Notes

#ＡＵＤＩＴＩＯＮ

ＳＥーＥＮＴＥＲＴＡＩＮＭＥＮＴ。

Current time.
Hall SE Entertainment、
08/06/16.

ーーーーーーーーーーーーーー

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu tunggu bagi seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas. Ya, Audisi SE Entertainment.

Agency baru yang telah memiliki trainer berbakat dengan waktu singkat, ia kagum akan tempat tersebut, diam diam, gadis yang memiliki nama lengkap Jung Ciara ini selalu mengikuti perkembangan dari Agency incaran itu.

Huh, Ciara yakin pasti saingannga sangat banyak.

Kringg!

Tepat bel pulang sekolah berbunyi, si gadis bergegas memasukam buku dan alat tulis ke salam tas ransel berwarna merah dan bangkit berdiri, mengantungi benda pipih yang bermanfaat bagi semua orang di zaman sekarang ; ponsel.

"Hei, Cia! Kau jadi ikut audisi di SE Ent?"

"Eoh—"

Anggukan kepala Ciara menjadi jawaban atas salah satu teman kelasnya, tidak lupa juga dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya sebagai pemanis atas jawaban.

"Huaa! Aku bangga pada mu, semangat kawan!"

"Baiklah, doakan aku teman teman!"

"Tentu"

"Kalau begitu aku pergi, bye!"

Begitulah percakapan singkat Ciara dan temannya, walaupun singkat, itu sudah cukup menjadi penambah semangat baginya, semakin banyak doa yang disertakan, ia semakin percaya diri.

Ciara akan mengingat senyuman senyuman dari teman teman dan terlebih orang tuanya yang selalu mendukung sekaligus menemani langkah demi langkah sang gadis menuju tempat Audisi, Hall SE Entertainment.

Untuk menuju ke tempat dilaknakannya Audisi hari ini, Ciara memilih untuk menggunakan Kereta bawah tanah yang sudah tidak diragukan lagi kecepatannya di Korea Selatan.

Kedua tungkainya digunakan untuk berlari menuju loket, menyebutkan tempat tujuan ( Gangnam — Seoul ) pada petugas yang sedang bertugas kemudian memberikan beberapa lembar uang untuk membayar.

Setelah didapatnya tiket, Ciara mengucapkan kata terima kasih dan langsung menuju pintu gerbangbyang tertera ditiket, tidak butuh waktu lama untuk menemukannya, akhirnya sang gadis masuk ke dalam kereta yang sudah siap mengangkut semua penumpang menuju tempat yang dituju.

Hah.

Ciara bernafas lega, rasanya tenang jika sudah berada dalam Kereta Express ini, ada kursi yang tersisa, ia pun duduk dengan tenang dan menyandarkan kepalanya ke belakang, sedikit memejamkan mata berusaha untuk mengontrol nafasnya yang sejak tadi selalu memburu akibat pergerakannya sendiri.

Detik demi detik berlalu, hanya tinggal satu stasiun lagi si gadis akan sampai tujuan. Dalam hati, ia berdoa semoga dirinya tidak telat dan itu akan sangat fatal bagi dirinya sendiri.

。。。。。。。。。。。。。。。。

ＳＥＯＵＬ、

Kini Ciara sudah menginjakan kaki di kota Seoul, tujuannya sekarang hanya satu, gedung SE Entertainment dan menuju Hall nya. Kembali menggunakan kedua tungkainya untuk berlari sembari melirik benda penunjuk waktu dipergelangan tangan kiri.

"Hei, nak! Kau mau Audisi juga ya? Tempatnya disana" ujar salah satu pedagang kaki lima yang sepertinya sebelum kedatangan Ciara pedagang itu sudah dihujani banyak pertanyaan mengenai tempar Audisi, sudah hafal rupanya.

Ciara yang mendengar itu berhenti berlari dan melihat arah tangan sang pedagang menunjuk.

"Ah— Ne!"

"Gomawo, Ahjussi"

Sebelum kembali berlari, ia memberi hormat sekaligus bentuk terima kasih karna telah membantunya.

