Notes

Nama Charakter: Eiichi Nishijima (西島 榮一)

Status: Red

Job: Yakuza

Sidejob: Social Volunteer

Place, DoB: Kobe, 19 November 1986

Physicaltraits: 185/64. Sorot mata tajam saat melirik namun begitu teduh saat melamun, surai hitam yang sering kali berubah coklat, tubuh proporsional dengan tinggi yang sebanding dan wajah campuran Jepang-China yang kental hasil percampuran kedua orang tuanya

Personality: Ramah walaupun kedok belaka. Moody; jika ini terjadi bisa mengundang sifat pemarah dan kasarnya datang. Tidak peduli sekitarnya sedikitpun; pengecualian jika terdesak. Cerewet; apalagi saat marah. Ia juga seorang pemimpin yang tegas, santai, dan serius. Sifatnya yang positif? Palsu.

Background Story:
Tuan besar Nishijima adalah tipikal orang yang menarik. Bukan karna paras maupun sifatnya, jika dilihat dari sisi tersebut keturunan pertama Nishijima generasi ke lima itu hanyalah seorang berandalan Jepang dengan ekor rentetan anak buah yang selalu menemaninya.

Ia menikahi seorang gadis asal kota Wuhan, China, yang merantau ke Jepang. Entah kenapa hal tersebut selalu menjadi topik menarik bagi seisi markas besar pengikut Nishijima.

Pernikahan 'menarik' itu terjadi pada akhir tahun 1984. Tak ada yang spesial, malah lebih mirip pesta keberhasilan menumpaskan sekumpulan gangster kelas kakap. Begitulah kehidupan keluarga Nishijima dari generasi ke generasi, tak jauh berbeda. Ya, Shun Nishijima adalah pemimpin generasi ke lima klan Nishijima, bukan hanya karna ia anak sulung keluarga bisa menjadi pemimpin, berbagai tes telah ia lewati untuk menjadi penguasa di rumah besar itu.

Pada akhir tahun 1986, Nyonya besar Nishijima pun melahirkan seorang bayi laki-laki, wajahnya benar-benar nampak percampuran kedua orang tuanya, mereka menamainya Eiichi.

Eiichi Nakajima adalah kesayangan seisi rumahnya, hidup bagai raja saat baru keluar dari perut lalu berubah menjadi pekerja keras saat berusia lima. Bukan tanpa alasan ia menjadi seperti itu, harapan harus menjadi pemimpin ke-enam Nishijima selalu membayanginya.

Ia bersekolah formal sama seperti anak lain seusianya, berkedok memiliki kehidupan normal sama seperti anak lainnya. Ada dua hal lain yang membuat Eiichi mencolok selama masa sekolahnya, seorang anak kaya dengan sifat misteriusnya dan penyelamat dalam hal-hal terdesak, seorang Eiichi mengulurkan bantuan juga karna lelah dengan keadaan, tak ada niat membuat dirinya tenar atau apalah. Dan juga sekalian memperuncing instingnya sebagai calon pemimpin klan Nishijima.

Teman? Sayangnya Eiichi dikenal sombong; ia menolak banyak permintaan pertemanan sejak pertama kali seseorang mengulurkan tangan padanya. Ia tak berminat membuka kedoknya, hal itu terus ia pegang teguh.

Begitu menyelesaikan pendidikan formalnya ia tak berminat melanjutkan pendidikannya di universitas, bahkan selama akhir masa sekolahnya para sensei terus mendesaknya pergi kuliah. Dan ia tetap bersikukuh tidak pergi.

Dengan begitulah ia memiliki waktu kosong selama 24/7, ia menjalankan tiap misi yang didapatkan, diwaktu kosongnya latihan serta belajar mandiri. Dalam dua tahun, ia berhasil meraih gelar pemimpin ke-enam, kerja keras selalu membuahkan hasil, Eiichi terus berpegang erat pada kalimat tersebut.

Usianya telah menginjak angka 29 saat dirinya dipanggil tuan besar Nishijima, raut serius nampak jelas di wajahnya sejak Eiichi memasuki ruangan.

"Eiichi," ia hanya memperhatikan tanpa memberikan respon, tangan kanannya meraih gelas berisi ocha yang hendak ia minum.

"Kau harus menikah," ocha yang tengah menuju kerongkongannya itu hampir saja menyembur keluar, matanya membelalak.

"Menikah? Ayolah, tidak bisa ditunda 10 tahun lagi?" Protes Eiichi dengan cepat, ayolah, ia tak suka berkomitmen, tak suka masa mudanya dihancurkan oleh wanita.

"Atau haruskah aku mencarikan seseorang untukmu?"

Gila. Tidak.

Jelas ia menolak mentah-mentah tawaran tuan besar Nishijima. Tak ada niatan sedikitpun mencari wanita yang tepat untuk menemaninya seumur hidup.

Demi menenangkan isi kepalanya, malam itu ia mendatangi sebuah kasino. Ia menyusuri tiap meja dengan tatapan tak minat, entah benar atau tidak keputusannya untuk kemari.

Hingga wajah familiar yang nampak sangat berbeda tertangkap oleh indera pengelihatannya, seringaian nampak di wajahnya.

Kamisama begitu baik, cepat sekali memberikannya solusi. Wajah familiar itu termasuk sumber uang klan Nishijima, hutang serta bunga ayahnya mungkin butuh puluhan tahun lagi untuk lunas.

Ia mendatangi wanita itu, menantangnya bermain dengan sebuah taruhan menggiurkan, apalagi kalau bukan melunasi hutang beserta bunganya. Dan keuntungan untuk Eiichi pun juga besar, ia mendapatkan wanita untuk dinikahi.

Keadaan kasino langsung riuh mengarah ke meja mereka. Tatapan sinis terus tertuju padanya, ia hanya tak berekspresi apapun. Dan, dewi fortuna sedang memihaknya. Ia menang.

"Kau milikku, nona Ito." Ia menunjukkan seringaiannya.

Beberapa saat setelah kekalahan wanita itu, ia segera menanyakan banyak hal mengenai wanita itu. Jelas untuk bahan memperkenalkan anak bungsu Ito itu pada keluarganya.

Ibunya nampak senang mendapati anaknya akan menikahi seorang wanita cantik, ia hanya mengulum senyum. Sedangkan sang ayah protes mendengar riwayat calon istrinya, pemimpin mana yang terima pemasukannya berkurang? Dan yah, untung masalah itu selesai karna bujuk rayu sang Ibu.

Beberapa minggu setelahnya ia melangsungkan acara pertunangan dengan wanita itu, hanya sekedar mengikatnya dan membuat ayahnya tak bawel menanyakan kapan mereka akan menikah.

Berbekal ucapan manis, ia berhasil menunda tuan besar Nishijima kembali mendesak dirinya untuk menikah. Dengan begitu ia kembali ke aktifitas normalnya, bekerja. Bahkan tak peduli dengan sang tunangan.

Hingga akhirnya ia mendapatkan laporan wanita itu kabur dari rumahnya, ia tertawa pelan. Eiichi ingin berterimakasih pada wanita bernama Kimiko Ito itu, ia menemukan ide untuk mengulur waktu pernikahan.

Eiichi mengekori Kimiko, meninggalkan Kobe dengan barang-barangnya, menyusul sang tunangan ke Fouxta. Hal mudah bagi Eiichi untuk tahu lokasi keberadaan Kimiko.

"Selamat datang kebebasan."