Notes

EDOGAWA KIBA PROFILE

Full Name:Edogawa Kiba
Face Claim:BAP's Zelo / Choi Junhong
Nick Name:Kiba-kun
Birth Date:Oktober 15 , 2000
Place of Birth:Tokyo, Japan
Club:Basketball
Likes:Blue, studying, basketball
Dislikes:Rain

Physical Traits
H/W:180cm/60kg
Blood Type: A
Eye color:Dark Brown
Hair color:Brown
Skin Tone:Pale

Personality
Pendiam
Pemalu
Tidak peduli
Telaten
Kind
Pintar

Kelebihan
- Gemar belajar
- Gemar berolahraga
- Menangkap sesuatu dengan cepat (daya ingat)
- Diam-diam memperhatikan sekitar namun tidak ditunjukan
- Pandai menari

Kelemahan
- Pendiam
- Tidak begitu suka bersosialisasi
- Mudah lupa
- Takut kegelapan

Background Story
Edogawa Kiba, seorang anak tengah keturunan Jepang yang belum lama ini baru kembali dari kampung halaman keluarga, Osaka.

Biarpun lahir dan tumbuh besar di negaranya, Kiba, cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan bersekolah di kampung halaman neneknya yang belum lama ini tutup usia.

Kepergian ibu keduanya menjadi pukulan yang teramat berat. Ditambah Kiba baru saja menginjakan kaki masuk kelas 3 di sekolah menengah pertama.

Dengan bekal ilmu yang cukup, sang ayah membawa Kiba kembali ke Tokyo dan ikut menjalani kelas serta ujian kelas 3 di kota metropolitan tersebut hingga akhirnya Kiba lulus dengan nilai terbaik.

Frustasi akan sikap Kiba yang sepertinya tidak peduli akan sekitar, sang Ibu memutuskan anaknya untuk melanjutkan sekolah yang menurutnya bagus dan terbaik, Teiko High School.

Berpekal ilmu dan nilai yang cukup tentu mudah untuk dirinya diterima. Namun, mendadak kakak perempuan Kiba yang berusia 2 tahun lebih tua darinya mengatakan bahwa Kiba tidak akan bertahan lama disana. Ya, kakaknya selalu bersikap sarka, Kiba hanya menyumpal kedua telinganya menggunakan earphone, mengabaikan seluruh kata-kata yang keluar dari bilah bibir kakaknya.

Lain dengan adiknya yang 2 tahun lebih muda darinya, merengek meminta seluruh koleksi games dan apapun yang dimiliki Kiba untuk segera diturunkan padanya. Menurut sang adik, siapa yang tahu pada saat dirinya bersekolah disana terkena serangan jantung dan mati.

Berlebihan. Kiba lagi-lagi hanya mengabaikan keberadaan sang adik dan mengunci kamarnya rapat-rapat.

Besar dan lahir dalam keluarga yang banyak bicara membuat Kiba memiliki kepribadian yang sebaliknya. Namun ia berharap, di Teiko nanti sikapnya akan berubah.
Semoga saja.