Notes

***
Seorang gadis asyik duduk disebuah kursi salah satu Kafe yang cukup dekat dari rumah sakit. Kafe yang mengusung tema ‘Vintage’ lengkap dengan beberapa barang-barang dinasti joseon. Ia terlihat berbicara serius lalu diakhiri dengan sebuah tawa dengan seorang pria yang lebih muda darinya.
“aku tak tau kau bisa melucu juga. Haha jadi ia melewatimu begitu saja?”. Suzy tampak antusias menopang dagu dengan kedua tangannya.
“yaps.. sepertinya ia benar benar lupa”. Pria tersebut mengusap bibir gelas wine atau lebih tepatnya darah yang terlihat seperti wine.
Satu cerita yang ia dapat,sebuah kenyataan bahwa ia terjebak dalam sebuah takdir. Ia bertemu dengan Jaehyun lalu bertemu dengan Bae Joo Hyuk. Adik dari Bae Sooji. Wanita yang selama ini hadir dalam mimpi Jaehyun. Mereka adalah kaum vampir yang hidup ratusan tahun lalu. Sebuah serangan ‘Strigoi’ setidaknya itu yang ia dapat pada sebuah buku lama, ratusan strigoi menyerang kerajaan ‘Vampir Moroi’ kerajaan kekasihnya secara besar-besaran. Dan disanalah Sooji meninggal.
“Sungkyung bilang Jaehyun mengalami kelainan psikologi dalam hal memori. Ia mengubur memori yang amat menyakitkan lalu mengganti ingatannya sendiri”. Suzy bergumam pelan.
“Pantas ia tidak mengenaliku.. oh ya sampaikan salamku pada Sungkyung.. kau tahu tubuhnya menggugah selera seperti senar biola”. Ekspresi Joohyuk persis seperti kucing kelaparan.
“apa kau gila ?? Biola Joohyuk sshi Biola.. Bukan senarnya,itu terlalu kurus”. Celetuk gadis tersebut.
“ah itu sudah biasa.. maksudku kulitnya bening dan halus seperti senar biola haha”. Joohyuk tertawa puas.
Suara air yang jatuh bertabrakan dengan genting Kafe menghentikan aktivitas mereka. Lebih tepatnya rintikan hujan yang amat deras mengguyur seoul. Suzy mengusap lengannya saat merasakan hawa dingin yang menusuk. Seolah mengerti, Joohyuk menutup Kafe miliknya lalu mempersilahkan Suzy masuk kedalam. Suzy menganggukkan wajahnya,ia percaya Joohyuk adalah pria baik.
‘Derrtt Derrt’
Ponsel Jaehyun kembali bergetar,sebuah pesan masuk dari kekasihnya mengabari bahwa Suzy berada di sebuah Kafetaria tak jauh dari Hansang. Jaehyun berdecak kesal, saat ini hujan deras mengguyur Seoul belum lagi kemacetan memperlambat geraknya. Ditambah firasat Jaehyun yang tak karuan.
Ia sampai di kafe tersebut saat bulan purnama mulai naik diperaduannya. Tapi anehnya kafe tersebut gelap tanpa tanda kehidupan. Ditambah keadaan jalanan yang tampak sepi. Jaehyun berusaha mengubungi Suzy namun tak ada balasan.
“argh sial ada apa ini. Siapa didalam ! cepat buka atau ku dobrak!”. Ancamnya. Tak ada sahutan. Dengan sigap Jaehyun menendang pintu kafe tersebut hingga terbuka. Ia masuk kedalam hingga sebuah wewangian menarik perhatiannya. Ia berjalan menyusuri tangga yang membawanya kedalam sebuah ruangan bawah tanah.
“S-suzy ?!”. Jaehyun menatap kekasihnya berbaring dalam sebuah peti dengan mengenakan hanbok berwarna putih. Helaian kelopak bunga mawar dan bunga violet bertaburan disekitarnya. Rupanya ini semerbak harum yang menarik perhatian Jaehyun.
“Selamat datang kakak ipar. Kenapa kau lambat sekali?”. Seorang pria berpakaian jaman joseon menyalakan lilin terakhir. Kumpulan lilin yang membentuk pentagram.
“Hah ? kau siapa brengsek ! kau apakan dia ?!”. Jaehyun berlari lalu mencengkram kuat kerah Joohyuk.
“Apa maksudmu ? kita akan menghidupkan Sooji kakakku. Tidak kah kau lihat aku sudah mempersiapkan segalanya? Butuh 300 tahun bagiku mencari reinkarnasi kakakku!’. Joohyuk berbalik menghantamkan tubuh Jaehyun ditembok.
“Kau pengecut ! sengaja menghapus memori mu tentang kakakku dan menggantinya menjadi kenangan menjijikkan. Karena mu kakakku mati brengsek !”. Joohyuk mengantamkan sebuah pukulan di perut Jaehyun
“Arrggh !!”. Jaehyun membungkuk kesakitan.
“M-maksudmu?”. Disisi lain Jaehyun ingin menghabisi pria asing didepannya namun disisi lain ia penasaran akan kenangannya sendiri.
“Maksudku ? Dasar bodoh ! Kau telah dicium oleh bayangan kakakku. Karena kebodohannya, ia rela menggadaikam jiwanya dan menghidupkanmu !”. Dengan nada parau Joohyuk mengatakannya. Tanpa sadar air matanya menetes mengingat bagaimana kakak satu satunya yang ia miliki mati dihadapannya.
