Notes

Dia benar-benar tidak memahami jalan pikiran pria berkacamata itu, bahkan dia tidak tahu mengapa dia berakhiran menjadi mengejar pria tersebut. Dan hal yang paling dia khawatirkan disini adalah, apakah pria itu benar-benar akan melakukan plan B yang telah dikatakan, atau hanya ingin dikejar?

Dikarenakan dia tidak tahu yang mana pilihan yang benar, larinya pun semakin dia percepat untuk mengejar pria berkacamata itu. Dan masih saja ada banyak orang memperhatikan keduanya dengan raut wajah yang penuh akan guratan hitam.

"Ninja, Ninja..." gumamnya dengan nada pelan; masih berlari untuk mengejar pria tersebut.

Sampai tidak berapa lama kemudian, seseorang dengan surai berwarna emas yang menjadi tujuan utama muncul di depan mata, membuat Mafuyu menghentikan larinya secara perlahan.

"Oi, Kurosaki. Kalian berdua sedang main apa?" Tanya Hayasaka, yang kemudian menoleh ke arah sang Ninja berlari dengan penuh semangat.

"Tadinya kami ingin mencarimu. Dan ternyata Hayasaka-kun disini. Katanya kau sedang depresi karena tidak bertemu dengan Usa-chan man, ya?" Tanya Mafuyu, yang seketika raut wajahnya menunjukkan sedikit rasa bersalah.

"Ya... tapi aku tidak menemukannya juga." Jawab Hayasaka, dengan penuh kesedihan.

Perasaan bersalah semakin menusuk tepat di dalam hati Mafuyu, namun tetap saja dia tidak bisa memberitahukan pria bersurai keemasan itu. Kini pandangannya tertuju ke arah di mana sang Ninja berlari, "Hayasaka-kun... kita ke ruangan klub saja, yuk." Ajaknya.

"Eh? Bagaimana dengan Yui?" Tanya Hayasaka.

"Dia akan kembali, kok." Jawab Mafuyu, seraya menciptakan senyuman pada wajahnya. Lalu, dia berbalik badan dan melangkah menuju ruang klub; Hayasaka pun mengikutinya.

Mereka berdua tidak ada rasa bersalah sedikit pun meninggalkan pria berkacamata itu sendirian.