Tidak jauh dari tempat yang ditunjuk oleh Ahjussi tadi, indra pendengarannya menangkap sebuah papan penunjuk arah dan tertulis disana 'SE Entertainment Hall'. Senyum terukir diwajahnya ketika membaca papan yang menggantung tersebut.

"Kyaaaa, aku dulu!"

"Andwae, aku!"

Baru sampai, Ciara langsung disuguhkan oleh pemandangan dua orang siswi yang bertengkar, masalahnya sih sepele, tapi ini sangat mengganggu, kenapa harus bertengkar didepan pintu? Parahnya lagi, yang terhalang adalah Ciara.

Geez.

Si gadis melanhkah maju mendekat, ia mencondongkan tubuhnya mendekati kedua telinga masing masing dari siswi kemudian beriap untuk mengeluarkan suara.

"Permisi, boleh kan aku duluan yang masuk? Jika ingin bertengkar, jangan didepan pintu, Arraseo?" Ujarnya dengan intonasi yang halus dan dibuat buat.

"Ah, Ne!"

Anehnya, kedua siswi itu seketika menepi dengan cepat.

Loh?

Ciara yang merasa aneh malah membuat ekspresi bingung seraya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Tidak mau ambil pusing juga, ia langsung masuk.

1
2
3

"KYAAA! Kenapa kita membiarkannya masuk?!"

"Mana ku tau, intinya aku masuk duluan"

"Tidaaak! Akuu"

Ciara terlonjak kaget sekaligus tertawa mendengar teriakan dan pertengkaran itu, lagi.

Ia langsung duduk ditempat yang disediakan, mengisi biodata yang baru saja diberikan oleh seorang staff, setelah selesai, Ciara mengumpulkannya kembali pada seorang staff yang sedang duduk dimeja registrasi kemudian dirinya diberikan nomor audisi (9393) dan ditempelkan dibajunya.

"Kamsahamnida"

Membungkuk pada staff dan berbalik badan, mengantri diantrian selanjutnya, hanya tinggal menunggu nomor audisinya dipanggil.

Lagi lagi menunggu.

Haruskan waktu menunggu ini dihabiskan untuk tidur sebentar? Ya, kurasa iya.

Perlahan, kedua kelopak matanya tertutup kemudian memcari posisi senyaman mungkin.

Namun,

"9393, Jung Ciara"

Sial.

"Ya!"

Ciara langsung bangkit, merapihkan sedikit penampilannya dan menghampiri seorang staff yang memanggilnya tadi. Staff tersebut membawanya untuk menemui para Juri.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan jantungnya sekarang, sedang berpacu lebih cepat, tidak normal.

Hah.

Seorang staff memberikan mic pada nya, Ciara menerima mic tersebut dengan gugup. Berkali kali ia membuang nafas gusar.

"Rilex girl" entah siapa yang berucap, Ciara hanya menjawab seadanya.

Kini ini bersiap untuk memperkenalkan diri.

"Annyeonghaseyo! I want to introduce my self"

"My name is Jung Ciara, but, call me Cia"

Mengambil jeda beberapa saat, terlihat para Juri tengah menatapnya dengan serius. Oh my god, ini semakin membuatnya gugup.

"Saya tinggal di Gangnam dan—"

"Apa keahlian mu?"

Perkataannya baru saja di potong oleh salah satu juri, astaga, ini menakutkan.

Tuhan. . .

"Vocal dan Dance" seraya tersenyum, ia menjawab dengan lantang dan percaya diri, berusaha menutupi kegugupan yang menghantui.

"Baiklah, Cia? Kau tidak perlu lagi memperkenalkan dirimu sedetail itu, karna biodata mu sudah berada ditangan kami"

Ups!

Pabo-ya!

Mendengar itu, ia hanya tersenyum canggung dan merutuki kebodohannya sendiri dalam diam, sama saja mempermalukan diri sendiri kalau begini.

"Waktu mu satu menit"

Oke, Juri sudah mempersilahkannya untuk memperlihatkan bakatnya, ia berjanji pada diri sendiri agar tidak mengecewakan siapa pun. Ciara mengangguk mantap kemudian berjalan ke mini stage yang tersedia dan tepat berada didepan para Juri.