Jaehyun memegang kepalanya yang terasa sakit.
“AARRGHH”. Erangnya. Sebuah sekelebat bayangan kembali hadir. Ia dengan jelas melihat seorang gadis memeluknya. Ia ingat dengan benar serangan terakhir seorang strigoi menancapkan pasak perak dijantungnya.
“Jaehyun-ah !! jangan tinggalkan aku ku mohon !!”. Sooji berlutut memangku kekasihnya. Ia tak bisa melihat dengan jelas karena air bening yang memenuhi pelupuk matanya.
“aaakh aku m-mencintaimu”. Jaehyun memuntahkan banyak darah, nafasnya tercekat. Air mata mengalir di pipinya. Bukan kematian yang ia takutkan tapi kehilangan Sooji yang ia takutkan.
“Tidak tidak bukan seperti ini caranya !”. Suara Sooji bergetar hebat. Keringan dingin bercucuran. Ia menarik nafas panjang lalu mencium bibir Jaehyun lembut. Tak ada pergerakan sama sekali dari Jaehyun.
“Răscolesc sufletului 'Ahn Jaehyun'. l schimb cu sufletul meu. Trăiesc în direct. Am ipotecat sufletul meu”.
Terjemahan rumania : aku membangkitkan jiwa 'ahn Jaehyun'. menukarnya dengan jiwaku. Hiduplah. aku menggadaikan jiwaku.
Sooji berlutut menengadahkan kepalanya ke langit hitam. Hujan turun mengguyur tubuhnya.
“AKHHHH !”. Tubuh Sooji seketika melengkung. Tulangnya bahkan terasa remuk. Ia tak bisa bernafas. Kulitnya terasa ditarik paksa untuk lepas dan robek dari tubuhnya.
“Nooonaaaa !!”. Joohyuk menancapkan pasak perak terakhir pada seorang strigoi,lalu berlari mengejar kakak perempuannya. Dan tepat dihadapannya. Sebuah sinar biru keluar dari raga kakaknya. Sinar tersebut masuk kedalam tubuh Jaehyun. Bulir air mata membasahi pipi Sooji. Tubuh Sooji limbung seketika. Joohyuk melihat dengan jelas kakaknya mati dihadapannya.
“Noonaaa !!!”. Joohyuk menangis saat menatap kakaknya mati dalam keadaan mata dan bibir terbuka. Dengan satu usapan tangan. Ia menutup mata dan bibir kakaknya untuk terakhir kalinya.
“Bagaimana? Sudah mengingatnya hm?”. Joohyuk tertawa walau sebuah air mata menetes dipipinya.
Jaehyun terdiam seribu bahasa. Ia kecewa pada dirinya sendiri. Rasa sesak didadanya semakin menusuk.
“Sooji berhati lembut. Ia tak akan mau bangkit dengan cara ini”. Jaehyun menerjang tubuh Joohyuk lalu menghantamkannya dengan keras ke arah tembok.
“Oh benarkah ? sayangnya aku akan menukar jiwa Suzy mu dengan kakakku!”. Joohyuk mencekik leher Jaehyun lalu mengangkat tubuh Jaehyun dengan satu tangan. Kuku tajamnya menancap dengan kuat hingga menembus leher Jaehyun.
Namun dengan sigap ia menendang perut Joohyuk kuat. Saat Joohyuk tersungkur ia mengambil tempat lilin pentagram yang terbuat dari besi tajam dan menancapkannya di jantung Joohyuk.
“AARRRGHH BRENGSEK!”. Joohyuk limbung memegang jantungnya. Sedangkan Jaehyun berusaha bangkit memegang lehernya,ia berjalan ke arah Suzy.
“Suzy bangunlah. Ku mohon!”. Jaehyun menggerakkan tubuh Suzy dengan kasar. Dan Suzy mulai membuka matanya.
“J-jaehyun k-kau”. Suzy menatap Jaehyun dengan mata terbelalak.
“Pergilah ! cepat pergi !”. Dengan suara bergetar Jaehyun menarik tangan Suzy untuk keluar dari peti tersebut. Mereka berusaha berlari namun tanpa sadar Joohyuk mengambil belati yang ia siapkan,ia berlari dari arah belakang.
“MATI KAU!”. Sesaat sebelum Joohyuk menancapkan belatinya Jaehyun memeluk Suzy dengan erat.
“k-kau tak apa?”. Jaehyun memaksakan senyum dibibirnya.
‘Deg’
Jantung Suzy terasa berhenti berdetak.
***
“Bagaimana tidurmu nyenyak?”. Seorang gadis bermata biru violet tersenyum kearah pria yang berada dipangkuannya.
“Sangat.. aku bermimpi indah”. Lelaki tersebut menarik tangan gadis itu,meletakkan tangannya di pipinya.
“Tentang?”. Wanita tersebut mengusap pipi kekasihnya lembut.
“Roses and Violets”. Sebuah senyuman merekah dibibir Jaehyun. Ia bertemu dengan dua bunga sekaligus dalam hidupnya dan diakhir hidupnya.
Dan ketika dua bunga masuk kedalam hidupmu
Kau harus memilih satu diantaranya
Entah mawar merah atau violet
Kau tak kan pernah bisa memiliki keduanya
Karena bunga yang lainnya
Pantas merasakan kebahagiaan.