Notes

- Audition Plot @ SE Entertainment -
Title: Girls Day - Expectation

"Annyeonghaseyo..." Sapanya begitu masuk ke dalam ruang audisi. Didalam sana sudah ada 3 juri yang menunggu kehadirannya. Atmosfir tegang itu kental terasa, namun gadis bersurai pink itu mencoba santai. Ia berdiri di tempat yang disediakan dan menunggu aba-aba.

"Annyeong, Diandra Lucienne Park? Benar?" Tanya satu-satunya juri pria disana. Sang gadis mengangguk cepat.

"Baik, lagu apa yang akan kau bawakan, Diandra-ssi?" Tanya salah seorang juri wanita yang fokus menatap sang dara.

"Expectation yang dipopulerkan oleh Girls Day-sunbaedeul." Jawab Diandra, sang pendaftar dengan senyuman cerah.

"Wah, menarik. Baik, silakan dimulai." Tepat kata izin itu terucap, Diandra langsung mengambil posisi. Ia mundur beberapa langkah dan musik pun terdengar.

---

"Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, gwiyeopge
Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, yeppeuge."

Diandra maju selangkah dan memutar bahu kanannya beberapa kali. Dengan senyuman menggoda, tangan kiri Diandra memegang siku tangan kanannya. Jemari kanannya bergerak intens dengan gerakan pinggul, sepersekian detik Diandra mengusap tangan kirinya, mengarahkan jari telunjuk menuju ke telapak tangan kiri yang terbuka kemudian ditutup sedikit.

"Oh, haruedo yeolbeonssik ne jeonhwabeonho jiwobogo
Neoreul tto jiwobogo saenggageseo jiwobogo."

Diandra memulai nyanyiannya dengan tempo sedang, tak lupa ia melakukan koreografi. Ia melangkahkan kaki kanan dan kiri secara bergantian, kemudian menggerakkan tangannya untuk menyentuh dada kiri atas secara bergantian lalu turun ke pinggul atas. Tatapan menggoda yang sama terpancar di wajahnya, Diandra mundur sejenak lalu mengulum senyum. Pada 3 kata 'jiwobogo', Diandra memanfaatkan head voice nya dan sedikit berimprovisasi.

"Neoui beonho dwitjarie naegaseumeun naeryeoanja
Geureoke tonghwahago, dasi tto misojitgo.~"

Wajahnya sekarang terkesan tanpa ekspresi. Diandra melangkahkan kedua kaki cukup cepat, lengan kirinya diayunkan ke bawah lalu perlahan dinaikkan ke atas. Telapak tangan kanannya diposisikan seperti menopang dagu. Kedua tangannya digerakkan ke kanan bawah dan selanjutnya ke kiri bawah. Secara cepat, Diandra mengangkat kedua lengannya dan dibentuk bak menyilang. Kata 'naeryeoanja' dilantunkan menggunakan head voice lagi. Ia menggigit bibir bawahnya, ekspresi muka dibuat sedang takut dan khawatir. Pada kata 'tonghwahago', Diandra membentuk tangan kirinya seperti sedang menelepon seseorang. Tubuhnya melakukan wave cepat, lalu telapak tangan kirinya ditempatkan di depan dagu. Diandra sempat mengangkat lengan kanannya, lalu diturunkan.

"Naneun nega buranhae geuge bulmanindedo
"Jajonsim tat ttaemune maldo motae ireoke."

Tangannya menelusuri tiap lekuk tubuhnya sendiri hingga perlahan ia membiarkan tubuhnya turun ke bawah. Diandra meluruskan kedua kakinya ke kanan lalu memutar tangan kanannya ke belakang dan beralih menghadap kiri dengan posisi berlutut.

"Naega anim andoeneun namja manko manko manheunde
Nega sumgigo sseuneun munjaga deo singyeongsseuyeo."

Diandra meliukkan tubuhnya satu kali, lalu kembali menghadap depan dengan berjongkok, kedua kaki terbuka lebar. Telapak tangannya memegang paha kanan dan paha kiri. Selagi ia menyanyi, ia membuka-tutup paha sambil membuka-menyilangkan dua tangan. Selang beberapa detik, Diandra bangkit dengan hadap kanan, menyentuh pinggulnya lalu jalan ke posisi semula.

"Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, gwiyeopge
Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, yeppeuge."

