tak terlihat muda lagi bahkan banyak keriput yang mulai bermunculan. Ia menaikkan dagunya menatap angkuh pada sang cermin.

“Mirror mirror on the wall, siapa wanita tercantik diseluruh dunia?” tanya wanita itu dengan suara dingin nan angkuhnya. Sejenak terlihat cermin itu mengabur dan keluarlah penghuni cermin tersebut, seorang lelaki dengan jubah emas yang menutupi seluruh tubuh dan wajahnya.

“Tentu saja kau, ratuku” jawabnya dengan yakin.

“Namun, hari ini ada sosok gadis cantik yang genap berusia 18 tahun. Gadis itu akan mengalahkan kecantikanmu dan membuatmu semakin lemah ” tambah sosok dari cermin itu yang membuat sang ratu menggeram marah.

“SIAPA DIA?” suara teriakan itu terdengar syarat akan emosi yang memuncak

“Riley Giovanna Allison, atau yang biasa dipanggil snow white” jawaban sang cermin membuat ratu sedikit terkejut, kemudian ia kembali mengubah ekspresi kemarahan di wajahnya menjadi ekspresi dingin nan angkuh seperti yang biasa ia tunjukan.

“Snow White? Dia penyebabnya? Aku seharusnya membunuhnya saat ia masih kecil” sesal sang ratu.

“Waspadalah, kesucian dan kemurniannya bisa menghancurkanmu. Tetapi dia juga bisa menjadi penyelamatmu, ratuku. Ambillah jantungnya dan kau tidak perlu menghisap kemudaan para wanita lagi, kau tak akan pernah melemah atau tua” jelas sang cermin yang membuat ratu Vixeory menarik salah satu sudut bibir merahnya membentuk sebuah seringaian.

“Keabadian selamanya” gumamnya. Ia lantas segera memanggil pengawal untuk membawa Riley kehadapannya saat itu juga.

RILEY POV
Riley menoleh saat mendengar suara burung dari jendela kecil pada sisi sebelah barat tembok pembatas tempat ia berada saat ini, karena tertarik ia menghampiri burung tersebut kemudian mengulurkan tangannya untuk mengelus bulu lembutnya. Seolah mengetahui niat baik Riley, burung itu bergerak terbang masuk kedalam sel melalui celah jendala yang ada disana, ia hinggap pada sebuah paku tua yang nampak usang di sudut tembok dan mengangguk - anggukan kepalanya seolah memanggil Riley untuk mendekat.

Awalnya Riley mengernyit bingung, tak mengerti apa maksud burung itu. Tetapi, sebuah ide tiba - tiba saja terlintas diotaknya. Melepaskan diri menggunakan paku itu, mungkin hal tersebut yang dimaksud oleh sang burung.

Segera saja ia menarik paku tua yang sudah tak menancap kuat pada dinding itu. Saat Riley berhasil mendapatkan paku tua itu, sang burung pun keluar melalui celah jendela sebelumnya beriringan dengan suara langkah kaki yang terdengar semakin mendekat dari arah luar sel. Dengan gerakan cepat Riley segera menyembunyikan paku itu dibalik pakaian kumalnya.

Suara sel yang terbuka membuat Riley membalikkan tubuhnya dan menemukan dua orang penjaga tahanan “Apa yang kau inginkan?” tanya Riley dengan suara tenang

“Sang ratu memberi perintah untuk membawamu kehadapannya” jawab sang penjaga dengan tegas, kemudian ia menggamit lengan Riley dan membawanya secara paksa menuju ke hadapan sang ratu.

Sesampainya di luar sel bawah tanah Riley segera menusukkan paku yang ia sembunyikan dibalik bajunya ke perut salah seorang penjaga yang membawanya hingga cukup dalam, membuat penjaga tersebut meringis dan melonggarkan pegangannya pada Riley. Melihat temannya tertusuk, penjaga yang satunya berusaha untuk tetap menahan Riley, namun ternyata gadis itu cukup cerdik untuk menendang alat vital sang penjaga hingga membuat ia melepaskan tangan Riley sambil menggeram kesakitan. Tentu saja hal ini menjadi kesempatan Riley untuk lari sejauh jauhnya dari istana mengerikan yang telah menahannya selama ini

Terdengar suara teriakan sang ratu Vixeory dari dalam istana yang menyuruh prajuritnya untuk mengejar Riley. Seakan menulikan pendengarannya dan mengeluarkan semua tenaganya untuk melarikan diri, Riley bahkan tidak menyadari bahwa langkah nya membawa ia memasuki hutan terlarang. Yang saat ini ada fikirkan gadis itu hanya melarikan diri dari istana terkutuk ratu Vixeory.
*
*
*
Pohon - pohon semakin lebat, bau basah tanah, semak berduri dan segala hal yang cukup menakutkan untuk orang - orang dengan fikiran sehat ada disini. Ia terus berlari hingga suara derapan kaki kuda tidak terdengar lagi, air matanya sudah menggenang, berkali kali ia menabrak pohon didepannya. Fisik dan mentalnya sudah cukup lelah. Hinga ia tersandung akar pohon yang cukup besar dan tak bisa berdiri lagi, kakinya sudah menyerah untuk berlari, berdiri pun ia rasa tidak sanggup.

