Notes

Tugas Background Masters

Mr Alex
“Woe alex! Darimana aja?” Tanya seorang dari kejauhan
“Eh ada si Caleb. Dari toilet nih. Yuk kantin yuk.” Ajak seorang lelaki muda bernama Alex. Kedua nya berjalan menyusuri jalan DF City yang sepi.
“Weh bocah tengil!” Teriak seorang dari kejauhan. Kedua lelaki bernama Alex dan Caleb itu menengok dan melihat Sam dan Jevin mengejar mereka. “Gila! Lari lex!” Teriak Caleb dan berlari meninggalkan Alex.
“Ah, males lex. Yang dikejarkan bukan aku. Hush sana lari” Ujar Alex santai. Caleb berlari namun Sam dan Jevin lebih cepat. Jevin menjegal Caleb hingga terjatuh. Bruk!
“Serahin uang nya!” Seru Sam dan merogoh kantong Caleb yang berisi uang yang sebenarnya akan digunakan untuk jajan. “Lumayan, Sam. Duit buat beli bakso! Hahaha!”Tawa Jevin
“Sudah-sudah jangan berkelahi….” Lerai seseorang bernama Noah
“Biarin!” Balas Jevin beserta Sam dan berlari meninggalkan Caleb yang terjatuh di jalan. Namun tiba-tiba…
“Woe! Mau lo apa?” Teriak seseorang dari ujung jalan. Pok! Bam! Terdengar seseorang sedang berkelahi.
“Mau gue? Mau gue duit dari si Cupu!” Balas Sam. Sementara itu Alex yang sedari tadi menonton Caleb membantu Caleb berdiri dan meninggalkan perkelahian itu menuju kantin.
“Nanti waktu pemilihan faksi, lo pilih apa, leb?”
“Tetep Abnegation dong, sama kan kita?”
“Yoi.”



Ms Alice
“Lis! Tolong ambilin makanan di rumah!” Seru ibu Alice. “Iya bu!” Balas gadis bernama Alice itu kedalam rumah nya yang bercat abu-abu. Sejenak kemudia ia keluar membawa kan 5 bungkus roti dan mengantarkan nya kepada sang Ibu yang sedang membagikan makanan kepada factionless.
“Huh… disini membosankan… Alice mau coba ke menanam atau berkebun namun disini tak ada apa apa…” Keluh Alice sembari mengeluarkan sebungkus permen lollipop di kantung yang tadi ia beli. “Jalan jalan ah.”
Gadis tersebut keluar dari komplek Abnegation dan berjalan menuju kantin hendak membeli permen lagi sebagai cemilan. Dijalan ia bertemu 3 orang berkelahi di tengah jalan, ia mengenal kedua anak lain- Sam dan Jevin. Anak Erudite. Kenapa mereka berkelahi di tengah jalan dengan- siapa itu? Alice mengerutkan dahi nya berusaha mengingat wajah orang tersebut namun ia tidak yakin ia pernah bertemu orang itu. Akhir nya Alice meninggalkan mereka dan bertemu Alex dan Caleb yang sedang makan bakso.
“Leb, kenapa?” Tanya Alice dengan muka khawatir.
“Gapapa…” Jawab Caleb dan tertawa pelan.
“Yaudah besties, Alice pergi dulu ya? Nanti jadi main gak?” Tanya Alice
“Jadi dong!” Seru Caleb dan Alex bersamaan.



Ms Ary
“Ry! Kerjain lagi soal nya! Yang rajin dong.” Tegur seseorang yang merupakan Ibu dari gadis ini. “Ah udahan lah ma! Ary capek.” Ujar Ary dan nyelonong keluar dari rumah. Ia duduk di depan bangunan Erudite dan melihat kaum Dauntless berlari melewati nya
“Coba saja Ary ke Dauntless seperti Papa. Pasti asik.” Gumam gadis tersebut dan berjalan menuju ladang Amity bertujuan untuk bertemu dengan pujaan hati nya, Noah. Dijalan ia bertemu Caleb yang memar-memar b ersama Alex.
“Kenapa, Leb?”
“Biasa lah. Kena bully Sam dan Jevin.”
“Lah? Jevin? Ya ampun si fans masih sering ganggu bebeb ku yah.”
“Apasih, Ry. Hahaha!” Tawa Caleb dengan muka merah
“Nanti kalau ketemu Ary bilangin deh si Jevin. Duluan ya! Mau ketemu Noah!” Kata Ary dan berjalan menjauh sembari melambaikan tangan nya kepada kedua sahabat baik itu.
Mr Caleb
“Dadah Ry!” Lambai Caleb dan berjalan bersama Alex menyelusuri jalanan DF City. “Anyway Lex, tau ga kapan si James pulang? Masa doi pergi ga ngajak ngajak kan pundung aing!”
“Gatau tuh, leb. Gimana tadi dijotosin nya?”
“Ga terlalu sakit. Masalah memar sih gampang tapi sikap mereka itu loh yang bikin aing sebel, Lex! Bully aja bully sembarangan!”
“Hahaha! Tapi kamu juga suka bully si Clo, Leb. Malah kata nya June jadi target baru?” Tawa Alex
“Iya sih… Tadi yang tengkar sama Jevin n’ Sam itu siapa?” Tanya Caleb penasaran
“Gatau, Leb. Alex belom pernah lihat muka nya disini. Tapi ganteng.”
“Wah… Caleb penasaran…” Gumam Caleb. “Eh sudah sampe, Lex. Duluan yo.” Ucap Caleb berbelok ke bangunan Candor dan Alex berbelok ke Abnegation.