Diandra kini membelakangi para juri, posisi berdirinya serong ke kanan. Ia melantunkan reff dari lagu Expectation seraya memutar pinggulnya beberapa kali dengan intens. Kemudian berdiri serong ke kiri dan melakukan hal yang sama.

"Neol naege neol naege dagaoge mandeullae
Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, gidaehae."

Diandra mengulum senyum menggoda, sambil memutar kedua telunjuknya ke kanan dan ke kiri bergantian. Tak lupa diikuti dengan gerakan pinggul yang sama. Lalu Diandra kembali menurunkan tubuhnya hingga ia dalam posisi berjongkok.

"Neot ttamae neot ttamae na mitcheo neo woa oh oh
Neot ttamae neot ttamae na mitcheo neo woa oh oh."

Kini Diandra menghadap kiri lagi, kedua tangannya diposisikan menyentuh sisi samping dada. Telapak tangannya itu membuat gerakan memutar di sisi samping dadanya, sembari ia mundurkan langkah mengikuti irama. Kemudian dilanjutkan ia menghadap kanan dan melakukan apa yang barusan dilakukannya. Pada bait terakhir, Diandra membusungkan lalu memundurkan tubuh depannya beberapa kali sebelum melanjutkan.

"Na waeirae nae gaseumeun gojang nasseo nan
Na waeirae nae maeumeun neoman chaja nan."

Lengan kirinya diayunkan ke samping sedetik, lalu ditekuk menyerupai sudut tumpul. Tidak berlangsung lama, kemudian Diandra memosisikan jemari kirinya hingga menutupi sebagian wajahnya. Ketika baris pertama selesai dinyanyikan, Diandra menurunkan perlahan lengan kirinya dan menatap sendu para juri didepan sana. Netra hitamnya berkaca-kaca, Diandra menahan air matanya yang hendak mengalir. Kemudian Diandra menghempaskan lengannya dengan hentakan yang cukup keras dan sorot mata nya berubah seperti penuh kebencian. Terlihat dari kedua matanya yang tajam menatap ke arah juri pria.

"Nega miwo miwo michigesseodo nan
Neoui utneun, ne ipkkorie, ne moksorie, nan gaseumi tteollyeo."

Diandra memegang kepalanya, ekspresinya dibuat seakan-akan ia tidak bisa menahan emosinya. Dentuman musik menjadi cepat, Diandra pun meliukkan tangan kanannya ke bawah. Tepat 3 kata terakhir diucapkan, Diandra memulai high note nya pada lagu ini. Lengan kanannya diangkat beberapa detik lalu diturunkan.

"Neol naege neol naege dagaoge ooh ooh ooh
Neol naege neol naege michyeoboge yeah eh eh."

Diandra dalam posisi berkacak pinggang, ia menaik-turunkan pinggulnya sesuai dengan irama musik.

"Na eobseum na eobseum andoege neol mandeullae
Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, gidaehae."

Diandra mengulang gerakan sebelumnya, yang mana ia berdiri serong kiri kemudian memainkan telunjuknya ke kanan ke kiri dengan cepat. Setelah itu Diandra memegang paha dan menurunkan tubuhnya hingga hampir berjongkok, lalu bangkit dengan cepat.

"Neon naege neon naege michyeoga wuh oh oh
Neon naege neon naege michyeoga wuh oh oh."

Diandra mengulang gerakan yang sama dengan irama lirik ini. Ia memutar telapak tangannya yang menyentuh sisi samping dadanya beberapa kali. Tentunya dari arah kanan lalu berganti arah kiri. Setelahnya Diandra berbisik kecil, "I'm gonna get to you." dengan nada mengajak dan meletakkan telunjuknya didepan bibir.

"Ooh ooh ooh, ooh ooh ooh, ooh ooh, ooh ooh, gidaehae."

Gerakan terakhir yang dibuatnya yaitu Diandra berbalik, memutar pinggulnya beberapa kali ke kanan, ke kiri dan mengakhirinya dengan mengangkat lengan kirinya ke atas, sedang lengan kanannya memegang pinggang.

---

"Nice, nice." Ketiga juri terkesima dan bertepuk tangan padanya. Diandra lega, akhirnya audisi yang ia lakukan selesai. Kini ia tinggal menunggu hasilnya yang ia harapkan akan menjadi yang terbaik untuknya.