Mendengar sebuah suara yang mendekat kearahnya, membuat Riley menoleh dan membulatkan matanya. Serigala hitam yang sangat besar berada tepat didepannya dan menatapnya dengan lapar, tentu saja hal ini membuat gadis berusia 18 tahun tersebut sangat ketakutan. Riley merangkak mundur, berusaha membentangkan jarak antara dirinya dan serigala besar itu.

Sekilas, mata serigala tersebut berkilat nyalang menatap kearah Riley. Serigala besar itu mulai menggeram berkali - kali sebelum mengangkat cakarnya seolah bersiap mengoyak tubuh kecil milik Riley. Sontak Riley memejamkan matanya serapat mungkin, berfikir bahwa hidupnya akan segera berakhir saat itu juga.

DAVE POV
Seorang pemuda tampan menolehkan kepalanya, ia menelusuri hutan lebat didepannya dengan manik merah miliknya. Suara geraman seperti itu tidak dimiliki oleh kaumnya dan itu terdengar begitu dekat, yang berarti seorang werewolf memasuki daerah kekuasaannya. Dengan kekuatan yang ia miliki, Dave berlari secepat kilat menuju sumber suara geraman itu berasal. Terlihat seekor serigala yang sedang mengangkat cakarnya, bermaksud mengoyak tubuh sosok gadis mungil dihadapannya yang sedang menutup mata dengan rapat karena ketakutan. Segera saja Dave mendorong werewolf itu hingga menabrak sebuah pohon dan membuat pohon tersebut tumbang seketika.

“Kau melanggar batas, ini daerah kekuasaan klan Vampir. Jadi gadis ini milikku!!!” nada dingin dan tajam milik Dave membuat gadis itu membuka mata dan menoleh padanya.

Werewolf itu menggeram pelan dan segera pergi setelah menyadari siapa yang berada dihadapannya. Dave, sang pangeran vampir yang kekuatannya sudah diakui oleh seluruh klan vampir dibelahan dunia manapun. Werewolf sepertinya sangat mustahil bisa mengalahkan Dave.

“kau tidak apa - apa nona?” tanya Dave sembari menghampiri Riley yang masih terduduk di tanah. Sebuah senyum menawan terlukis diwajah dinginnya.

RILEY POV
Riley terpana melihat senyum itu, setelah sadar akan kebodohannya ia segera mencoba untuk berdiri dengan kikuk. “Akh” ringisnya dan kembali terduduk. Dilihat pergelangan kakinya yang membiru, sudah dipastikan ia tidak akan bisa berjalan beberapa hari kedepan.

DAVE POV
Mata tajam milik Dave tertuju pada pergelangan kaki gadis itu yang sedikit membengkak,
‘pasti ia kesakitan’ fikir Dave
Perlahan Dave mencoba untuk menyentuh pergelangan kaki gadis dihadapannya, namun ia justru tersentak saat gadis itu menepis tangannya dan menatap Dave dengan wajah penuh ketakutan.

“Oh aku tidak akan menyakitimu, percayalah kau akan aman bersamaku nona” ucapnya sembari tersenyum, yang membuat ketakutan gadis didepannya perlahan menghilang.

“Aku akan mengobatimu” Dave segera menggendong tubuh mungil itu dengan hati hati.
*
*
*

Langit mulai memancarkan semburat merahnya ketika Riley dan Dave tiba di sebuah kastil yang cukup besar. Ia menaiki tangga demi tangga secara perlahan, ada perasaan aneh yang tiba – tiba saja menyeruak dalam hati Dave. Aroma gadis dalam gendongannya begitu memabukan, wangi Vanilla dan pinus yang membuat otak Dave terasa berhenti untuk sesaat.
‘Berfikir waras lah Dave, gadis ini sedang terluka’ fikiran waras Dave mulai kembali mengambil alih sebelum Dave berbuat hal diluar kendalinya akibat aroma gadis itu.
Mereka berhenti di hadapan sebuah pintu yang menjulang tinggi, dengan kakinya Dave menendang pintu itu dan membuatnya terbuka memperlihatkan isi yang bisa dikatakan cukup mewah dengan dominasi warna hitam, emas dan merah maroon. Dave membaringkan gadis itu di ranjangnya.

“Blake kemarilah!” serunya.