Ms. Cessa
“Cessa capek ah! Gamau kerja kek gini!” Ujar Chessa terlalu jujur sembari membanting Sekop nya. Ia berlari ke dalam hutan Amity. Disana ia bertemu kedua adik nya yang sedang bermain engklak.
“Dek! Kakak capek disuruh kerja ini itu. Enak kan kerja jadi hakim atau pengacara gitu. Yang ber-ac! Main politik lebih enak daripada main tanah dan pupuk kan?” Keluh Cessa kepada kedua adik nya.
“Iya kak! Capek rasa nya.” Timpal sang adik. “Kak, kak Jevin mana?” Tanya sang adik termuda
“Hush! Kok sebut Jevin! Sebel ah sama dia. Candaan nya selalu bisa aja bikin nangis kakak. Sedih kakak tuh.”
“Yang penting dia ganteng kak.”Ujar adik termuda Cessa dengan hati berbunga-bunga



Ms. Clo
“Kikooooooo! Main yuk!” Elus sang gadis bernama Clo itu. Ia sedang duduk di kamar nya, di depan nya ada banyak sekali bacaan mengenai ilmu pengetahuan yang ia malas membaca nya. “Meong!” Balas sang kucing dan berlari keluar. Clo mengejar nya dan bertemu dengan Ary yang sedang berjalan menjauhi gedung Erudite. “Halo, Aryyy!” Sapa Clo
“Eh! Ada si Clo! Masih cupu aja Clo? HAHAHA!” Tawa Ary melihat Clo memakai kacamata besar dan sweater kepanjangan.
“Tch! Mana tuh si Caleb? Si TTM mu, Ry?” Tanya Clo mencoba mengalihkan topic pembicaraan.
“Hayo! Kangen ya! HAHAHAHA! Si cupu kangen sama Caleb! HAHAHA” Tawa Ary keras-keras hingga perut nya sakit. “Terserah kau la, Ry” Balas Clo dan kembali mengejar kucing nya yang lari entah kemana.

“Pusss! Kikooo! Sini! Pusss!
“Meongg!!!!”




Mr. Jevin
Pok! Bam! Jevin melayangkan tinju nya menuju Hugo yang sedari tadi berkelahi dengan nya dan Sam. “Ayok, Sam! Gue dicariin Ibu Bapak.” Ujar Sam yang akhir nya bisa lepas dari cengkeraman Hugo yang terpental karena tinju Jevin yang keras.
“Cepetan, Sam!” Seru Jevin sedikit panic melihat gadis-gadis yang sedari tadi mengerubungi Jevin berusaha mendekati nya.
“Oppa!”
“Jevin oppa!”
“AAAAAA Jevin Oppa neomu saranghae!” Teriak gadis-gadis itu.
“Cepat, Sam!” Seru Jevin dan menarik Sam berdiri dan berlari meninggalkan gadis-gadis itu menuju gedung Erudite.
“Meong!” Tiba-tiba seekor kucing lewat. “Misi, Sam, Jevin!” Seorang gadis bernama Clo tiba-tiba berlari melewati mereka.
“Yaelah Clo ngagetin aja!” Seru Sam kepada Clo yang berlari. “Bro? Jadi ke Dauntless gak? Kalo jadi gue anterin. “
“Mau ngapain?”
“Ngapelin June kan? Hahaha!” Canda Sam
“Idiih! Doi kali yang ngejar-ngejar gue.” Balas Jevin dengan tertawa sembari masuk kedalam dorm Erudite. “Duluan yo bro!”
“Oke!”



Mr Toshio
“Hah….” Sam menghela nafas sembari berjalan menuju Gym DFA. Ia ingat bagaimana ia dihabisi Hugo dan tidak dilirik oleh perempuan-perempuan yang mengelilingi Jevin. “Aku harus membuat diriku kuat!” Pikir nya dan bertekad untuk memenangkan kontes L-Men yang beberapa bulan lagi diadakan.

Beberapa bulan kemudian…..

“Selamat! Pemenang dari L-Men Competition 2016 adalah Sam Toshio dari Erudite!” Seru sang MC. Dor! Dor! Confetti bertebaran. Sam maju dengan bertelanjang dada, menunjukkan otot perut nya.
“Terima kasih kepada kalian yang sudah mendukung Sam. Terutama Hugo dan Jevin yang menjadikan Sam seperti ini sekarang! Semangat!” Seru Sam dan mengangkat piala nya. "Semoga saja James dan Zero bisa melihat ku berdiri disini. Pasti bahagia sekali mereka. Salah siapa pergi duluan." Pikir Sam di dalam hati.