Notes

HALUSINASI

Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra, namun perangsang fisik dari peristiwanya sama sekali tidak ada. Meskipun halusinasi adalah bagian dari banyak penyakit, ada juga saat-saat di mana ia dianggap normal atau umum, misalnya ketika tertidur (bermimpi) atau selama pengalaman religius.



Jenis-jenis Halusinasi

Halusinasi penglihatan (visual, optik): perasaan melihat sesuatu tak berbentuk (sinar,kilapan atau pola cahaya) atau berbentuk (orang, binatang atau barang lain yang dikenalnya).
Halusinasi pendengaran (auditif, akustik): perasaan mendengar suara manusia, hewan, mesin, barang, kejadian alamiah dan musik.
Halusinasi penciuman (olfaktorik): perasaan membaui sesuatu
Halusinasi pengecap (gustatorik): perasaan merasa atau mengecap sesuatu
Halusinasi peraba (taktil): merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari atau seperti ada ulat bergerak dibawah kulitnya
Halusinasi kinesterik: merasa badannya bergerak dalam sebuah ruang, atau anggota badannya bergerak
Halusinasi visceral: perasaan tertentu timbul didalam tubuhnya
Halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik bekerja salah tepat sebelum tidur
Halusinasi hipnopompik: persepsi sensorik bekerja salah tepat sebelum terbangun sama sekali dari tidur
Halusinasi histerik: timbul pada nerosa histerik karena konflik emosional


Penyebab Halusinasi: penyakit mental (seperti skizofrenia, dementia, dan delirium); penyalahgunaan obat terlarang; mengkonsumsi alkohol berkadar di atas 35% (seperti vodka dan gin); trauma berlebihan; efek samping obat (misalnya obat parkinson, depresi, psikosis); penyakit berat (misalnya AIDS, kanker otak, gagal ginjal, atau gagal hati); demam tinggi; keletihan yang melampaui ambang batas ketahanan fisik; kurang tidur; kesedihan yang mendalam; dan terlalu banyak berangan-angan.



Pengobatan halusinasi dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat, mengubah gaya hidup yang buruk, membatasi konsumsi alkohol, dan beristirahat yang cukup.



Tanda-tanda penderita halusinasi yang parah antara lain: wajah hampir tanpa ekspresi, selalu gelisah, pandangan mata liar atau bisa menatap nanar/kosong, tertawa sendiri tanpa sebab, tiba-tiba marah dan menyerang orang, tidak fokus pada apa yang dikerjakan, dan tidak tertarik berkomunikasi dengan lingkungan.



Cara mencegah dan mengatasi halusinasi: hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri, jangan menyimpan dendam, hindari ketergantungan terhadap alkohol, cari kesibukan yang positif, bergaul/berkomunikasi dengan lingkungan, mendengarkan musik lembut, dan membaca /menulis.