BLAKE POV
Seorang pemuda berambut putih itu mendongakkan kepalanya dari sebuah buku tebal yang sedang ia baca, ia menoleh ke arah pintu sambil mengernyit heran saat mendengar suara Dave yang memanggilnya

‘tidak biasanya Dave pulang secepat ini’ batinnya.

Karena tidak ingin membuat Dave menunggu, ia segera melesat ke kamar Dave dan mengernyitkan dahinya –lagi- karena heran sekaligus penasaran saat melihat sosok gadis asing dengan tubuh penuh luka berbaring lemah di atas ranjang milik Dave.

“Siapa dia Dave?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari sosok gadis itu.

DAVE POV
“Aku menemukannya dihutan, diserang oleh werewolf. Maka dari itu aku membawanya kemari. Kau bisa menyembuhkannya kan, Blake?”

Pria berambut putih itu menoleh pada Dave dan mengangguk. “Kau sembuhkan dia dan suruh pelayan membersihkan tubuhnya, aku harus pergi sekarang” Dave berjalan keluar kamar meninggalkan gadis itu dan Blake berdua.

Sebenarnya ada perasaan tidak rela dalam hati Dave untuk meninggalkan gadis mungil dengan aroma memabukan yang entah mengapa kini menjadi candunya, Dave ingin menghirup aroma itu lagi dan lagi. Namun ia harus pergi untuk melaporkan keberadaan gadis itu pada kedua orang tuanya, Dave tidak ingin rakyatnya menganggap gadis manusia itu sebagai santapan.

BLAKE POV
“Jadi siapa namamu?” tanya Blake ramah.

RILEY POV
Riley mengernyitkan dahinya saat tadi tak sengaja menangkap taring cukup runcing pada pemuda yang menyelamatkannya. Pertanyaan Blake membuatnya menoleh, “Aku Riley” ucapnya dengan suara parau.

BLAKE POV
Blake tersenyum pada Riley. “Kalau begitu Riley, maukah kau memejamkan matamu sejenak? Aku akan mencoba menyembuhkanmu” pinta Blake yang dihadiahi tatapan bingung dari Riley.

“Ah dimana kesopananku. Perkenalkan, aku Blake Asleymore dan aku seorang healer atau lebih mudahnya aku adalah seorang penyihir yang memiliki kemampuan menyembuhkan. Lelaki tadi? Dia Dave, seorang vampir. Kau tau? Sebentar lagi Dave akan mendapatkan tahtanya” jelas Blake.

RILEY POV
Riley mengangguk, berusaha mencerna ucapan Blake dengan otak cerdasnya. Ya, dia tidak heran lagi tentang cerita penyihir, werewolf, vampir atau mahluk lainnya yang menjadi penghuni hutan terlarang itu karena sudah sering mendengar para pelayan di istana menceritakannya.

BLAKE POV
Blake kembali tersenyum melihat Riley yang sibuk dengan pikirannya. Ia menyentuh dahi Riley dan mengucapkan mantra yang cukup rumit, kemudian beralih pada pergelangan kaki gadis itu. Terlihat cahaya berwarna hijau keluar dari telapak tangannya dan perlahan luka kecil ditubuh Riley menutup begitu juga bengkak di pergelangan kakinya yang mulai menyusut dan menghilang.

“Selesai!” seru Blake, ia terkekeh melihat wajah bingung Riley. “Kalau begitu aku keluar dulu dan memanggil pelayan untuk membantumu mandi” Blake mengacak rambut Riley kemudian keluar dari kamar milik Dave dan digantikan dengan kehadiran 3 pelayan perempuan yang memasuki kamar.

VIXEORY POV
“Apa? kau kehilangannya?” Suara lantang itu menggelegar membuat werewolf yang dikenal dengan kegagahannya menciut.

“Kau bilang ia berada di kawasan vampir? Bagus sekali hasil pekerjaanmu” sindir sang ratu dengan seukir smirk mengerikan yang berada di wajahnya.

“Bukan begitu ratuku, saya-“ ucapan werewolf itu terhenti saat badannya terpelanting ke belakang.

“AKU TIDAK AKAN MENERIMA ALASAN APAPUN DARI MULUTMU!!! BAWA GADIS ITU KEHADAPANKU SECEPATNYA!!!” titah sang ratu. Ia menatap marah werewolf yang ketakutan tersebut.

“KERAHKAN SELURUH PASUKANMU, DAN BAWA SNOW WHITE PADAKU. KAU MENGERTI!!!”

Tidak mengambil waktu lama werewolf itu segera keluar dari kamar beraura mengerikan itu. Ratu Vixeory menghempaskan tubuhnya di atas ranjang lembut miliknya. Ia memejamkan matanya, memikirkan apa rencana selanjutnya jika werewolf sialan itu tidak berhasil membawa kembali putri tirinya tersebut.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.