Karna Clara sudah mengambil jurusan Vocal dan Dance, kali ini ia akan bernyanyi sekaligus menari, untuk satu menit saja dirinya harus berlatih seminggu untuk mempersiapkan.

Musik mulai terdengar, Ciara mulai memposisikan kakinya dengan kaki kiri yang menopang berat tubuh sedangkan kaki kanan dibiarkan hanya untuk menapak, jadi, posisinya sekarang sedikit lebih ke sisi kiri dengan tangan berada dipinggang.

（ Now Playing ; Pick Me - Produce 101 ）

Berhubung Ciara baru pulang sekolah, alhasil, kostumnya sekarang adalah baju seragam lengkap dengan jas dan dasi yang ada. Bisa kah ini disebut sebagai keberuntungan? Sangat kebetulan karna lagu yang dijadikan sebagai lagu audisi memiliki kostum yang sama seperti dirinya pakai sekarang.

"Urineun kkumeul kkeumul sonyeodeul.."

"..Neowa na kkemeul nanul i sungan.."

Seiring suaranya keluar, Ciara maju ke ke sisi kanan kemudian mengambil beberapa gerakan dengan improvisasi yang secara spontan dilakukan.

"..dalkomhan neoleul hyanghan shining light neomanui nal!" Menunjuk salah satu Juri tampan sesaat sebelum kembali menyanyikan lirik selanjutnya.

"hey! baby show you my paradise"

"..Neo ttaeme naega jeongmal isanghae gaseumi dugeundugeun ttwijanha
teojil geos gata simkungsimkung neoleul boneun nal!"

"hey! feel me show you my secret boy"

Menutup mulutnya dengam ke empat jari dengan ekspresif sekaligus menampilkam wajah ceria, tubuhnya kembali mengikuti alunan lagu yang terputar.

"..can you feel me naleul neukkyeobwayo
can you touch me naleul butjabajwo
can you hold me naleul kkog anajwo~"

"..i want you pick me up!"

Badannya berputar, menghadap ke belakang, namun, kepalanya tertoleh pada ketiga Juri dan kembali menunjuk dengan satu jari menjulur ke depan.

"..pick me, pick me, pick me up, pick me, pick me, pick me up
pick me, pick me, pick me, pick me, pick me, pick me, pick me up.."

Membentuk segitiga dengan kedua tangan kemudian menggerakan tangannya ke atas, ke kanan dan ke kiri sampai berakhir didepan dada, beriringan dengan pinggulnya yang ikut ke kanan dan ke kiri seirama dengan gerakan tangan.

"..pick me, pick me, pick me up, pick me, pick me, pick me up
pick me, pick me, pick me, pick me i want you pick me up.."

Masuk ke gerakan selanjutnya, sebelah tangan Ciara ia angkat ke udara sembari bergerak ke kanan dan ke kiri, sedangkan kakinya yang sebelah kiri menghentak hentakan ke lantai, satu ketukan dengan tangan.

"Neo—"

"Stop!"

Musik otomatis terhebti, Ciara kembali ke posisi awal, turun dari mini stage dan berjalan menuju tempat sebelumnya, tangannya kembali memegang mic.

Ia kembali gugup, antara dirinya membuat kesalahan atau waktu memang sudah habis.

Astaga.

"Baik, Jung Ciara, kau boleh keluar dan tunggu pengumuman dari kami" dengan senyum, Juri mempersilahkannya keluar. Tapi entah itu senyum untuk apa, yang jelas kali ini Ciara membungkukan badannya memberi hormat kemudian berjalan cepat menuju pintu keluar.

Sampai diluar, ia mencurahkan semuanya melalui teriakan kencang, membuat seperti audisi lainnya tercengang akibat ulah si gadis.

"Maaf kan aku"

Entah mau bertindak apa lagi, Ciara langsung berlari, ingin pulang dan mengadu pada sang Ibu.

"Eommaaaaaaa"